8.

126 20 4
                                    

Secara tergesa-gesa, Haruto berlari dari kelasnya menuju tempat parkir. Ia harus menunggu sampai jam pulang sekolah agar bisa menyusul sosok Jeongwoo yang sudah menuju ke rumah sakit tempat di mana raga sosok tampan tersebut dirawat.

Ya, menurut artikel yang tersebut, tertulis bahwa korban kecelakaan berinisial PJW dilarikan ke Autumn Medical Center dan dinyatakan dalam keadaan koma. Maka dari itu, Jeongwoo dan Haruto akan memastikan hal itu. Jeongwoo sudah lebih dulu sampai di rumah sakit sedangkan Haruto masih dalam perjalanan. Bibirnya terus saja menggerutu karena arus lalu lintas yang padat karena jam pulang kerja dan sekolah.

"Ayo, cepatlah! Kenapa lama sekali jalannya?!"

Hingga akhirnya Haruto sampai di Autumn Medical Center setelah kurang lebih tiga puluh menit perjalanan. Haruto berjalan cepat menuju rumah sakit karena tempat parkir yang terletak di basement.  Haruto sampai di area lobby dan menemukan Jeongwoo yang sedang mondar-mandir dengan resah di sana. Jeongwoo menatap Haruto dengan penuh harap. 

"Kenapa kau masih ada di sini?" tanya Haruto pelan.

"Ck, mereka tidak bisa melihatku. Bagaimana aku bisa tau ruangannya? Rumah sakit ini terlalu luas."

"Dan, kumohon jangan berharap lebih, Manis. Aku takut membuatmu kecewa dan sedih kalau ternyata kecelakaan itu membuatku pergi," ucap Jeongwoo lirih tapi masih dapat didengar oleh remaja manis itu.

Haruto menghela napas kemudian berjalan ke arah salah satu front-liner di lobby rumah sakit dan bertanya mengenai pasien bernama Park Jeongwoo.

"Bagaimana, Manis?"

Haruto berbalik menatap Jeongwoo dengan penuh arti setelah mendapat jawaban dari petugas front-liner tersebut. Perasaan remaja manis itu bercampur aduk. Rasa senang, terharu, khawatir, semuanya bercampur menjadi satu sampai Haruto bingung bagaimana mengekspresikannya. Namun, satu yang pasti, Haruto merasa senang karena ada kesempatan untuknya bisa bersatu dengan Jeongwoo di dunia manusia.

"Jeongwoo, kau benar-benar masih hidup."










-ˏˋ. E P H E M E R A L ˊˎ-










Haruto dan Jeongwoo bergegas menuju ke ruang ICU. Ruang perawatan intensif di mana raga Jeongwoo dirawat. Begitu sampai di depan ruang perawatan intensif, keduanya berhenti sejenak, menyiapkan hati mereka untuk mengetahui kenyataan yang akan mereka lihat di dalam sana. 

Dengan perlahan, Haruto melangkah masuk ke ruang intensif tersebut setelah mensterilkan tubuhnya. Kedua matanya langsung tertuju pada salah satu bed yang paling dekat dengannya, di sebelah kanannya. Tubuhnya membeku dan tatapannya jatuh pada seorang ibu yang tengah menggenggam tangan pucat putranya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Di sana raga Jeongwoo terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan berbagai macam alat yang menopang hidup Jeongwoo. Seorang wanita yang duduk di samping ranjang Jeongwoo, yang ia duga adalah ibu remaja lelaki itu, tengah menggenggam erat tangan Jeongwoo sembari mengusap dahinya.

ephemeral || jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang