Est, yang saat ini berada di ibukota, berada di dalam rumah tempat dia tinggal bersama ibunya selama bertahun-tahun.
Sama seperti semua orang dewasa, ibunya juga berubah menjadi patung kristal sambil duduk di kursi favoritnya.
Herman, Nana, dan tiga pembantu yang tinggal untuk menjaga keselamatan ibunya, juga mengalami nasib yang sama.
"Tuan Muda, makan malam sudah siap," kata Isaac saat dia selesai menata meja makan.
Saat ini hanya ada mereka berdua di dalam rumah, dan keduanya bekerja sama melakukan pekerjaan rumah sambil menunggu tanggal yang dijanjikan ketika semua siswa akademi akan kembali ke ibukota dan mendiskusikan tindakan mereka selanjutnya.
Terus terang, Est percaya bahwa tidak semua siswa yang telah kembali ke domain mereka akan kembali pada tanggal yang dijanjikan. Sebagian besar dari mereka adalah pewaris wilayah mereka, jadi terserah mereka untuk menjaga kesejahteraan para penyintas yang tertinggal.
Juga, dia cukup khawatir tentang William. Setelah Putra Mahkota memberi semua orang izin untuk kembali ke kampung halaman mereka, Est pergi ke akademi untuk memeriksa kondisi Half-Elf itu. Namun, ketika dia tiba, William dan Ian tidak ditemukan.
Est sangat tergoda untuk pergi ke Lont, tapi dia mengkhawatirkan ibunya, jadi dia memutuskan untuk mampir ke kediaman mereka di ibu kota Gladiolus.
"Apakah makanannya tidak sesuai dengan keinginanmu, Tuan Muda?" Isaac bertanya setelah melihat Est sepertinya tidak ingin makan malam.
Est menggelengkan kepalanya saat dia tersenyum kepada pengikut setianya. "Maaf, aku sedang memikirkan hal lain. Makanan yang kau buat selalu enak."
Isaac menghela napas lega setelah mengetahui bahwa itu bukan salah masakannya. Keduanya mengobrol sambil makan karena rumah itu sangat sepi. Itu membuat mereka merasa seperti berada di kota hantu, karena mereka tidak dapat mendengar suara apa pun di sekitarnya.
Rumah Est terletak di Tingkat Kedua Gladiolus. Di sinilah tempat tinggal orang-orang penting, dan bangsawan Kerajaan Hellan, berada. Secara alami, ada jarak tertentu dari setiap rumah tangga dan semua properti mereka memiliki ruang yang cukup luas.
Ini memberi setiap rumah privasi, yang juga membuat situasi saat ini begitu gelap dan suram.
"Apakah menurutmu Will dan Ian ada di Lont?" tanya Est.
Isaac selesai mengunyah makanan di dalam mulutnya sebelum dia menjawab pertanyaan Tuan Mudanya.
"Aku pikir itu masalahnya, Tuan Muda," jawab Isaac. "Aku tidak bisa memikirkan tempat lain di mana mereka berdua bisa pergi."
Est mengangguk setuju. Ian tidak akan mengambil risiko jika menyangkut keselamatan William, jadi kota Lont adalah tempat teraman untuk dikunjungi selama masa-masa kacau ini.
"Kita masih punya waktu seminggu sebelum pertemuan itu akan berlangsung," kata Est lembut. "Jika William tidak ada di sana saat itu, kita akan pergi ke Lont dan mengunjunginya."
Issac mengangguk.
Saat ini tidak ada yang bisa mereka lakukan sehubungan dengan orang-orang yang telah diubah menjadi patung. Untungnya, setiap tempat tinggal dilindungi oleh rune khusus yang mencegah penyusup memasukinya.
Hanya mereka yang memiliki jejak tertentu yang dapat masuk dan keluar dari tempat itu tanpa hambatan tanpa menghadapi mantra tingkat tinggi yang berpotensi memberi mereka luka serius. Untuk saat ini, ibu Est, Nana, Herman, dan para pembantu mereka aman di dalam kediaman mereka.
"Katakan padaku, apa pendapatmu tentang situasi saat ini?" Est bertanya dengan ekspresi serius.
Di antara mereka bertiga, Isaac adalah yang paling tidak vokal, tetapi dialah yang suka merencanakan sesuatu dan memastikan bahwa mereka memiliki semua yang mereka butuhkan kapan pun mereka melakukan ekspedisi. Est memercayainya untuk memberikan wawasan tentang hal-hal tertentu, terutama saat dia membutuhkan opini kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
{WN} Reincarnated With The Strongest System Part 2
Fantasy"Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan, hanya Cahaya yang bisa melakukannya," kata Dewi Amalthea sambil memeluk William dengan penuh kasih. "Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya Cinta yang bisa melakukannya." Untuk membantu adik laki-lak...
