Pembuktian

1.2K 134 19
                                    

"Gw sebenarnya kurang yakin sih sama lu, tapi bukti bukti yang lu kasih itu semua ada sangkut pautnya ama [Name]"

Gadis bernama [Name] ini tampak kesal, urat urat di dahinya sudah menjadi bukti. "Ya karna gw [Name], tolol! Pake nanya segala" Pekiknya, ia berusaha menyabari sosok pemuda bersurai janda di depannya.

Hutan yang tadinya sepi dan hening kini riuh karna suara memekik dari ketiga human yang sedang berdebat, terlebih lagi suara bentakan dari [Name] yang sudah pasti merusak gendang telinga.

Pemuda berkacamata yang tampak lebih waras pun menarik nafas panjang, ia berjalan mendekat pada sosok pemuda lain dengan ciri khas netranya yang berwarna Emerald, pemuda berkacamata itu menepuk bahu sang saudara. "Ini tuh [Name], Vel. Gw gak tau gimana detailnya, tapi intinya dia bisa hidup lagi"

"Sul! [Name] tu dah gak ada, kenapa lu masih percaya sama dia!!"

Samsul melirik [Name] dan sedikit mengaggukan kepalanya, pertanda bahwa samsul menyerahkan semua pada [Name]

[Name] yang mengerti kode kode samsul pun ikut ikutan menggaguk dan kembali menatap Marvel dengan senyuman calm nya

"Weh terong! .. Lu minta bukti apa lagi si, gila lu.. Mempersulit hidup banget" ujar [Name] menggunakan julukan lama yang ia berikan pada Marvel.

"lahhh..  Gi- gimana lu bisa tau julukan gw dari [Name], gimanapun lu gk bakal bisa gantiin [Name] hanya karna wajah kalian sama" Balas Marvel ngegas

[Name] memutar bola matanya malas, sampai kapan ia memberikan bukti bukti nyaa, sudah jelas jelas ialah [Name] "Lu pasti tau, Samsul bisa hidup lagi karna Peppey yang ngorbanin nyawanya pakai batu Sapphire, dan itu juga yang gw alami. Bedanya kalau ngebangkitin gw lagi gak perlu pake acara tumbal nyawa!"

Ucap [Name], ia menjelaskan sebuah kebohongan pada Marvel, seraya menyelipkan kalimat yang mengungkit masa lalu. [Name] menghela nafasnya sejenak.

Marvel yang mendengar penjelasan dari [Name] sontak membulatkan matanya, apapun itu jawaban dari pertanyaan yang di berikan marvel pada [Name] terjawab dengan tepat, tapi pasih ada yang mengganjal dalam pikirannya

[Name] berjalan ke arah Marvel, ia menarik nafas dalam kemudian menepuk pundak pemuda itu, yang sontak membuat Marvel mendongak untuk melihat seseorang yang tengah berada di depannya.

"Terong, gw ni.. [Name], lu mau gw kasih bukti apalagi?"

Suara [Name] yang melembut membuat Marvel semakin merasa bimbang, disisi lain ia ingin sekali mempercayai gadis di depannya, namun ego nya tak ingin mengalah. Rasa sakit karna kehilangan kini kembali memunculkan luka, Netra Emeralad itu tampak berkaca kaca,

"Gw.. Gw punya satu pertanyaan lagi" Ujarnya, wajahnya menunduk. Ia tak berani menatap netra Sapphire di hadapannya.

"apaan?, gw jabanin dah pertanyaan pertanyaan luu" jawab [Name] secara singkat, ia sedikit terkekeh untuk mencairkan suasana.

Terlihat sekarang Marvel menarik nafas panjang, ia terdiam sejenak dan mulai melanjutkan perkatannya.
"Apa yang lu ucapin dulu, waktu gw pernah agak bentak lu" tanya Marvel jelas

"Hahh? Lu pernah ngebentak [Name?]" Samsul tampak terkejut, ia menatao tak percaya pada Marvel.

"ya, tapi Itu dulu sul, waktu gw gak bisa ngendaliin emosi gw, Dan sekarang gw mau tau.. Kalau emang dia bener bener [Name] dia pasti tau apa yang ia jawab ke gw dulu sul dan waktu apa saat gw bentak dia" jelas Marvel pada Samsul dan sesekali menoleh ke arah [Name]

"ahaha.. Ez bro.. Gw waktu itu kesannya malah adu nasib, nyuruh lu bersyukurlah, ini lahh, itu lahh.. Pokonya inti ucapan gw dulu biar lu kembali bisa nerima Genah, kan?" penjelasan dari [Name] membuat Marvel membulatkan matanya sekali lagi, Karna itulah memang kebenaran.. Dan hanya [Name] dan Marvel lah yang tau akan masalah itu

Dunia Viva Fantasy S2 (viva Fantasy × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang