🌷10|| Pentas Seni 2

4 2 0
                                    

✨بسم الله الرحمان الرحيم✨
.
.
.

✨اللهم صل علي سيدنا محمد وعلي آل سيدنا محمد✨

🌷

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jam berapa nih kalian baca part ini?

Jangan lupa beri vote dan comment di setiap chapternya jamilah<3

Let's go!!

_____________________________

HAPPY READING<3
______________________________

Aku lebih memilih memendam perasaan karena takut terluka. Tetapi kenapa? Semenjak kehadiranmu, perasaan itu malah semakin mendesir hebat?

~CASABLANCA LILY

*

Sebentar lagi waktu istirahat akan segera habis. Sedangkan, saat ini Azusa masih berusaha mencari keberadaan lukisan Ira yang entah dimana.

"Kalo lukisan Ira sampe gak ketemu, gue gak bakal maafin lo, Nga." ucap Azusa yang saat ini merasa kesal dengan perbuatan yang dilakukan sahabatnya itu.

Tiba-tiba, mata Azusa menangkap sebuah kanvas dengan lukisan yang sudah tertempel disana sedang di bawa oleh Pak satpam sekolah.

"Pak..!! Pak Ucupp..!!" teriak Azusa sambil melambai-lambaikan tangannya kepada Pak satpam yang bernama Pak Ucup itu.

Ia berharap, Pak Ucup bisa melihatnya.

Pak Ucup yang mungkin mendengar namanya dipanggil, hanya celingak-celinguk seperti tak tahu arah yang memanggilnya.

"Disini, Pak..!!" Azusa mulai berlari ke arah Pak Ucup dengan tergopoh-gopoh untuk mempercepat waktu.

"Kenapa, Neng?" tanga Pak Ucup dengan wajah bingung.

"Coba Pak, saya mau lihat lukisannya."

"Ohh ini, memangnya punya siapa, Neng? Kok malah dibuang? Sayang banget ini, Mending saya jual saja." ucap Pak Ucup enteng.

"Jangan lah, Pak...!! Ini punya temen saya." ucap Azusa heboh.

"Punya teman kamu kok ditaruh di tempat sampah."

Mendengar kata itu, Azusa mulai membelalakkan matanya. "APAAA..!!??" teriak Azusa yang membuat Pak Ucup terlonjak kaget.

"Astagfirullahal'adzim, Neng. Pelan-pelan, kuping saya bisa budeg ini."

Azusa hanya membalasnya dengan cengengesan. Tak lama, ia mulai teringat dengan tujuannya untuk mengambil lukisan yang saat ini masih setia digenggaman Pak Ucup.

"Pak, lukisannya. Saya buru-buru nih, Pak." Pak Ucup lalu menyerahkan lukisan itu. Dengan cepat, Azusa tanpa ba bi bu langsung berlari meninggalkan Pak Ucup.

Pak Ucup yang masih dalam keadaan bingung hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Baru saja beberapa detik, Azusa kembali lagi ke hadapan Pak Ucup. "Loh, kok balik lagi sih, Neng?" tanya Pak Ucup masih dibuat bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CASABLANCA LILY [On Going Dan Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang