Sindi : Cowok itu aneh

24 2 0
                                    

17 Agustus 2018

Diterik matahari pagi ini. Upacara sedang berlangsung. Gue sebenarnya malas melakukan ini. Tapi, tanpa hadirnya gue ke sekolah, uang jajan gue gak nambah hehe.
Lagian upacara paling gak sampai berjam-jam kan?

Melirik ke samping kiri ternyata ada Zhuna. Dia ini terlalu fokus melaksanakan upacara. Sehingga dia gak sadar kalau gue ada di sampingnya.

Gue ingin tahu dia sadar gak sih akan kehadiran gue di sampingnya.

Tiba-tiba dengan suara pelannya "Oy, Sin?".
Gue pun menengok ke arahnya.


"Tugas dari pak Tono sudah belum?" bisiknya pada gue.

"Sudah, memangnya kenapa?" ujar gue secara perlahan.

Biar gue tebak. Pasti dia mau lihat tugas gue.

"Lihat dong, soalnya aku belum" ucapnya.

Sudah gue duga.

"Ada di rumah tugasnya" ucap gue

"Ya sudah, nanti habis upacara aku minta nomormu ya? Nanti foto terus kirimkan tugas itu padaku" ucapnya.


Jujur ya! gue malas memberinya jawaban, karena gue juga sudah susah payah buat dapat jawabannya. Tapi, karena gue orangnya baik, jadi...


"Ya sudah, nanti beres upacara aku minta pulpen dan kertas" ucap gue.

"Oke sip" ujarnya.


Upacara pun selesai. Dan Zhuna pun telah meminta nomor gue.

Gue kembali ke dalam kelas untuk mengambil tasku serta bersiap-siap untuk pulang. Tapi, sudah diabsen belum ya? Gue harus laporan dulu ke sekretaris atau wali kelas gue.

Selesai itu, gue pun langsung nge chat para komplotan SMP gue. Siapa lagi kalau bukan Rita, dan Lisa.

Menyuruh mereka untuk kumpul di cafe biasa. Kalau gue buru-buru pulang, pasti nanti disuruh bantu bersih-bersih rumah.

Tibanya di cafe. Gue melihat Rita sudah tiba duluan, karena memang dia yang jaraknya lebih dekat dengan cafe tersebut.

Gue yakin si Lisa datang telat karena sedang berurusan dengan cowoknya.

Duduk di cafe sebari memesan makanan.


"Lisa sudah sampai mana? Dia nge chat lu gak?" tanya gue pada Rita

"Tahu nih si Lisa, Katanya ada urusan sama cowok barunya" jawab Rita

"Cowoknya baru lagi? Memang yang dulu ke mana?" ucap gue.

"Mana aku tahu. Aku kan bukan buntut dia" ucapnya.

"Kenapa si Lisa jadi begini? Padahal dia dulu anak baik-baik" ujar gue.

"Mungkin dia memang banyak yang suka. Jadi, ya terserah dia" ucapnya

"Oh jadi sudah merasa cantik. Jadi dia bersikap semaunya?" ujar gue

"Gak gitu sih sin, dia pasti tahu batasannya kok" ucapnya


Akhirnya Lisa datang dengan cowok barunya.

Kita Beda DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang