26.Berheti dari dunia malam🔰

11.1K 440 4
                                    

"Gus,Jangan kek anak kecil lah Gus"

"Biarin"

Kini Gus Arvin mengurung diri nya di dalam kamar,bagaikan anak kecil yang habis di marah emak nya

"Gus,keluar yuk,jangan di kamar Mulu"

"Tinggal kan saya sendiri,sama mau sendiri"

Pasrah

Itu lah yang terjadi kepada eisha ketika menyuruh Gus Arvin untuk keluar,sudah banyak cara yang di lakukan eisha,namun Gus Arvin tetap tidak mau keluar

"Yauda deh kalau Gus ga mau keluar,eisha pergi"

Ceklek!

Setelah mengatakan itu Gus Arvin keluar dari kamar nya,dan langsung memeluk kaki nya eisha

"Hiks,jangan pergi,ntar kalau kamu pergis saya sama siapa,hiks"

Eisha langsung terkejut terhadap adegan ini,lalu tangan nya bergerak mengusap- usap lembut rambut lebat milik Gus Arvin,dan terkekeh kecil melihat kelakuan suami nya itu

"Saya,ga akan pergi kok,asal kan Gus berhenti menangis,saya ga mau lihat wajah tampan suami saya ternodai dengan menetes nya air mata itu" ucap nya dan langsung menyeka air mata suami nya

"Hiks,hiks"

"Uda bangun,berdiri ga boleh gitu,sini - sini duduk ada sesuatu yang mau saya tanya kan" ajak eisha

Lalu Gus Arvin bangkit dan berjalan menuju sofa yang berada di dekat mereka,mereka berdua menduduk kan bokong nya di satu sofa yang sama,sementara itu Gus Arvin memilih tidur di pangkuan eisha dan eisha duduk.

"Gus saya mau nanya"

Eisha sudah mulai bertanya kepada Gus Arvin,sedang kan Gus Arvin masih menyeka air mata nya agar tak keluar lagi,dan menahan diri agar tidak menangis

"Gus dengar ga si,saya bertanya"

"I-iya s-sya d-dengar kok" ucap nya terbatah - batah

"Gus kenapa? Masih mau nangis"

"I-iyaa,hiks"

"Yauda nangis,nangis sejadi - jadi nya Gus,saya tau ini semua sakit,tapi habis tuh janji sama saya jangan pernah nangis lagi,oke?"

Setelah nya suara tangis Gus Arvin pecah dalam pangkuan eisha,eisha tak mampu berkata ia hanya bisa menghela rambut Gus Arvin agar lebih tenang

Hampir 15 menit Gus Arvin menangis,akhir nya tangis nya pun selesai,eisha pun masih senantiasa menunggu Gus Arvin hingga akhir tetesan air Mata

"Sudah selesai nangis nya?" Tanya eisha dan di bales anggukan oleh Gus Arvin

"Boleh saya bertanya"

"Boleh"

"Kemarin Gus kan bilang ke sana,mau ajak saya untuk bermain dengan adik nya Gus"

"Kenapa kamu mau? Kamu sudah bersedia,hm?"

"Bukan,saya cuma heran aja,kan adik nya Gus itu Ethan,masa ia si saya main sama Ethan"

Percakapan eisha membuat Gus Arvin menepuk jidat nya "itu adek saya,bukan adik saya"

"Hah? Adek sama adik berbeda kah?"

"Jelas beda dong"

"Beda nya apa Gus"

"Tunggu sebentar"

Gus Arvin bangun dari tidur nya dan melangkah ke dalam kamar

"Jangan ngurung diri lagi ya Gus" kata eisha yang di bales tatapan tajam dari Gus Arvin

Hijrah Bersama Gus Arvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang