27

1K 127 19
                                    

"NAAAAA!"

"NA JAEMIN!! NANAA!"

"NANA-YA EODIYA?!"

"WOY NANA!"

"CK! APASIH JII! MASIH PAGI JUGA TERIAK-TERIAK MULU!"

Tidak sadar diri bapak Lijen ini, sama-sama teriak pagi-pagi juga.

"Ih nggak ngaca, Nono juga teriak ya itu" cibir Jiel kesal.

Menghela nafas, Jeno hanya memberi senyuman bulan sabit pada Jiel.

"Oh iya Nana mana, No?" Tanya Jiel yang celingukan lagi mencari Jaemin.

"Kayaknya lagi di taman belakang deh"

"Ngapain?"

"Nyiram bunga"

Jiel ber-oh ria, lalu kemudian meninggalkan Jeno di ruang tamu dan pergi ke taman belakang dengan berteriak memanggil Jaemin lagi.

"NANAAA!!"

"Dasar bocah kurang kalsium" gerutu Jeno kembali masuk kedalam kamar.

Sementara di halaman belakang, Jiel tak henti-hentinya mendengus setelah tau bahwa ternyata Jaemin memakai earphone, itu sebabnya ia tak mendengar sedikitpun teriakannya.

Langkahnya ia bawa untuk mendekat pada Jaemin, berdiri dibelakang pemuda berkaos merah muda itu. Memandangi punggung tegap yang selama ini menjadi sandarannya.

"Na!" panggilnya keras.

Belum juga mendapatkan respon, Jiel dengan otak jahil-nya memiliki ide untuk menjahili Jaemin.

Tangannya mencolek bahu Jaemin dan saat pemuda ber-gigi kelinci itu menoleh, ia akan bersembunyi dibawah kakinya.

"Na"

Ia kembali mencolek kaki pemuda itu dan bersembunyi lagi dibelakang punggungnya.

Ia terus melakukannya hingga ia sendiri jatuh terjerembab sebab dari belakang Jeno tiba-tiba saja muncul mengagetkan nya. Menyebabkan dirinya jatuh dan berakhir dengan pakaiannya yang kotor dan basah.

"AAAA JENOO!"

"HAHAHAHA"

Tawa Jeno dan Jaemin mengudara melihat Jiel yang kotor dipenuhi lumpur. Tapi tak bertahan lama setelah Jiel melempar tanah basah yang di duduki nya kearah mereka berdua. Menyebabkan Jeno yang baru saja mandi jadi kesal.

"HAHAHAHA!"

"JIELL GUE BARU MANDI!!" Pekik Jeno kesal.

"Gak peduli! Salah sendiri ngapain berdiri disitu?! Kan Ji jadi jatoh!" Seru Jiel tak peduli.

Sementara Jaemin yang hanya memperhatikan perdebatan keduanya, diam-diam mengarahkan selang air ditangannya kearah Jeno hingga pemuda bermata sipit itu memekik kaget sekaligus kesal.

"NAAA! PLIS DEH GUE BARU MANDII!"

Tak menanggapi pekikan marah Jeno, Jiel dan Jaemin semakin gencar menjahili Jeno. Dengan Jaemin yang menyiramkan air padanya dan Jiel melumuri wajahnya dengan lumpur.

Mereka terus bersenang-senang sampai tubuh ketiganya kotor dipenuhi lumpur.








Tepat pukul sebelas siang ketiganya selesai membersihkan diri. Acara bermain lumpur ketiganya selesai setelah Jiel yang tiba-tiba mengeluh sakit pada perut. Lebih tepatnya pada ginjalnya.

"Makan dulu nih"

Jiel hanya mengangguk dan mulai menyantap makanan didepannya hingga tandas.

"Na, hewan kesukaan lo kelinci, kan?" Tanya Jiel setelah acara makannya selesai.

Transmigration Cute Boy || Park Jihoon Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang