Senin yang cerah, tapi mendung bagi siswa SMA Nusa Bangsa. Karena hari ini, mereka harus upacara dan panas-panas di bawah mentari yang menyulut api.
Mereka sudah seperti lilin kalau berada di bawah surya. Tinggal menunggu sumbu di kepala terbakar dan walaaa~ pingsan.
Sayangnya presentase terjadinya hal itu sangatlah kecil. Karena rata-rata anak Indonesia punya stamina serta daya tahan yang kuat. Meskipun terkadang akhlaknya di bawah rata-rata.
"Hei, hei..!" Seorang gadis berambut hitam sebahu memanggil siswi lainnya yang ada di sampingnya.
"Apa?" bisik seorang siswi dengan rambut hitam yang diikat satu seperti ekor kuda.
"Kita ngapain sih di sini..? Panas.."
"Upacara pe'a. Jangan bego!"
Mereka saling berbisik di tengah siswa-siswi yang sedang mengheningkan cipta. Hal itu membuat gelagat keduanya dipantau oleh seorang pemuda berseragam rapi dengan topeng dingin yang senantiasa terpasang di wajahnya.
Dia pun mendekat, menghampiri kedua gadis yang terkikik saat upacara berlangsung. Berharap dua siswi itu menyadari keberadaannya yang kini berdiri di belakang mereka.
"Ehem.." Ia berdeham sekilas guna mengambil alih atensi mereka.
Namun nihil. Dia tak berhasil mengambil atensi mereka. Membuat hatinya agak dongkol melihat keasyikan mereka.
Sayangnya dia tak kehabisan akal. Karena apa gunanya otak jika tidak memiliki seribu akal yang siap digunakan.
Ia pun menunduk, berbisik di telinga gadis berkuncir ekor kuda yang menepuk brutal teman di sampingnya. "Hei.. belakang.."
Gadis itu tersentak lantas melongok ke belakang. Membuat mereka beradu pandang dengan wajah yang nyaris bersentuhan.
"OMG, KUNYUK!" jerit siswi tersebut sembari mundur beberapa langkah.
Mengundang atensi seluruh siswa dan guru yang melaksanakan upacara di lapangan. Sementara teman gadis itu menunduk, pura-pura nggak lihat sembari menahan malu yang menggelegak dalam dada.
"Itu yang paling belakang di barisan kelas 11 IPS 2, maju!" titah sang pembina sembari menuding seorang siswi yang melongo.
"Siapa, Pak?!" tanyanya setengah berteriak.
"Kamu!"
"Kok saya, Pak?"
"Kamu dari tadi berisik, sini maju!"
Siswi itu mendengus lalu menilik tajam anggota OSIS yang menatapnya datar. Kaya nggak ngerasa bersalah sedikitpun karena sudah membuatnya kena marah.
"Awas lo..!" katanya sambil menuding cowok tersebut. Setelah itu ia melihat tanda pengenalnya yang melekat di sisi kanan seragam.
"Awas lo, Soobin Mahendra. Gue tandain muka lo yang spek tai tu!"
Ia memerinci kalimatnya lalu berjalan ke arah depan guna menerima hukuman sang pembina. Lagian salah dia juga sih. Ngobrol saat upacara. Padahal posisinya sudah sangat strategis, nggak gampang ketahuan.
Tapi gara-gara si kunyuk, dia harus maju ke depan. Lihat aja nanti, ia bakal buat perhitungan sama Ketos kulkas dua pintu itu.
Sementara si kunyuk yang dimaksud cuma menatapnya datar. Tak merasa takut dengan ucapan gadis konyol yang meneriaki namanya tadi. Justru sebaliknya, ia penasaran.
Karena sejujurnya ia tertarik sama gadis itu. Hanya cara pendekatannya yang tak bisa dibilang mulus. Tetapi syukurlah, akhirnya crush dia mengetahui namanya.
Itu bisa dibilang sebagai kemajuan, kan? Soalnya ia sudah nggak sabar untuk melakukan pendekatan lebih dalam lagi. Meskipun dia tak terlalu yakin bahwa rencana yang telah disusun akan berjalan lancar.
Tapi dirinya sama sekali tidak pesimis. Dia adalah Soobin Mahendra. Ketua OSIS paling cakep yang disukai banyak orang.
Belum ada satupun siswi yang berani menolak pesonanya. Dia yakin kalau ia bisa menaklukkan hati gadis konyol itu.
"Ah, kepalaku~"
Tubuh seorang siswi ambruk di sampingnya. Alangkah beruntungnya cewek itu karena Soobin berhasil menangkapnya sebelum jatuh ke rerumputan. Hal itu sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di lapangan.
Sementara si cewek yang ditolongnya pura-pura pingsan meskipun salah satu matanya mencuri-curi pandang ke arah Soobin. Dia memang sengaja jatuh seperti tadi supaya Ketua OSIS di sebelahnya menangkap tubuhnya dan menggendongnya.
Ternyata tidak sulit untuk melancarkan niat bulusnya. Karena sekarang ia tengah digendong oleh Ketua OSIS menuju ruang UKS. Dia jadi membayangkan hal-hal apa yang mungkin terjadi di sana. Sehingga membuatnya tanpa sadar mengukir senyum di wajah.
Soobin yang menyadari akal-akalan siswi itu segera mencari cara agar terlepas dari bayang. Dia tak mau masuk ke dalam khayalan cewek ini yang bisa aja menjadi kenyataan kalau nekat.
Namun Soobin tidak akan terjebak semudah itu. "Toni!" panggilnya pada petugas PMR yang lewat di sebelahnya.
"Ya, ada apa, Bin?" Toni berhenti tepat di hadapan si Ketos yang tengah menggendong salah satu siswi.
"Saya minta tolong, kamu bawa dia ke UKS ya. Saya mau kembali ke barisan.." pinta Soobin kepada Toni yang mengangguk paham.
Setelah itu ia memberikan tubuh gadis digendongannya kepada Toni. Dia pun menyadari wajah kesal siswi itu karena tak jadi beduaan dengannya. Namun Soobin nggak peduli. Dirinya lebih memilih kembali ke barisan dan dijemur di bawah mentari daripada berduaan dengan cewek tersebut.
"Terimakasih.." ucapnya tanpa senyum. Lalu ia bergegas lari ke luar, meninggalkan Toni dan siswi itu koridor.
Dia sebenarnya mau-mau aja direpotin dan disuruh nemenin siswi yang sakit. Tapi, itu hanya berlaku untuk Zaskia Berliana. Gadis yang berhasil menarik minat cintanya.
Padahal sebelumnya Soobin nggak peduli soal cinta-cintaan di masa SMA. Karena menurutnya, itu adalah hal bodoh yang nggak perlu dilakukan di sekolah.
Namun pemikirannya goyah hanya karena seorang siswi yang minta tolong padanya untuk menunjukkan arah ke Kelas 11 IPS 2. Semenjak itulah dia tahu kalau kisah cinta di SMA memang benar adanya.
🕊️ BERSAMBUNG 🕊️
Ini karya pertamaku. Jadi, aku minta maaf kalau jelek.
Blue Bunny bukan berarti Kelinci Biru ya maknanya. Tapi aku ambil dari konsep.
Blue: Warna Kesetiaan/Kedamaian
Bunny: Anak KelinciMenurut beberapa sumber, kelinci adalah hewan yang keseringan kawin tapi juga hewan yang setia. Meskipun tampangnya kaya player.
Cowok dingin sering disangka player karena tampangnya. Tapi juga bisa setia kaya seekor kelinci yang bisa setia pada pasangannya.
Makanya aku ambil judul Blue Bunny. Agak ngaco tapi ya.. ah sudahlah..
Aku nggak bisa mikir judul
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Bunny
Fanfic"I'm cold, but I'm cute for you." Pura-pura tetap dingin supaya bisa mantau gebetan. Ternyata cara bodohnya justru membuat para ngengat tertarik untuk mendekatinya. Sementara target incarannya justru menjauh karena gerah sama pemandangan dirinya yan...