"Kau dan orang-orangmu adalah Orang Bodoh yang Tidak Kompeten!" Pangeran Lionel membanting tinjunya ke atas meja saat dia menatap Calum. "Kau berjanji padaku bahwa aku akan memilikinya! Tapi apa yang kau lakukan? Kau membiarkannya melarikan diri!"
Calum menyipitkan matanya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa kepada Putra Mahkota yang menatapnya dengan mata merah. Memang kesalahannya karena meremehkan Putri Ketiga Freesia yang tidak hanya cantik, tapi juga pandai membaca buku Seni Perang.
Yang tidak dia ketahui adalah bahwa Putri Sidonie juga ahli strategi yang cerdik di balik pintu tertutup. Dia akan memerintahkan hewan peliharaannya untuk melakukan misi untuknya, dan beberapa dari misi ini termasuk pembunuhan pejabat korup di kerajaannya.
Yah, yang memberi perintah adalah Morgana, tetapi karena mereka berbagi tubuh yang sama, semua orang yang mengetahui tentang kepribadian gandanya masih memuji pencapaian ini kepada Putri Sidonie, yang hanya bermimpi menemukan satu cinta sejatinya.
"Agen kami sudah mencari jejaknya," lapor Calum. "Perjalanan ke Freesia akan memakan waktu setidaknya seminggu dan kami telah melakukan penyergapan untuk mencegatnya di sepanjang jalan."
Pangeran Lionel sangat marah hingga ingin tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Calum.
"Apakah kau benar-benar percaya bahwa Putri Sidonie tidak mengetahui penyergapan yang telah kau siapkan untuknya?" tanya Pangeran Lionel. "Apakah kau menganggapnya sebagai orang bodoh? Wanita yang kucintai bukanlah ikan kecil yang bisa kau tangkap menggunakan trik untuk anak kecil!"
Pangeran Lionel menggebrak meja sekali lagi untuk melampiaskan rasa frustrasinya. Karena dia bermimpi menjadikan Putri Sidonie istrinya, dia melakukan yang terbaik untuk menyelidiki segala sesuatu tentangnya. Hal-hal yang dia suka makan, hobinya, dan apa pun yang membuatnya bahagia.
Dia mempelajarinya selama bertahun-tahun untuk meningkatkan peluangnya menutup jarak antara mereka berdua. Namun, ketika sang Putri telah tiba di ibu kota, semua persiapan yang dia lakukan tidak berhasil.
Seolah-olah dia sedang berbicara dengan orang yang sama sekali berbeda.
Sejujurnya, Putri Sidonie tidak suka berurusan dengan Pangeran Lionel. Inilah sebabnya, sebagian besar waktu, ketika Putra Mahkota dan Putri sendirian, Morgana selalu berbicara dengan Putra Mahkota.
Putri Sidonie hanya akan berbicara dengannya ketika mereka berada di hadapan orang lain, yang membuat semua upaya Lionel menjadi sia-sia.
Putra Mahkota juga menyadari bahwa sejak pesta dimana Putri berdansa dengan William, Putri Sidonie akan selalu menanyakan hal-hal tentang Half-Elf itu kepadanya. Hal ini membuat Putra Mahkota sangat cemburu sampai-sampai dia memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Half-Elf yang tidak sadarkan diri.
Tapi, tidak ada orang yang dia perintahkan untuk melakukan tugas ini yang kembali ke sisinya. Saat itulah Pangeran Lionel menyadari bahwa ada seseorang yang kuat melindungi bocah itu.
Sejak itu terjadi, dia berhenti memberikan perintah agar anak buahnya tidak mati.
Untungnya, William mengalami koma setelah Invasi Iblis, di akademi. Karena itu, sang Putri tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya sebelum perang dimulai. Ini adalah satu-satunya penghiburan yang dimiliki Pangeran Lionel setelah usahanya yang gagal untuk menyingkirkan bocah berambut merah itu.
Jika dia hanya tahu bahwa ada Kambing dan Monyet Beo yang terlalu protektif di sisi William, dia pasti tidak akan berpikir untuk mengirim pembunuh untuk membunuhnya.
"Temukan dia bagaimanapun caranya!" perintah Lionel. "Kita memiliki kesepakatan dan giliranmu untuk mempertahankan kesepakatanmu!"
Calum menutupi kepalanya dengan tudung karena dia takut dia akan menampar Pangeran jika dia melihat langsung ke wajahnya. "Baik. Aku pribadi akan pergi dan mencari Putrimu. Tapi, ingat ini. Kami bukan antekmu yang dapat kau perintah sesukamu. Jangan memaksakan keberuntunganmu, Putra Mahkota."
Calum meninggalkan ruangan meninggalkan Pangeran Lionel yang frustrasi. Segera, suara benda pecah bisa terdengar di dalam ruangan. Putra Mahkota melampiaskan amarahnya hingga tidak bisa lagi merusak apapun.
Dia bersumpah bahwa lain kali dia melihat Putri Sidonie, dia akan menjatuhkannya, dan tidak menunjukkan belas kasihan. Pangeran Lionel selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun, dia juga mengerti bahwa dia harus bergantung pada Organisasi untuk menjadikannya Kaisar Benua Selatan.
"Ke mana pun kau lari, ke mana pun kau bersembunyi, aku akan menemukanmu," sumpah Pangeran Lionel. "Ketika hari itu tiba, aku akan memastikan bahwa kau tidak akan bisa melarikan diri lagi. Putri Sidonie, aku akan membuatmu menyesal melarikan diri dari Pangeran ini!"
-
"Putri, apakah kamu yakin tentang ini?" tanya Priscilla sambil mengikuti di belakang Putri Sidonie. "Bagaimana jika Ratu tidak terpengaruh oleh mantra kontinental yang mereka panggil?"
Putri Sidonie berjalan sambil melepas cincin di jarinya satu per satu. "Tidak masalah apakah Ratu aktif atau tidak. Yang penting adalah dia tidak berdaya sekarang."
Kedua wanita muda itu berjalan ke terowongan lebar, ratusan meter di bawah tanah.
Putri Sidonie dan Morgana tahu bahwa mereka akan kesulitan melarikan diri dari pengejar mereka. Keduanya tidak unggul dalam pertarungan, jadi bertarung bukanlah pilihan. Inilah mengapa Putri Sidonie membawa Priscilla bersamanya ketika dia melarikan diri dari Benteng Ravenlord.
Sang Putri tahu bahwa Organisasi juga hadir di Freesia, jadi dia memutuskan untuk mengambil jalan memutar. Morgana menyarankan agar mereka pergi ke Antheilm di mana Ratu Semut, yang memasok Dinasti Anasesha dengan Prajurit Semut tak terbatas, berada.
Segera, keduanya tiba di gua yang sangat luas yang dipenuhi telur yang tak terhitung jumlahnya. Di tengah adalah Binatang Raksasa, yang juga Binatang Penjaga dari Dinasti Aenasha.
Itu tidak lain adalah Myriad Beast yang dikenal sebagai Crowned Nightmare Queen Ant.
Ratu Semut memiliki tubuh bagian bawah semut, dan tubuh bagian atas wanita cantik. Dia sudah merasakan pendekatan Putri Sidonie dan mengangkat kepalanya untuk menentang. Saat ini, dia dalam keadaan lemah karena mantra Kontinental juga mempengaruhinya, meskipun dia berada jauh di bawah tanah.
"Jangan mendekat!" jerit Ratu Semut karena instingnya mengatakan bahwa Putri Sidonie adalah makhluk yang sangat berbahaya. "Apa yang kau inginkan?!"
Putri Sidonie mengabaikan perjuangan menyedihkan Ratu Semut saat dia melepaskan aksesori terakhir dari tangannya.
"Yang aku inginkan, adalah kau," kata Putri Sidonie sambil melepas cadar yang menutupi wajahnya.
Ekspresi Ratu Semut langsung melembut saat tatapannya terpaku pada wajah cantik Sidonie.
Melihat rencananya berhasil, Sidonie mendekat ke Ratu Semut. Dia hanya perlu melakukan satu hal terakhir untuk menyegel nasib Ratu.
Menggunakan jepit rambutnya, Putri Sidonie menusuk ujung jarinya hingga terbentuk setetes darah. Dia kemudian menulis lingkaran sihir di udara menggunakan darahnya sebagai media.
Segera, kontrak sihir Master dan Beast melayang di depannya. Ratu Semut menurunkan tubuh besarnya untuk memungkinkan Putri Sidonie menyematkan lingkaran sihir ke dahinya.
Ratu Semut tidak memberikan perlawanan dan membiarkan kontrak itu menyatu dengan tubuhnya. Setengah menit kemudian, Putri Sidonie merasakan hubungan yang kuat dengan Myriad Beast yang membuktikan bahwa dia telah berhasil menjadikan Myriad Ant Queen sebagai Beast Companion.
Sejak dia masih muda, Putri Sidonie selalu ingin menjadikan Myriad Beast sebagai Beast Companion. Meskipun Ratu Semut hanya memiliki keterampilan bertarung rata-rata, ia mampu menghasilkan pasukan yang berjumlah jutaan.
Dengan ini, Putri Sidonie tidak perlu khawatir tidak memiliki cukup prajurit untuk memperjuangkannya. Satu-satunya hal yang perlu dia lakukan sekarang adalah menunggu beberapa hari sampai Telur Semut menetas.
Telur-telur ini tidak terpengaruh oleh mantera karena tidak memenuhi persyaratan yang telah melumpuhkan seluruh Benua Selatan. Sidonie yakin saat mereka menetas, hanya segelintir individu di Benua Selatan saat ini yang akan menjadi tandingannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{WN} Reincarnated With The Strongest System Part 2
Fantasía"Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan, hanya Cahaya yang bisa melakukannya," kata Dewi Amalthea sambil memeluk William dengan penuh kasih. "Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya Cinta yang bisa melakukannya." Untuk membantu adik laki-lak...
