Special Chapter

746 45 20
                                    

6 years later....

Suasana studio di salah satu perusahaan entertainment terbesar Korea terlihat sedikit sepi. Ah...barangkali studio itu hanya diperuntukkan untuk satu orang. Terlihat seorang lelaki berselimut di atas sofa itu tak bergerak, kertas berserakan, headphone di atas meja serta laptop yang sudah mati ternganga begitu saja.

Pintu terbuka, menampilkan sosok Amber dengan rambut hitamnya menghela nafas kesal kearah onggokan manusia yang masih dialam mimpi itu.

"Ya...kau tak menjemputnya??"

"YA SON SEUNGWAN KAU TAK MENJEMPUTNYA???? INI SUDAH HAMPIR JAM 1 SIANG!!!!"

Ya..lelaki itu terperanjat kaget saat suara Amber begitu menusuk indera pendengarnya. Nyawanya dipaksa terkumpul dengan sedikit pusing akibat bangun dadakan.

"YAISHHH!!!! Kau bisa membangunkanku dengan baik bodoh!!! Ahhh...telingaku!!! Cari istri sana, semakin tua kau semakin menjengkelkan"

Amber memutar bola matanya malas mendengar protes dan nasehat tak penting dari sahabatnya itu.

"Dan kau semakin tua semakin cerewet! Kau lembur hingga tak pulang kerumah lagi?? Ckkk.. Joohyun benar-benar sabar padamu"

Amber, lelaki itu menyingkirkan kemasan snack dan kopi yang tersebar di atas meja. Kemudian menyambar ponsel Seungwan untuk ia mainkan.

"Aku mencari nafkah Liu,, dan istriku yang terbaik di dunia dalam memahami ku"

Seungwan menjulurkan lidahnya mengejek Amber. Lelaki putih itu benar-benar bangun untuk mencuci wajahnya terlebih dahulu.

"Ya..kapan kau mau keluar perusahaan, aku ikut"

Amber sedikit berteriak karna Seungwan sedang di didalam kamar mandi. Namun tak ada balasan, yang terdengar hanyalah gemericik air yang jatuh.

Setelah beberapa saat, Seungwan keluar dengan handuk kecil di lehernya. Jauh lebih baik dari penampilannya tadi..

"Kenapa aku harus pergi jika tempatku bekerja seperti ini"

Amber mendengus, menaruh ponsel Seungwan sembarangan, Seungwan benar. Lelaki itu begitu dimanja oleh agensi ini..yaa.. ya, tentu saja. Mengingat bagaimana Son Seungwan selalu melahirkan mega hit untuk para artis disini dan bahkan beberapa kali juga wajahnya muncul di televisi menerima penghargaan sebagai Song Writer of the year disalah satu acara penghargaan bergengsi tahun ini.

"Kau tak menjemputnya?"

Pertanyaan Amber membuat Seungwan loading beberapa saat.

"Menjemput siapa?"

Tanyanya polos, Amber menepuk jidatnya tak habis pikir apa saja yang ada didalam otak Seungwan.

"Kau benar-benar dijadikan daging cincang oleh istrimu nanti,..lihat jam Seungwan!!!aishhhh anak ini!!!"

Seungwan melihat jam digital diatas meja kecil didekat sofa. Namun ia tak memiliki sesuatu apapun yang harus ia lakukan.

Namun.... dalam hitungan detik, Seungwan membulatkan kedua matanya sempurna. Mengerti apa yang dimaksud Amber pada akhirnya.

"Jam berapa sekarang??!!!"

Paniknya, mencari ponsel yang entah dimana keberadaannya sekarang. Tangannya langsung terulur menangkap benda pipih itu dilemparkan Amber kearahnya. Ia bahkan lupa dengan jam yang baru saja ia lihat.

"Nice catch!"

"Semakin tua kau juga semakin pelupa,, 5 menit lagi dia keluar.. pergilah dan berdoa untuk hidupmu setelah ini"

What Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang