My Feelings Towards You Part 5

1.1K 133 28
                                    


"Marsha." Yang dipanggil langsung menatap ke sumber suara.

"Apa aku mirip sama Aldo? Dan apa perasaan kamu ke aku sebenarnya karena kamu masih terbayang-bayang sama dia?"

"Mungkin gue terdengar kekanak-kanakan karena cemburu sama temen masa kecilnya Marsha. Tapi meskipun gitu, gue pengen tau perasaan Marsha yang sesungguhnya. Apa yang dia rasain saat ini asalnya dari gue? Atau karena dia ngebayangin kalau gue itu Aldo?" Pikir Zee sambil menghela napas.

Marsha langsung mengarahkan pandangannya kearah Zee karena terkejut atas pertanyaan kekasihnya. Namun kemudian, ia hanya tersenyum tipis lalu menyandarkan kepalanya pada bahu kanan Zee.

"Ka Zee" panggil Marsha.

"Aku belum pernah cerita tentang sejak kapan aku suka sama kamu ya?" Tanya Marsha sambil menggenggam tangan Zee.

"Belum." Jawab Zee sambil menggelengkan kepala. Dalam benaknya sekarang ia bertanya-tanya kenapa Marsha membicarakan hal itu.

"Aku jatuh cinta sama kamu dari pertama kita ketemu kak, waktu aku masih jadi maba. Banyak kesan baik yang aku dapetin dari kamu. Ka Zee kayaknya gak inget ya?" Ucapnya dengan senyum yang masih merekah.

Flashback

Marsha yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswi baru saat itu tengah kebingungan mencari ruang kelasnya. Karena hari itu adalah hari pertamanya sebagai mahasiswi baru ditambah dia belum terbiasa dengan kampus barunya, alhasil Marsha tersesat. Dengan wajah yang masih bingung, ia pun kembali melanjutkan pencariannya sampai tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Heyy... Lo maba ya?" Seorang pemuda menghampirinya lalu bertanya dengan senyuman ramah.

Marsha pun mengarahkan pandangannya menatap pemuda yang terlihat hampir seumuran dengannya.

"Iyaa." Jawabnya dengan suara kecil.

"Lo nyasar ya?" Tanya pemuda itu kembali.

"I..iyaa." balas Marsha lagi dengan suara kecilnya lalu menundukkan kepalanya karena malu.

"Hahah... Gak usah takut. Gue bakal bantuin lo." Ucap si pemuda sambil tersenyum.

"Makasihh."

"Sama-sama... Oh iyaa lo haus gak?" Tanyanya mencoba mencairkan suasana.

"Uh... Haus dikit." Balasnya malu-malu.

"Nih!!" Lalu pemuda itu pun menyodorkan sebotol air minum mineral.

"Hah?" Ia langsung menatap pemuda itu dengan tatapan bingung.

"Gak usah khawatir, ini minumannya masih baru. Segelnya aja belum dibuka. Barusan gue beli di kantin."

"Bu..bukan. Maksudnya.. Itu kan punya kamu."

"Yaudah ambil aja. Lo lebih butuh karena lo kehausan. Ntar gue bisa beli yang baru." Kembali ia berkata dengan senyuman manis yang menampilkan sepasang lesung pipi.

"Makasihh sekali lagi. Hmm... Ini harganya berapa ya? Biar aku ganti?" Tanya Marsha berhati-hati.

Pemuda itu hanya tertawa melihat tingkah gadis yang terlihat menggemaskan itu.

"Gak usah. Murah kok itu. Jadi... Kelas lo dimana?"

"Di ruangan 14."

"Ohh... Yaudahh ikut gue!" Lalu pemuda itu menarik tangan Marsha dengan lembut dan membawanya menuju lantai 3 gedung B, ruangan yang tengah dicari Marsha. Tak lama, mereka berdua sampai di tempat tujuan.

ZEESHA'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang