ICU; i'll see you

571 61 11
                                    


Suara deru ombak membuat lelaki bermarga Son itu mau tak mau harus membuka matanya. Sejujurnya ia tidak bisa tidur nyenyak malam ini, karena telinganya tidak terbiasa tidur dalam keadaan bising. Namun, akhirnya ia tertidur juga beberapa jam lalu,mungkin karena kelelahan akibat perjalanan dari Seoul-Jeju yang mereka lalui.

Ya... Seungwan benar-benar mengantar Son yang lain itu pulang kerumahnya. Kedatangan dua orang itu disambut tangisan oleh ibu Eunseo. Lebih tepatnya Eunseo, karena keluarga Eunseo tidak mengenal sama sekali dengan siapa anaknya pulang. Kekecewaan yang dirasakan oleh orangtua itu ternyata hanya sebentar, karena kerinduan pada sang putra lebih besar dari apapun. 

Seungwan merasakan hatinya diremas saat Ibu Eunseo mengelus rambutnya dengan sayang karena sudah menjaga putranya dengan baik. Jika dia tidak terlatih bertindak baik-baik saja sejak kecil mungkin lelaki berkulit seputih salju itu sudah menangis.

" hyung,, aku akan menyelam, apa kau mau ikut?"

Seungwan mendudukan dirinya saat suara Eunseo yang muncul dari balik pintu kamar terdengar. Ia melirik ponselnya yang kebetulan menyala karena pemberitahuan cuaca. Sekarang pukul 6 pagi. Menyelam yang Eunseo maksud adalah mencarickerang di lautan,salh satu mata pencaharian warga Jeju. Seungwan jadi paham dari mana anak itu memiliki tinggi badan yang semampai, menurutnya karena Eunseo sudah berenang sejak kecil. Beda dengan dirinya yang benci dengan air.

"Aku akan menyusulmu nanti.."

"Baiklah.. eomma sudah menyiapkan sarapan dibawah.. appa sudah berangkat mengajar, aku dan eomma akan menyelam lebih dulu.. nanti kalau hyung bosan, menyusul saja ke pantai"

Seungwan mengangguk paham kemudian mengusir Eunseo dengan tangannya. Memang tidak tahu diri tuan Son ini.. setelah mengusir Eunseo dan memiliki kamar lelaki yang lebih muda darinya itu, ia juga mengusir Eunseo kembali bahkan setelah ditawarkan sarapan ckckck.. pantas saja Bae Joohyun kerepotan.😂

Setelah kembali bermanja-manja dengan kasur, Seungwan bangun dan membersihkan dirinya. Lelaki itu turun dari lantai 2 rumah keluarga Son. Suasananya sudah sepi, pas sekali untuk lelaki itu untuk menikmati sarapan yang baunya sudah tercium wangi.

" woaahh... jika aku jadi Eunseo, aku takkan repot-repot menjadi trainee ke Seoul.. sudah jelas disana sangat Kejam"

Seungwan menyantap makanan khas rumahan Jeju dengan lahap. Mata lelaki itu melebar saat rasa nikmat sup seafood milik nyonya Son menyapu indra pengecapnya.. belum lagi berbagai hidangan lain berbau seafood yang tak kalah menggugah seleranya.

Jangan bilang Seungwan rakus, anggap saja ia lapar, Ok. Karena tidak butuh waktu lama hidangan yang tersedia tadi sudah habis olehnya. Dengan malas, Seungwan menyuci piring bekas makannya tadi dan membersihkan meja makan..

"Haaaahhh...beristrilah maka kau akan dirajakan.."

Seungwan mengumamkan kata-kata yang tiba-tiba muncul dikepalanya. Memang seperti itu naluri seorang penulis,, kadang sebuah lirik muncul begitu saja tanpa di undang.

"Selesaiiiii...sekarang apalagi??"

Seungwan duduk diruang tamu sambil mengutak atik ponselnya. Suasana pantai tidak membuat lelaki itu bersemangat, ia justru bermalas-malasan seperti sekarang.

Ponselnya bergetar menandakan panggilan masuk. Ia mengernyitkan dahinya saat mengetahui si pemanggil.

" hmmm....."

"........."

"Shireooo!!! Aku sedang ada pekerjaan.."

"........"

Seungwan menjauhkan ponselnya saat sipemanggil mulai tidak ramah.

"Yaaa Jessica Jung, kenapa aku harus menjemput adikmu yang manja itu?? Sedangkan aku diluar kota!!!"

What Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang