3# . WEIRD-FEEL

54 35 1
                                        

   Perasaanku mulai tidak tenang sejak saat dia bilang seperti saat itu.aku terus memikirkannya, walaupun aku selalu dengan pintar menyembunyikannya. Aku berusaha bersikap biasa saja ketika melihatnya.

   Sudah beberapa minggu ini, ia terlihat menjauhiku. Aku harusnya senang itu. Namun, entah kenapa ada rasa hampa yang tidak bisa kujelaskan.

   Sungguh, ada apa sebenarnya denganku?

    Kenapa aku harus memikirkannya berhari-hari? Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya.

   Aku memarkirkan motorku, untung saja tidak telat seperti kemarin. Aku melihat kesamping, kedua mataku sedikit terkejut melihat Dylan dengan seorang gadis yang tentu saja aku mengenalnya, Jesica ketua osis idaman.

  Aku memang sering mendengar desus-desus bahwa jesica menyukai Dylan, dan mengejar Dylan juga. Mereka sering membicarakan cinta segitiga kami. Tapi, aku mengira itu hanya gosip belaka.

  Tapi sepertinya tidak! Apa mereka sudah punya hubungan spesial.

  Aku dengan cepat memalingkan wajah sebelum dylan menyadari kehadiranku. Aku bersikap biasa saja
Seperti biasanya. Tidak perlu gugup,
aku tidak akan  terpengaruh!

  Aku memang tidak menyukainya,bukan?

Aku menaruh helmku diatas motor.

   "kay..." panggil seseorang cewek dari belakangku.

    Aku sedikit terkejut dan segera membalikan badan. Aku melihat jesica. Aku mengira bahwa cewek itu tidak ada lagi  diparkiran, pergi bersama Dylan, Gua menatapnya datar.

   "lo udah gak dekat kan dengan Dylan?" tanya jesica dengan hati-hati

   Pertanyaan bodoh macam apa yang sedang diucapkan? Ingin aku tertawa sinis. Namun, aku tahan.

   "Gua gak pernah dekat sama dia!" jawabku dingin.

   Aku melihat jelas, jesica tersenyum. Dia pasti senang sekali. Jesica tersenyum dengan ceria

  "Dylan bolehkan buat gue? Nggak apa-apakan gue deketin?"

  "bukan urusan gue!" sahutku acuh tak acuh dan pergi dari hadapan jesiaca

  Kedua mataku tersorot tajam bukan tanpa sadar kedua tanganku terkepal.
Aku merasa  semakin aneh dengan emosiku akhir-akhir ini. Kenapa mudah muncul?

   Kenapa juga aku harus bersikap begini? Apa aku marah ketika mendengar pertanyaan jesica?

  Apa aku cemburu? Tidak mungkin!

   Aku tidak mungkin menyukai Dylan! Aku tidak mungkin cemburu.

                                •••••••••••••

 
   Yah aku terus berusaha menyangkal! Aku terus menyangkalnya! Bahkan ketika cowok itu bertanya sekali lagi kepadaku. Apa aku menyukainya?

  Aku tetap menyangkalnya dengan tegas.

   Padahal... Di saat itu, aku sudah menyadari satu hal!
 
  Bahwa, aku cemburu melihatnya dengan jesica.

   Setiap hari dia menjauhiku,

  Setiap hari juga aku merindukannya.

  Merindukan dia yang selalu menceritakan hal-hal random

   Aku telah menyukainya.

   Aku telah suka dengan seorang Dylan Alva Mahendra

                                      Selesai
 

STORY KAYLA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang