15. DEAR FOX

2.6K 367 6
                                    

Matahari telah menampakan diri namun dua pemuda yang kini tengah kelimpungan mencari sahabatnya tidak kunjungan menemukan titik terang. Bahkan mereka tlah menyelusuri tiap sudut kota namun sahabat mereka tidak terlihat di manapun.

"Jaem, Jeno kemana Jaem? "

"Ya mana gue tau dari semalamkan gue nyari bareng lo"

"Oh iya ya"

"Goblok lu"

Setelah Jaemin bermain biliard ia menyusul Jeno di kamarnya namun kamar itu kosong, bahkan kata penjaganya si penyewa belum mengambil kuncinya.

Hal itu membuat Jaemin kebingungan dan kembali mengecek kamar tersebut namun tetap saja Jeno tidak ada di sana. Jaemin berulang kali menelpon Jeno namun ponsel Jeno tidak dapat di hubungi.

Saat itu juga Jaemin langsung menghubungi Hyunjin mengabari kehilangan Jeno. Ketika Hyunjin tiba bukannya langsung ikut mencari Hyunjin malah mengomeli Jaemin sejam karena keteledoran Jaemin meninggalkan Jeno yang tengah mabuk.

"Di mana lagi nih bison satu, pake hilang lagi" Hyunjin mencoba menelpon nomor Jeno namun lagi lagi pangilan itu tidak masuk.

"Apa kita cek kamar di sini satu satu? " Usul Jaemin.

"Ya gila lo, ini bukan kamar lo. Yang ada kita malah di usir karena ngeganggu penyewa kamar"

Jaemin berdecak sambil memutar bola matannya. "Yaelah, isinya palingan kalau bukan orang mabuk ya perempuan atau uke malam lagi ngelayani om om buncit"

"Tetap aja bego kita gak bisa sembarangan. Udah deh kita cari di tempat lain aja, percuma kita di sini"

Mereka berlalu melewati lorong kamar namun Hyunjin tiba-tiba berhenti membuat Jaemin ikut berhenti mendadak. Hyunjin menengok ke arah kamar kamar lainnya lalu menatap pintu kamar di depannya.

"Jaem, lo liat. Sebelah situ kamar nomor 17, ini nomor 8, trus itu nomor 19" Ucap Hyunjin menunjuk kamar kamar yang ia maksud.

Jaemin ikut memperhatikan keanehan nomor kamar itu, tidak sengaja ia menginjak sesuatu seperti benda panjang dan tipis. Jaemin menunduk mengambil benda itu mengamatinya dengan seksama.

"Jaem! Itu angka satu, berarti nih kamar sebenarnya nomor 18 tapi angka satunya jatuh"

Hyunjin dan Jaemin saling menatap, tanpa berucap mereka sudah satu pemikiran. Jaemin langsung saja berlari ke penjaga kamar untuk meminta kunci cadangan lalu kembali ke depan kamar itu.

"Cepet buka Jaem! "

"Sabar anjrit"

Cklek

Pintu terbuka, dua sahabat itu langsung berjalan cepat ke arah ranjang. Betapa terkejutnya mereka melihat sahabat mereka telanjang bulat dengan bau sperma di mana mana, dan hanya sedikit tubuhnya yang tertutup selimut.

"Cepet pakein bajunya Jin" Entah mengapa rasanya mereka harus segera membawa Jeno dari sana secepatnyasecepatnya. Jaemin menengok ke arah gundukan sebelah Jeno yang Jaemin yakini adalah orang yang melakukan sex bersama sahabatnya. Hampir seluruh tubuhnya tertutup selimut hanya kakinya yang terlihat.

🐶🦊

"Njun, lo di mana sih? " Yangyang dan Haechan kelimpungan mencari Renjun yang belum juga pulang, mereka bingung mau mencari kemana lagi. Lagi pula Renjun tidak mungkin pergi jauh, Renjun baru sebulan di kota ini temannya hanya mereka.

"Lo yakin Chan Renjun masih di cafe? Tapi cafe udah sepi, ini udah siang"

"Gak tau Yang, tapi kita cari aja. Gak ada salahnyakan? "

DEAR FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang