🌷03|| Pingsan

43 14 4
                                    

✨بسم الله الرحمان الرحيم✨
.
.
.

✨اللهم صل علي سيدنا محمد وعلي آل سيدنا محمد✨

🌷

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..
Hallo😊 semoga kalian terus suka sama cerita ini ya Aamiin. Terimakasih banyak❤

Jangan lupa cek IG ku @tzkiaaai untuk tau berita selengkapnya.

Let's go!

________________________


Pagi ini, Bunga mengendarai mobilnya untuk pergi ke sekolah. Suasana pagi ini sangat cerah dan cukup membuat hatinya tenang. Jalanan yang begitu sepi dan suara musik melantun dari balik headset yang ia kenakan dengan lagu yang berjudul 'Mocking bird'itu semua sudah membuatnya nyaman.

Sesekali Bunga menyetir sambil menggerak-gerakan kakinya seperti menikmati lagu yang ia dengarkan.

Dari kejauhan, Bunga melihat orang yang sepertinya sangat begitu ia kenali. Bunga menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa yang ia lihat benar benar orang yang ia kenali.

Dan benar, ia melihat Ira yang sedang kebingungan disamping sepedanya.

Ira melihat Bunga berlari kecil untuk datang menghampirinya.

"Bunga?"

"Hai Ra, sepeda lo kenapa?" tanya Bunga langsung keintinya.

"Ohh ini.. Rantai sepedaku lepas lagi." jawab Ira sambil menghembuskan napasnya berat.

"Lo beli yang baru aja kali Ra."

"Gak bisa Nga, sepeda ini hadiah dari Bunda, jadi aku gak bisa ganti dengan yang baru."

Bunga menatap iba ke arah Ira, ia merasa bersyukur masih memiliki keluarga yang lengkap dan sayang kepadanya. Tak terkecuali Ira yang sudah diberi luka bertubi-tubi oleh keluarganya.

"Mending kita bawa ke bengkel dulu deh. Lo berangkat sekolahnya bareng sama gue aja." ucap Bunga menawarkan.

"Gausah Bunga, aku terlalu banyak ngerepotin kamu."

Bunga tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya pelan."Gue gak pernah ngerasa direpotkan buat orang kayak lo"

"Udah, ayo masuk ke mobil gue, sepeda lo biar gue yang urus nanti gue telpon orang rumah suruh bawa sepeda lo ini ke bengkel."

"Beneran gapapa?"

"Iya Ra."

"Makasih banyak ya, Bunga" ucap Ira sambil memperlihatkan senyuman manis dibibir pucatnya.

Setelah mereka memasuki mobil berwarna hitam itu, Bunga mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Hanya keheningan yang berada diantara mereka saat ini. Bunga maupun Ira tidak membuka suara atau mencari topik apapun untuk dibahas.

Ira merasa kepalanya terasa begitu berat dan seperti menusuk. Sesekali ia memegang kepalanya lantaran rasa sakit yang tak juga kunjung reda.

Bunga tak sengaja melihat Ira seperti meringis kesakitan. Ia baru sadar, bibir sahabatnya itu juga terlihat pucat.

"Lo kenapa Ra?" tanya Bunga sambil menolehkan wajahnya kearah Ira.

Ira yang sadar akan hal itu, hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

CASABLANCA LILY [On Going Dan Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang