Hari pertama

846 65 5
                                    

kringgg.....!

kringgggg....!

kringgggggggg!

bunyi ponsel yang nyaring yang tergeletak tepat di sebelah telinga jungkook,
spontan membuat jungkook terbangun.

"oh sh*t!,
siapa sih yang tlpn di pagi buta begini gilaa ya emang ngak ada kerjaan".omelan jungkook tiada henti sambil meraih ponselnya yng terus berbunyi.

bip.

"hemm setan nomer pinjol"

kringgg

bip.

kringgg

bip.

kringggg

"argghhh.."
dengan nada kesal jungkook mengangkat tlpn.

"way!"

"apakah benar ini Nona jungkook"

mendengar nada bicara lawan membuat jungkook kicep.

jungkook berlari terpogoh pogoh,mencari taxi untuk segerah pergi ke Kantor.melihat ada taxi yang Melintas jungkook buru buru meberhentikannya.

"TAXI.....!" dengan Lantang jungkook mengehntikan taxi.

ketika taxi berhenti diapun langsung masuk kedalam,jungkook meruntuki dirinya yang lalai,dia membaca ulang lagi surat perjanjian kermarin.

"nomer 290.denda 3kali lipat,oh sh*t isi surat ini benar benar membuatku gil*!"

jungkookpun menyenderkan badanya di jok penumpang,diapun melirik arlojinya.

"jam 10.15,arghhh....kenpa lo ngak baca baik2 isi perjanjianya Jeon Jungkook-shii!"

sesampainya di Kantor jungkook langsung bertemu dengan ibu Maria selaku kepala devisi design.
dan jungkook di.kenakan sanki karena telat jadi jungkook harus bekerja lembur sampai jam 8 malam.

jungkook tak perduli lagi masalah sanki itu,yang menjadi masalah adalah,jungkook di tempat menjadi asisten design,yaitu asisten ibu maria,dan ibu maria ternyta sangat disiplin dan perfectionist.

yang lebih gila di Hari pertama kerja,jungkook di suruh kirim berkas ke berbagai devisi di Kantor seluas ini,dan di beri berbagai kerjan yang lain dan itu membuat jungkook kaya kerja rodi benar2 menguras tenaga.

belum lagi dia harus menhindari pertemuanya dengan taehyung dan satu lagi sahabatnya jihoon yang Dari tadi menelponnya berulang kali dan mengirim psen text berpuluh puluh yang membuat Dia harus menonaktifkan ponselnya cukup membuat frustasi Hari ini.

beruntung pukul 8 sudah tiba "akhirnya pulng juga"gumam jungkook
yang sudah rindu dengan bantal dan kasurnya,sugguh benar benar ingin sekali rasanya tubuh yang penat ini di lempar ke kasur,
jungkook baru sadar ternyta sudah sepi.

jungkookpun berjalan menuju lift,sambil menunggu lift berdenting,jungkook masih merasa terpesona melihat setruktur bangunan Kantor taehyung yang begitu megah dan mewah,di Sela Sela lamunanya liftpun berdenting.

jungkookpun langsung masuk ke lift tapi pergerakan jungkook seketika terhenti karena di dalam ternyta ada sang bos dan bodyguardnya.

"cepat masuk,nanti kamu terhimpit"
taehyung menarik tangan jungkook untuk masuk dan langsung menekan tombol close.

jungkook hanya diam,dikarenakan canggung apalagi pas di tanya taehyung ada rasa sedikit takut dan emosi.

"kenapa Hari ini kau bisa telat,Nona jungkook-shii"

"maaf pak,kenapa bapak ngak ngasih tausayadariawalapasajayangharussayalakukansayapikibapakAkantlpnsayaKalubapakbutuhsesuatau"jungkook udah ngerep

"sudah ngomongnya"

jungkook hanya mengangguk

"kamu Hari ini ikut saya"

"huh"

ting!

tersadar Dari keterkejutanya
jungkook langsung menolak taehyung.

"maaf pak Saya ngak bisa,saya ada janji Sama temen"

"batalkan!"

jungkook sudah susah payah menghindar dari taehyung di Kantor,ini malah satu mobil,jungkook madih belum siap untuk bertatapan langsung dengan taehyung karena kejadian kemarin

jungkook sudah berusaha,melupakan dan menganggap itu hanya kesialan dia aja,ternyta ngak semudah itu Ferguso.

jungkook tetus bergumam dia Akan di bawa kemana entah lah,ngak ada,niat untuk sekedar bertanya atau basa basi.

yang jelas Dia masih memikirkan masalah denda 3kali lipat jika dia sampai melanggar kontrak
ternyta Dia sangat kejam,

"sudah sampai,ayo turun"interupsi taehyung mengalihkan pandangan jungkook

"oh iya" jungkookpun bergegas turun

mereka turun di sebuah bangun yang menjulang sangat tinggi dan megah,

"tunggu dulu hanya berdua"batin jungkook

belum sempat jungkook bertanya,taehyung lngsung berjalan maduk kedalam lift,jungkook langsung mengekor taehyung masuk,karena sangat penasaran jungkook akhirnya berani bertanya.

"ehemm"
"maaf pak kenapa pak Jackson ngak ikut?".jungkook bertanya dengan hanya melirik taehyung masih tidak berani melihatnya

"ngapain dia ikut kita"jawab santai taehyung

dengan terkejut jungkook menatap taehyung,
"huh... lalu kenapa hanya kita berdua pak,lalu kita mau kemana"spontan jungkook mundur kepojok

"pulang,kau pikir mau kemana"masih dengan nada santai,tanpa sadar mereka Baru bertatapan mata.

tapi taehyung langsung memutuskan kontak mata itu.

"mangknya kamu baca baik baik isi dari kontraknya,jeon"

"ini apartmentku,disini tidak boleh ada kebeisikan,kalau sampai kau membuat kegaduhan kau bisa di laporkan"

ting

belum sempat menjawab pintu lift sudah terbuka
pas keluar lift jungkook tak bicara sepatah katapun. karena Taehyung bilang.ngak boleh brisik,

mau ngan mau jungkook hanya mengikuti langkah taehyung masuk ke apartmentnya,

klik

cuma nempelin kartu rumahnya udah kebuka,terus gimna gue mau keluarnya,batin jungkook

"ayo masuk"

klik.

"kamarmu di sebalah kamarku,jangan gunakan kamar bawah itu buat kamar tamu"

"tapi pak!"

"mangknya baca kontraknya,kau harus siapkan sarapan pagi dan makan malm"

"san satu lagi di kmrmu sudah aku siapkan baju2 perempuan"

"tapi pak,kalau bapak pengen saya buatin sarapan dan makan malm.saya bisa kok,ngak perlu harus nginep di rumh bapak"

"apa kamu lupa,kamu lagi jadi pacar kontrak saya"

"Iya pak Saya tau,tapi itu kan cuma di kontrak pak bukan beneran"

mendengar perkataan jungkook,taehyung berjalan mendekatinya

"apa kamu pengenya kita beneran pacaran"goda taehyung

"bu...bukann begitu pak,ngak"

"kenapa"tatapan mereka bertemu

"huh"

"kenapa kamu menghindariku,jeon?" taehyung selangkah demi langkah mendekati jungkook,

"itu....."jungkook yang melihat taehyung semakin mendekatpadanyapun dia mundur langkah demi langkah sampai

tek.

sampai kakinya mentok kepintu.
jungkook berusaha mengatur nafanya yang tak beraturan ketika taehyung tepat berada di depannya.

"pak"



My JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang