10.Ke randoman🔰

9.8K 454 5
                                    

Setelah sampai di dapur,eisha langsung mengeluarkan barang - barang yang di butuh kan untuk memasak nasi goreng.

Selanjutnya eisha menyuruh Gus Arvin untuk mengupas bawang,namun bukan langsung bekerja,malah Gus Arvin hanya diam sembari melihati pisau dan bawang yang ada di hadapan nya.

"Lho,Gus,kenapa ga di kupas bawang" tanya eisha

"Saya tidak bisa mengupas kulit bawang"

Eisha tertawa terbahak - bahak ketika mengetahui bahwa suami nya itu tak bisa mengupas kulit bawang.

"Kenapa ketawa,hm? Kamu ngejek saya?" Tanya Gus Arvin dengan wajah kesal nya.

"Lucuu aja Gus,masa ia Gus ga bisa kupas kulit bawang si"

"Yaudah kamu aja yang kupasin kulit bawang nya" ujar Gus Arvin, sembari memberi kan bawang dan pisau nya ke eisha.

Eisha menerima nya dan mulai,mengupas dan memotong bawa tersebut.

Selesai dengan urusan bawang,ada yang lebih unik lagi tentang Gus Arvin.

"Ini telur nya buat apa?" Tanya Gus Arvin.

"Itu ntar di ceplok pas nasi sama bumbu nya Uda ke campur,jadi seperti nasi goreng nya terbaluri oleh telur gitu" jelas eisha

"Ooooo,begitu"

Selanjut nya eisha memasuk kan bumbu,dan bawang yang Uda ia potongi tadi,dan di tumis hingga wangi.

"Kamu kok suka banget sama bawang goreng,sampai - sampai masak nasi goreng juga harus pakek bawang goreng" tanya Gus Arvin

"Jelas dong,makanan tanpa ada nya bawang goreng itu ga enak bagi saya"

"Dan saya tanpa kamu,hambar ga ada apa - apa nya, mungkin jika tidak ada kamu,dunia percintaan saya tak sebahagia ini" lanjut Gus Arvin

"Maksud Gus apa?"

"Gapapa"

Setelah itu eisha memasuk kan nasi nya ke dalam wajan,lalu eisha menyuruh Gus Arvin untuk memecah kan telur tersebut di atas nasi yang Uda ia tuang ke wajan tadi.

Namun,bukan nya langsung di laksanakan,Gus Arvin malah terdiam sembari memegangi telur di tangan nya.

"Gus cepetan,ceplokin itu telur nya di wajan" ujar eisha dengan greget

"Saya ga bisa memecah kan telur" panik Gus Arvin

Dengan demikian akhirnya eisha langsung merebut telur dari tangan Gus Arvin,dan langsung ia ceplokin ke dalam wajan,sebelum nasi goreng nya hangus.

"Gus,kenapa ga bilang kalau ga bisa,nyeplokin telur Gus" tanya eisha.

"Kamu nya ga ada nanya si"

"YaAllah Gus,seharus nya Gus kasih tau dulu,sebelum akhirnya saya bertanya"

"Maaf" ucap Gus Arvin dan menunduk kan pandangan,ketika tau ekspresi wajah eisha marah.

Setelah di lihat nya nasi goreng nya sudah masak,eisha mengambil piring,lalu menuang kan nasi goreng tersebut di piring itu.

Gus Arvin,hanya memandangi eisha dengan wajah cemberut,ingin sekali Gus Arvin bertanya,mana nasi goreng bagian nya? Mengapa eisha hanya mengambil satu porsi nasi goreng saja,dan mengambil semua nya tanpa menyisah kan nya untuk Gus Arvin.

Eisha membawa nasi goreng tersebut ke meja makan,biasa nya jika eisha berjalan lebih dulu,Gus Arvin akan membuntuti nya dari belakang,bak bayangan eisha,namun kali ini berbeda,ketika eisha sudah duduk di kursi meja makan,Gus Arvin hanya diam menunduk.

"Gus? Ga mau makan?" Tanya eisha.

"Bagaimana saya mau makan,kamu saja tidak menyisah kan nasi goreng nya untuk saya" ucap Gus Arvin,dengan pandangan yang masih menunduk.

Hijrah Bersama Gus Arvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang