24

1.5K 164 11
                                    

Siang harinya setelah jam pulang sekolah, Jiel benar-benar pergi kerumah Jihoon untuk menemui Rose.

Sepanjang perjalanan Jiel dan Jihoon tak henti-hentinya bercerita dengan telepati tentunya, kedua jiwa yang berbeda ini mengobrol tentang betapa tak sabarnya Jihoon menemui Rose.

"Kayaknya Ji kangen banget ya sama Mommy Rose?" Tanya Jiel sedikit lesu.

"Jelaslah! Udah dua minggu lebih kayaknya gue gak ketemu ama nyokap" Jihoon menjawab dengan semangatnya.

"Ah El jadi kangen sama Buna Mawar" Balas Jiel murung, membuat Jihoon sedikit merasa bersalah.

"Tenang aja, lo juga bisa melepas rindu sama nyokap lo ke nyokap gue. Mereka kan mirip, jadi anggep aja nyokap gue itu nyokap lo"  ucapan Jihoon berhasil membuat Jiel menjadi terharu. Ia ingin sekali memeluk Jihoon sekarang dan mengucapkan terimakasih padanya, tapi itu mustahil untuknya.

"El pengen peluk Ji sekarang, tapi gak bisa" Jiel merengut kesal membuat Jihoon tertawa gemas.

"Peluk aja diri lo sendiri, kan sama kayak meluk gue" Jiel mengangguk lalu memeluk dirinya sendiri, dengan mata yang terpejam tentunya.

Jeongwoo sendiri yang sedari tadi menyetir disampingnya lantas menoleh pada sang kakak yang tengah memeluk dirinya sendiri dengan mata terpejam dan senyuman tipis.

'Mungkin kak Jihoon lagi mimpi indah' batinnya.

Lah dikira tidur...

Satu jam kemudian mereka sampai dikediaman Park. Jiel juga sudah selesai mengobrol dengan Jihoon sesaat setelah mereka berpelukan dengan tak nyata.

Ada satu mobil terparkir didepan halaman rumah yang mencuri perhatian Jiel, setau nya mobil Junhoe berbeda dengan yang ini. Itu artinya ada seseorang yang sedang berkunjung kesini.

"Ayo" Jeongwoo menggenggam pergelangan tangan Jiel dan langsung menariknya masuk. Tentu Jiel yang belum siap hanya bisa pasrah di tarik seperti itu.

"MOMMY, LIAT JEONGWOO PULANG BAWA SIAPA!!" Jiel reflek menutup kedua telinganya mendengar teriakan Jeongwoo yang membahana.

Lama tak ada jawaban, seseorang dari arah tangga muncul. Tapi itu bukan Rose, melainkan Junhoe dengan setelan jas kantornya.

Pria berkepala empat ini memandang datar dua anaknya dan dibalas tak kalah datar dari Jeongwoo.

"Masih ingat pulang Park?" pertanyaan dari Junhoe yang ditunjukkan untuk Jiel, lebih tepatnya Jihoon terdengar jelas diruangan yang sepi ini.

"Dad, jangan memancing keributan disini. Kau sendiri bukan yang meminta Kak Jihoon jangan pernah lagi datang kerumah ini? Kenapa sekarang kau malah menanyakan pertanyaan tak berbobot itu?" Cibir Jeongwoo yang ada benarnya.

Junhoe hanya memutar bola matanya malas, dengan langkah tegas dan angkuhnya ia berjalan melewati keduanya begitu saja.

"Gak usah peduliin, kita nyari Mommy aja" baru saja Jeongwoo berucap seperti itu, seseorang dari luar masuk kedalam rumah dengan seseorang lainnya yang mengikuti dari belakang.

"Jeongwoo?" panggil seseorang tersebut yang tak lain adalah Rose.

Dengan kompak Jeongwoo dan Jiel menoleh kebelakang saat mendengar suara lembut dari arah belakang. Ternyata itu adalah Rose yang tengah menenteng sebuah kantong belanja juga wajah yang terlihat terkejut dan Hanbin dibelakangnya tak kalah terkejut.

"JIHOON!" Pekik Rose berhambur memeluk tubuh anak sulungnya yang sudah lama ia nanti kehadirannya. Jiel yang dipeluk secara mendadak seperti itu tentu hanya terdiam terkejut, namun berbeda dengan hatinya yang menghangat mendapat pelukan dari ibunya.

Transmigration Cute Boy || Park Jihoon Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang