Malam ini Marsha tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia gelisah tak sabar menunggu Senin yang terasa lama datangnya. Pikirannya sibuk memikirkan Zee yang sudah jarang ia temui seperti biasanya. Ia ingin bertemu dengan Zee. Hal ini dikarenakan urusan kuliah yang semakin padat ditambah dengan Zee yang telah memiliki pekerjaan paruh waktu sebagai cleaning service di rumah sakit.
Ingin rasanya ia menelpon pemuda itu menanyakan kabarnya. Namun sialnya, sudah hampir sebulan mereka berpacaran, tapi Marsha tak memiliki nomor telepon Zee.
"Bisa-bisanya aku gak punya nomor handphone Ka Zee." Gumamnya sedih sambil memanyunkan bibir.
Keesokan harinya Marsha dengan semangat datang ke kampus tak sabar bertemu kekasihnya. Namun sayangnya keberuntungan tak berpihak pada Marsha. Ia yang tengah menunggu Zee selama setengah jam di depan kelasnya, merasa kecewa saat tak melihat Zee yang keluar dari dalam kelasnya.
Ingin rasanya ia bertanya pada salah seorang teman sekelas Zee, namun karena jarang berinteraksi dengan orang-orang ia jadi mengurungkan niatnya. Marsha jadi merasa khawatir apa yang terjadi dengan Zee?
Namun aksi Marsha ternyata jadi perhatian salah seorang teman Zee. Christian, teman sekelas sekaligus sahabat Zee dari SMA. Daritadi ia memperhatikan gelagat tak biasa Marsha yang terlihat tampak bingung melihat ke dalam kelasnya. Kemudian tanpa menunggu lama, ia langsung menghampiri Marsha.
"Heii.. nyari siapa?" Tanya Christian yang kini telah berada dihadapan Marsha.
"Ohh hai kak, heheh." Balas Marsha merasa canggung. Ingin rasanya ia bertanya langsung pada Christian tentang keberadaan Zee. Iyaa Marsha tau kalau Christian adalah teman dekat Zee karena ia sering melihat Zee bersama Christian.
"Uhhmm.. itu kak.. Aku mau nanya... Ka Zee kemana ya kak?"
Christian langsung bingung kenapa gadis cantik itu menanyakan keberadaan Zee. Apa mereka berdua ada hubungan?
"Ohh... Zee nya izin gak masuk hari ini. Katanya lagi gak enak badan dari semalem."
"Hah?? Ka Zee sakit??"
Jawaban Christian membuat Marsha jadi tambah khawatir."Kalau gitu aku pergi dulu ya kak. Makasih." Tanpa menunggu jawaban darinya, gadis cantik itu langsung pergi meninggalkan Christian yang hanya diam melongo menatap punggung Marsha.
"Ngapain dia nyariin Zee??" Ucap batin Christian ingin tau.
####
Mendengar kabar Zee, Marsha jadi tak fokus dengan matkul siang hari ini. Buku catatan yang biasanya penuh dengan isi ceramah dari dosennya, kali ini kosong tak diisi coretan. Sepanjang perkuliahan ia hanya melamun sampai ditegur dosen beberapa kali.
Selesai perkuliahan matkul pertama, Marsha memberanikan diri untuk bolos matkul selanjutnya. Hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya mengingat betapa ambis dan rajinnya gadis cantik itu.
Di kediamannya, Zee sendiri masih merasa pusing meski sudah meminum obat yang biasa ia konsumsi saat demam. Sejak semalam kepalanya terasa pusing yang sangat luar biasa.
Sangat jarang sekali pemuda itu mengalami demam yang seperti sekarang yang sampai membuatnya harus bolos kuliah hari ini. Aktivitas yang padat semenjak bekerja paruh waktu membuat kondisi badannya jadi seperti sekarang.
Dari luar rumahnya sayup-sayup terdengar suara ketukan pintu. Awalnya Zee pikir hanya perasaannya saja, namun saat pintu diketuk untuk yang kedua kalinya, dengan kepala yang masih pusing ia pun beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan dengan langkah gontai menuju pintu. Zee yakin ia tampak sangat berantakan sekarang dengan rambut acak-acakan dan wajah yang tampak lesu. Tapi Zee tak peduli, ia hanya ingin tahu siapa yang datang ke rumahnya jam 3 sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEESHA'S STORY
FanfictionKumpulan cerita bersambung Zee dan Marsha. Moga pada suka yaa 😚👍