Our Wedding Day: No More tears

707 52 37
                                    

Rekomendasi : Brian Mcknight- Marry Your Daughter (piano instrumental)

**********

Seungwan membuka pesan yang baru saja dikirimkan Tiffany padanya, mata lelaki itu menelisik sesaat mengamat sebuah foto yang menjadi objek pesan tersebut, kemudian lelaki berkulit putih itu kembali ke pekerjaan awalnya lagi dan menaruh ponselnya sembarangan.

"Gaun pengantin??? Ya..kau mengacuhkannya begitu saja??laki-laki ini benar-benar..."

Amber mengintip foto tersebut yang masih terbuka di ponsel Seungwan karna lelaki itu tak repot-repot menutup percakapannya dengan sang noona.

"Yaaa...gaunnya indah!!! I bet kekasihmu pasti sangaaattttt sexy—-"

"Tutup mulutmu"

Amber mengunci rapat-rapat mulutnya setelah Seungwan memberikan tatapan dingin kearahnya. Seungwan takkan membiarkan kata-kata vulgar itu ditujukan kepada Joohyun asal kalian tahu saja. Lelaki berambut pirang itu berdehem dan mengacuhkan ponsel Seungwan yang sudah redup.

"Dude.. kenapa kau tak ambil cuti saja??? 2 hari lagi pernikahanmu.."

Seungwan masih berkutat dengan kertas-kertas dan bolpain di jemarinya tak melirik Amber sedikitpun.

"Ini juga gara-gara kau"

Jawabnya malas.

"Kupikir kau di izinkan untuk mengambilnya satu minggu yang lalu di luar lagu untukku??lagipula ada tim juga kan?"

Seungwan mengangkat kepalanya menatap si lawan bicara yang cerewet ini, dan sialnya si cirewet itu sahabatnya sendiri.

"Ya... pertama,, bagianku harus selesai hari ini jika kau lupa"

Seungwan melempar kertas yang sedari tadi ia kerjakan kearah Amber, dan lelaki itu dengan cekatan menangkap kertas berharga itu sambil menyunggingkan senyum menyebalkannya.

"Kedua... jantungku tidak sehat setiap kali mengingat hari pernikahan itu"

Lagi, keluhan Seungwan hanya dibalas cengiran dari Amber.

"Dan ketiga... aku harus berurusan dengan konser Roseane Park!!! YA LIU!!! Jika tak karna kau aku takkan terjebak dalam konser itu bodoh!!!!"

Seungwan menjepit kepala Amber dengan lengannya dan membuat lelaki yang lebih tua darinya itu meringis minta ampun.

"Yayayaya... aku tidak tahu jika itu akan diadakan dalam waktu dekat!!! Mereka menanyaiku siapa yang cocok dengan gitar diatas panggung untuk kolaborasi dan maaff...AA_aaaa yayay.. i am so sorry.. aku menyebut namamu karna kau memang keren saat bermain alat musik— aaahhhkkk"

Seungwan melepaskan Amber dari kungkungan lengannya dengan mendorong Amber sedikit kasar dan lagi membuat lelaki pirang itu meringis berlebihan.

"Astaga kepalaku hampir putus"

Seungwan tak mempedulikan Amber yang berdrama ria. Lelaki itu lebih memikirkan nasibnya sendiri yang mungkin dalam bahaya besar saat ini.

***********

"Joohyun-ah..istirahat dulu.."

Joohyun mendudukkan dirinya dikursi sambil memijat pelipisnya. Hari yang berat dan ditambah si calon suami tak menampakkan diri sama sekali beberapa hari ini.

"Unnie.. rasanya aku ingin menangis"

Gadis daegu itu menyimpan wajahnya diatas meja diantara lengannya. Tiffany, yang berada di lokasi yang sama hanya mengusap punggung calon adik iparnya itu berharap lelahnya berkurang.

What Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang