20

1.5K 183 18
                                    


Mata indah bulatnya perlahan terbuka. Bau alkohol dan obat-obatan menyeruak memasuki indra penciuman nya.

Jiel mengalihkan pandangannya ke sekitar, dan ia baru menyadari kalau ia berada di UKS. Tapi disini tak ada siapapun, hanya ada dirinya sendiri.

"Akh" pekik Jiel pelan sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi dengannya sebelum ia berada di UKS. Tapi sekuat apapun Jiel mengingat, ia tak bisa mengingat apapun dan malah membuat kepalanya semakin pusing jika ia paksakan berpikir.

Yang Jiel ingat hanya saat ia sendiri di kelas karena ditinggal Haechan, lalu tiba-tiba dipukul oleh seseorang dari belakang dan setelahnya ia tak mengingat apapun.

"Junghwan" Gumam Jiel pelan. Entahlah, tiba-tiba nama itu terlintas di otaknya begitu saja.

Matanya tak sengaja menangkap sosok pria dibalik jendela UKS. Tapi itu tak lama, hanya beberapa detik saja dan setelah itu pria itu pergi. Meninggalkan tatapan bingung dari Jiel.

"Dia siapa?" Monolog Jiel pelan.

Hening beberapa saat, hanya ada suara AC yang menyala, dentingan jam dinding dan nafas Jiel. Lelaki bermata bak boneka itu melamun sembari memikirkan cara menyelamatkan dirinya di kehidupan ini agar tak mati konyol.

"Laper"

Jiel memandangi sekitar berharap ada sesuatu di sini. Dan keberuntungan memihak padanya, Jiel menemukan sebungkus roti diatas meja, langsung saja ia ambil dan memakan roti tersebut setelah membuka bungkusannya.

"Kok rasanya aneh?" Ucap Jiel dan memperhatikan bungkus roti tersebut dan langsung memuntahkan roti itu ke tempat sampah.

"Sialan" umpat Jiel kepalang kesal.

Ini adalah pertama kalinya Jiel mengumpat. Seumur-umur, Jiel tak pernah mengumpat sama sekali, karena kata Buna nya ia harus menjadi anak baik dan menjaga tutur kata.

Tapi persetan dengan ucapan Buna nya, Jiel sudah kepalang kesal dengan orang yang telah menaruh roti berisi selai strawberry dengan toping keju yang sangat Jiel benci.

Tubuh Jiel meluruh begitu saja ke lantai setelah memuntahkan semua roti yang ia makan. Nafasnya terengah karena mengeluarkan banyak energi saat memuntahkan roti tadi.

"Ji do'ain yang naroh roti itu disitu, jatuh nyusruk kesandung sampe jidatnya berdarah-darah" gumam Jiel sebelum pingsan kembali di samping tempat sampah.

ya Allah nak

maapkeun buna mu inie:(

Sementara itu...

Dukh!

"ASTAGA JENO!!"

Jaemin dan Haechan berteriak kaget saat Jeno tiba-tiba jatuh nyusruk ke lantai koridor dengan tidak elitnya. Gak tau itu anak kenapa.

"Lo ngapain bangsat?" Tanya Jaemin berusaha menahan tawanya.

Jeno yang merasa terkhianati karena dua temannya ini tak mau membantu, bukannya bangun dari terjatuh nya malah terlentang ditengah jalan sambil memegangi dadanya dramatis.

Beruntung koridor sedang sepi karena kebanyakan murid lain pergi ke kantin. Jadi Jaemin dan Haechan tak perlu menanggung malu.

"Kalian jahat sama temen sendiri" Ucap Jeno dramatis. Ia memegangi dada kirinya seakan merasa yang paling tersakiti.

Transmigration Cute Boy || Park Jihoon Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang