Jika biasa Jeno akan bangun di jam 7 pagi dan berangkat kuliah di jam 8 pagi sekarang tidak lagi, pagi pagi ia sudah bangun membuat sarapan untuknya dan seonggok daging merah yang kini menjadi tanggung jawabnya.
"Pa~"
Jeno membalikkan badannya, tersenyum lebar melihat daging merah itu merangkak ke arahnya dengan senyum tak kalah lebar mengoceh hingga liurnya jatuh membasahi jalan.
"Onu udah bagun? Cepet banget, si Yanto aja masih mimpiin janda sebelah"
"Nyo~" Oceh si bayi menunjuk nunjuk kucing kampung berwarna oranye yang masih tidur terlentang di atas sofa.
"Emang tuh si babu jam segini masih molor, nanti bangun langsung minta makan terus ngelayap lagi godain jandanya Pak RT"
Sunoo, si bayi mungil berpipi merah itu hanya membalas dengan tawa khas bayinya. Jeno meletakkan Sunoo di baby walker lalu berlari kecil ke belakang mengambil bubur yang baru saja Jeno buatkan untuk sarapan Sunoo.
Setelah memutuskan akan merawat Sunoo sendiri, Jeno mulai belajar merawat bayi dengan baik dari internet. Membelikan banyak pernak-pernik bayi dengan uang jajannya, hingga rela tidak jajan dan nongkrong demi membelikan kebutuhan Sunoo.
Setelah menyuapi Sunoo gantian Jeno yang sarapan, jika dulu ia selalu makan di luar kini Jeno mulai belajar memasak dan memakan masakan rumah agar lebih mengurangi pengeluaran. Setelah sarapannya selesai, Jeno segera memandikan Sunoo lalu memakaikannya pakaian.
"Heh Yanto! Tuh anak gue jagain bentar gue mau mandi, awas aja anak gue sampe lecet gue bakar biji lo" Ancam Jeno pada kucing yang asik menonton tayangan TV, ia meletakkan Sunoo di dekat Yanto lalu segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan badan.
-🦊🐶-
"Pagi pak hehe"Suho yang tengah menjelaskan materinya terpaksa terhenti, menghela nafas melihat Jeno yang baru datang dengan membawa bayi di gendongan hipset dan tas besar di tangannya.
"Masuk"
Mendapat izin Jeno segera mengambil tempat di dekat teman temannya lalu mengeluarkan Sunoo dari hipset, ia meletakkan karpet kecil di lantai untuk Sunoo lalu meletakkan Sunoo di atas karpet berserta main mainnya yang Jeno sudah pilih. Mainan yang tidak menimbulkan bunyi berisik.
Sunoo sibuk dengan mainannya sedangkan Jeno sibuk mendengar penjelasan Suho didepan. Memang universitas sudah mengizinkan Jeno membawa Sunoo tiap harinya dengan syarat Jeno harus tetap rajin berkuliah.
2 jam berlalu, Suho membereskan buku dan laptopnya karena jam mengajarnya telah usai. Sebelum meninggalkan kelas Suho mendekati Sunoo, mengusap gemas rambut halus bayi itu. Seluruh dosen sudah mengenal Sunoo sebagai bayi yang penurut dan mengemaskan, tidak jarang dosen di Universitasnya akan menculik Sunoo dan mengembalikannya setelah Jeno mengamuk karena mereka tidak ingin melepaskan Sunoo.
"Nih, buat jajannya Sunoo" Suho meletakkan selebar uang merah di atas buku Jeno.
"Gak usah Pak, tapi kalau Bapak maksa saya gak bisa nolak" Jeno langsung mengantongi uang tersebut membuat Suho sontak menjitak kepala Jeno lalu pergi dari kelas.
"Wah parah, gue gak di kasih dong"
"Emang lo sape memble? "
"Bibir swimming lo Jaembut! "
Hyunjin dan Jaemin beradu mulut tidak ingin kalah membuat Jeno segera membereskan buku dan mainan Sunoo lalu membawa Sunoo keluar kelas tanpa mereka sadari. Bisa ternodai telinga Sunoo jika berlama-lama di dekat makhluk makhluk itu.
Pemandangan mahasiswa hukum membawa bayi di gendongan hipset adalah pemandangan yang sudah tidak mengejutkan lagi, sudah 5 bulan Jeno menjalani hari sebagai mahasiswa yang membawa bayi kesana kemari.
"Tuh kating bawa affantuh?" Mahasiswa yang sedang mengunyah bakso menyipitkan matanya memfokuskan pandangannya ke arah Jeno yang kini tengah duduk di taman universitas.
"Anak, itu Kak Jeno lo gak tau? "
"Kagak njir, gue kan baru kuliah"
"Udah dari 5 bulan yang lalu Kak Jeno selalu bawa bayi ke kampus"
"Dia hamili anak or-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya mulutnya sudah di bekap dengan tidak manusiawi.
"Lo jangan ngomong yang ngadi ngadi Njun, circle nya Kak Jeno itu selalu ngabisin orang-orang yang ngefitnah Kak Jeno dan anaknya. Lo hati hati, lo tau si Asahi? Kemarin dia ngumbar rumor anak Kak Jeno itu anak haram, besoknya dia udah gak bisa buka mulut. Lo tau kenapa? "
Renjun yang penasaran langsung mencondongkan badannya ke arah Junkyu "Kenapa? "
"Soalnya gigi depannya habis, ompong di hajar circle nya Kak Jeno"
Renjun hampir ngakak sambil kejengkang kalau tidak Junkyu bekap mulutnya lagi, masalahnya mereka kini sedang ada di kantin yang cukup ramai tidak seru kalau tiba-tiba di jadiin pusat perhatian karena Renjun ngakak sampai kejengkang.
"Pokoknya ngeri deh, lo harus jaga mulut kalau masih mau ngerasain pakai topi toga"
-🦊🐶-
Hari ini hanya ada satu mata kuliah hingga Renjun bisa pulang dengan cepat. Tidak pulang dengan cepat juga karena ia harus pergi bekerja paruh waktu untuk menambah uang jajannya, Renjun bekerja di salah satu minimarket bersama Yangyang teman dekatnya yang tinggal bersebelahan dengan kosnya.
Sesampainya di minimarket Renjun langsung menganti bajunya dengan baju seragam karyawan minimarket lalu mengangkat kardus untuk menyusun barang.
"Njun, jangan angkat yang berat berat dulu" Yangyang langsung mengambil alih kardus yang Renjun bawa tadi.
"Gue udah gak papa Yang, jahitannya udah mulai mengering"
"Tetap aja, lo itu habis oprasi besar jangan sepelein. Emangnya kalau ada apa apa lo ada uang untuk bayar biaya rumah sakit? "
Renjun mendengus kesal, selalu saja seperti itu. Ia hanya tidak ingin menyusahkan Yangyang cukup setahun sebelumnya saja, jangan sekarang lagi Renjun sungguh tidak enak jika terus seperti ini.
"Lo bagian kasir aja, ini biar gue yang atur"
Mau menolak juga tidak ada gunanya, memilih untuk mengalah melangkah ke kasir melayani pembeli yang ingin melakukan transaksi setelah belanja.
Si Yanto😘
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR FOX
Teen FictionJeno mahasiswa semester 7 selalu membawa bayi ke kampusnya, tidak ada yang tau siapa Ibu bayi itu. Dan Renjun mahasiswa semester 3 yang sempat menghilang hampir satu tahun kini kembali lagi. Noren Bxb Bl Gay Mpreg