My Daddy is......

783 66 30
                                    

Suatu pagi dikediaman Son Family..

"Jinwoo-ya.. Haeun menang kompetensi dance??"

Jinwoo yang sedang menikmati sandwich nya mengangguk antusias. Teman sekelasnya itu memang berbakat, bahkan Haeun sering muncul di televisi nasional untuk menunjukkan kemampuan menarinya itu.

"Jinwoo tidak mau tampil di tv juga?"

Tanya Joohyun yang menyodorkan segelas susu kepada putra tampannya itu. Dengan gelengan, Jinwoo menolak saran dari sang eomma.

"We?? Jinwoo pintar bermain piano dan gitar diusia sekarang,, appa bahkan sangat ingin menunjukkan bakat Jinwoo ke dunia..."

Joohyun tersenyum menatap suaminya itu, ia sangat suka melihat interaksi keduanya. Hanya kepada keluarganya Seungwan cerewet.

"Jinwoo tidak suka kamera-kamera besar itu, apalagi di kantor appa sangat banyak, didepan gedung semua orang berteriak mencari idolanya.. mereka pasti kesulitan kan appa??"

Seungwan mengacak rambut Jinwoo, bocah 5 tahun itu sangat pintar.

"Right,, mereka pasti kesulitan juga.."

"Appa.. apakah appa yang akan menjemput Jinwoo nanti?"

Joohyun dan Seungwan saling tatap, tumben sekali Jinwoo menanyai appanya untuk menjemput kesekolah.

"Biar eomma saja yang jemput"

Mendengar suara ibunya, Jinwoo kembali melirik sang appa yang mengangkat satu alisnya tak mengerti tatapan sang anak.

Kaki kecil itu melompat dari kursinya, mendekati Seungwan yang duduk disebrangnya.

"Appa kesini.."

Seungwan menurunkan tubuhnya,saat Jinwoo ingin membisikan sesuatu. Joohyun menggelengkan kepala, sepertinya kali ini dia bukan menjadi sekutu Jinwoo.

"Jinjja????eomma pasti akan-_____hmmmpp"

Jinwoo menunjukkan dua jarinya tanda peace kepada Joohyun yang menatap mereka curiga.

"Aahh...baiklah,, baiklah.. Hyun-ah, biar aku yang jemput Jinwoo nanti"

Seungwan mengedipkan matanya kearah bocah nakalnya. Keduanya saling mengadu tinju mereka sebagai salam kompak.

"Hmm...baiklah, dan jangan berbuat macam-macam"

"Ye Capt!!!"

"So Son, any plans for weekend??"

Tanya Seungwan lagi, ia mulai berdiri mencari kunci mobilnya. Jinwoo diam sebentar, Joohyun menyadari diam putranya itu.

"I hate weekend"

Ucapnya lirih, namun masih ditangkap oleh kedua orangtuanya.

"Why??"

Tanya Seungwan lagi, ia masih sibuk dengan aktifitasnya dan tak menyadari bahwa wajah Jinwoo berubah murung.

"There is no you on my weekend"

Seungwan berhenti, mengalihkan pandangan kemeja makan. Tatapannya bertemu dengan sang istri yang juga bertukar pandang dengannya.

"Help me"

Ucap Seungwan tanpa suara kepada Joohyun, yang diangguki paham oleh wanita yang semakin hari cantiknya justru semakin menjadi-jadi saja.

"Appa pergi dulu boy,,"

Lelaki itu mengacak rambut Jinwoo yang mengaduk-aduk susu didepannya tak bersemangat. Kemudian beralih ke Joohyun yang merapikan outer yang dikenakan Seungwan. Seolah tak peduli dengan apa yang di utarakan bocah bernama Xavier Son Jinwoo itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang