6. I'm Sorry [1]

21.4K 1.2K 14
                                    

Haii maaf ya baru update, akhir-akhir ini aku sibuk banget. Dan aku ngucapin terima kasih banyak buat yang setia ngevote, memberi komentar maupun yang cuma baca.

So i presented this part for you, readers! Happy reading!!~

--

Maxime

Inilah hal yang paling kutakutkan saat aku berhadapan dengan gadisku secara langsung, dan disaat emosiku masih tidak stabil. Aku membentaknya, dan harus kuakui ini pertama kalinya aku membentak seorang gadis dalam hidupku. Saat kecil dulu, aku memang sering marah pada adik bungsuku, Alice. Tapi hanya sebatas memperingatkan dan menasehati, tidak sampai membentak.

Dan bodohnya lagi, aku membentak gadis yang seharusnya kubuat bahagia. Membuat mata caramel berkilau bak zamrud itu meneteskan air beningnya dan terisak pilu. Hatiku ikut sakit melihatnya, apalagi dia mengusirku dengan alasan ingin menenangkan diri. Aku cukup mengerti semua kenyataan yang kulontarkan pasti membuatnya sangat terkejut, dan butuh waktu untuk menerima semuanya. Tapi diusir oleh seseorang yang kucintai, rasanya benar-benar sakit.

Ethan tidak lagi bersikap dingin padaku, sepertinya dia mulai prihatin dan merasa bersalah karena mengabaikanku disaat aku membutuhkan bantuannya, dia sering menyemangatiku walau berefek tidak banyak pada diriku sendiri.

Hah sebutlah aku alpha paling bodoh di dunia, karena aku telah menyakiti mate ku sendiri berkali-kali.

Tak terasa lima jam sudah aku duduk di kursi kerjaku tanpa melakukan apapun, seberkas cahaya mulai menembus jendela ruangan ini. Hari sudah pagi. Kesibukanku dimulai hari ini. Tapi tidak juga membuatku bangkit, aku duduk terkulai seperti manusia tanpa raga dengan pikiran menerawang kemana-mana.

Ragaku memang masih disini, tapi pikiranku entah kemana.

"Alpha Maxime, hari ini ada pertemuan antar alpha di gedung utama. Alpha diharapkan sudah siap satu jam lagi" suara Alexander membuatku menghela nafas dan menyudahi acara melamunku di pagi hari. Ada urusan yang harus kuselesaikan agar seluruh pack werewolf di dunia ini aman.

Aku bangkit dari kursi dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Mataku sudah hampir menyerupai panda karena tidak tidur semalaman ditambah sedikit goresan di pelipis akibat kecelakaan yang menimpaku dan Stephanie kemarin. Tidak sakit, hanya saja sedikit risih melihat goresan melintang itu.

Setelan kemeja hitam lengkap dengan dasi abu-abu sudah melekat ditubuhku. Rambut kubiarkan sedikit acak-acakan, styleku sejak dulu.

Sebelum berangkat bersama beta dan warrior ku, aku menyempatkan diri untuk menghampiri gadisku. Sedang apa dia sekarang? Apakah dia tidur dengan baik semalam? Atau terjaga semalaman sepertiku?

Kuputar gagang pintu, terkunci.

Aku memutuskan untuk berteleportasi dan dalam hitungan kurang dari tiga detik aku sudah menembus pintu dan berhadapan langsung dengan Stephanie, gadisku.

Dia masih terlelap dengan tenang diatas ranjang, aku bernafas lega, syukurlah Stephanie bisa beristirahat dengan baik. Posisi tidurnya meringkuk seperti janin dalam kandungan ibunya, posisinya menghadapku sehingga aku bisa leluasa memperhatikan wajah cantik bagai malaikat dari surga. Kedua matanya tertutup rapat membentuk eyesmile menggemaskan, pipinya tampak gembil walau sedikit pucat. Bibir merah mudanya seolah memanggilku untuk mengecup dan melumatnya dalam-dalam.

Plak

Kutampar diriku sendiri dalam hati, bisa-bisanya aku berpikiran seperti itu. Ethan menertawakanku dalam pikiran, sial.

Aku menyelipkan rambut kecokelatannya kebelakang telinganya, kudekatkan wajahku dan mengecup pipinya lalu berbisik pelan, agar gadisku tidak terbangun, "Membahagiakanmu adalah impian terbesarku, melihatmu tersenyum dan tertawa karenaku adalah hal yang sangat aku inginkan. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Kau adalah anugerah terindah yang pernah aku dapatkan. Maaf karena aku telah menghancurkan kebahagiaanmu tapi aku berjanji akan mengembalikannya, mengembalikan senyum serta kebahagiaanmu. Aku berjanji. Maafkan aku, aku mencintaimu" kukecup keningnya selembut mungkin. Aku pernah dengar gadis paling suka dicium di kening, apakah gadisku juga menyukainya?

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang