Dunia Viva Fantasy S2 (viva Fantasy × Reader)

Mati lagi?

"[Name], bagaimana kabarmu"

...

"Ibu kembali dulu ya sayang jaga diri baik baik nak, bahwa.. "

...

"I-ibu? Huh?"

...

'SAYA TIDAK PERDULI SAYA JUGA TIDAK SUDI PUNYA ANAK SEPERTIMU'

...

"Aku membutuhkan bantuanmu.. Untuk nyawa kalian"

...

"B bantuan gw? Gw bisa apa? "

"Voíthisé me, me ta magiká sou... gia na vgeis apó to kenó... efexís... áse to se ména"

"Lakukan.. Agar kalian dapat kembali ke dunia "

•
•
•
•
•
•
Δ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤Δ

...

Semilir angin menerpa wajah cantik sang dara, surai kecoklatannya beterbangan mengikuti aliran angin yang terhembus di depannya.

Dengan wajah masam nan datar, ia menumpu dagunya dengan tangan yang terlipat di meja, kipas angin sedari tadi menjadi saksi bisu kebosanan gadis itu.

Mencoret, menghalu, melamun?

Hal yang biasa, saking terbiasanya ia jadi bosan sendiri.

Gadis itu termenung, pikirannya kosong, ingin memikirkan sesuatu.. Namun gadis itu malas berpikir.

Saking fokusnya gadis itu merenung, tanpa ia sadari suara langkah kaki perlahan mendekat, menuju ke arahnya.

"Woe! Mangan rek!"

"[--me]?"

"[Name]?"

"WOE JUBAEDAH BIN YANTO SUMANTO!"

Teriakannya menggema, suara beratnya memekik tepat di telinga seseorang yang sedari tadi terdiam.

Membuat sosok yang sedari tadi merenung pun, kembali sadar. Tampang plonga plongo khas nya membuat pemuda yang kini mulutnya penuh dengan daun kemangi pun mendengus.

"Lu mikirin apa si? Bengong mulu" Ujar pemuda tersebut, yang kini duduk santai di samping sang gadis yang menatap nya kosong.

"Ga tau, pengen aja"

Raut wajah sang pemuda seketika menjadi datar, ia ber-sweetdrop ria kala mendengar alasannya yang kurang masuk akal itu, "Gajelas. Jan bengong entar kerasukan bagong"

Ucapnya, sembari kembali memasukan dua helai daun kemangi ke dalam mulutnya.

Gadis itu --[Name] menatap aneh kawannya, Ia melihat raut wajah pemuda di sampingnya tampak sangat menikmati daun itu, "Lu kambing apa gimana? Hobi kok makan daun"