-Prolog-

7.4K 561 11
                                    

Matahari masih belum nampak membuat udara dingin makin menusuk permukaan kulit, tidak ada hal lain yang bisa di lakukan selain mengeratkan selimut untuk menghangatkan tubuh.

Semua masih terlelap menjelajahi mimpi, namun suara berisik dari jendela membangunkan pemuda 21 tahun itu. Kesadarannya belum pulih sepenuhnya, ia menduduki diri mengusap usap mata yang masih kantuk berat sulit dibuka.

Tak

Tak

Tubuhnya tersentak kaget, matanya otomatis melebar mendengar suara dari kaca jendela kamarnya. Seperti seseorang melempar kerikil ke kaca jendelanya, hal itu membuatnya penasaran dengan langkah hati hati ia mendekati jendela. Tangannya menyibak kain yang menutupi jendela namun ia tidak menemukan siapapun di luar jendela, matanya mencoba menyelisiri dari balik jendela namun tetap saja tidak ada siapa pun di luar.

Tok

Tok

Sebenarnya siapa yang mengusik dirinya pagi pagi buta seperti ini? Pemuda itu keluar dari kamarnya menuju pintu utama yang baru saja di ketuk, orang bodoh mana yang bertamu di pagi buta seperti ini. Ia yakin, ini hanyalah kerjaan orang orang nakal yang ingin merusak paginya.

Tidak ada siapa pun, di luar sunyi dan gelap hanya terdengar suara jangkrik dan suara angin yang berhembus membuat pohon pohon saling bergesekan.

Saat hendak menutup pintu pemuda itu di kejutkan dengan sesuatu yang tergeletak di depan pintunya.

Kardus itu terbuka lebar memperlihatkan bayi merah baru lahir di dalam sana yang bergerak gelisah walau badannya sudah di baluti kain tebal. Tanpa pikir panjang ia langsung membawa bayi itu ke pelukkannya, bayi itu membuka matanya berlahan membuatnya reflek menahan nafas, bayi itu tersenyum kecil membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Bayi siapa ini?











Jeno mahasiswa semester 6 fakultas hukum, mahasiswa biasa namun lumayan dikenali beberapa orang dari fakultas lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno mahasiswa semester 6 fakultas hukum, mahasiswa biasa namun lumayan dikenali beberapa orang dari fakultas lain.

Tinggal di rumah kecil sendiri (sebelum kedatangan bayi) pemberian orangtuanya yang tinggal di kota lain.




Renjun mahasiswa semester 3 fakultas manajemen bisnis, mahasiswa biasa yang pergi ketika ada matakuliah dan pulang jika tidak ada matakuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun mahasiswa semester 3 fakultas manajemen bisnis, mahasiswa biasa yang pergi ketika ada matakuliah dan pulang jika tidak ada matakuliah.

Tinggal di kos kecil sendirian, namun memiliki tetangga yang seperti saudara sendiri sehingga dirinya tidak begitu merasa kesepian.




Sunoo, bayi yang Jeno temukan di depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo, bayi yang Jeno temukan di depan rumahnya. Walau tidak memiliki Ibu, Sunoo memiliki Jeno dan banyak orang yang menyayanginya.












Tbc

DEAR FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang