9.

201 39 5
                                    

Keesokan harinya, Haruto kembali ke rumah sakit di mana Jeongwoo dirawat setelah jam pulang sekolah. Begitu sampai, Haruto kembali melihat pemandangan Rosé yang duduk di samping Jeongwoo. Haruto memilih menunggu di luar dan menatap keduanya. Sesekali mengecek ponselnya setelah memberi kabar pada kedua orang tuanya bahwa ia mampir ke rumah sakit.

Haruto terlalu fokus menatap raga Jeongwoo di dalam sana hingga tidak menyadari bahwa Rosé telah keluar dari ruang perawatan dan menghampirinya. Rosé menyadari ada seseorang yang terus menatap ke arahnya dan Jeongwoo sejak beberapa menit yang lalu. Maka ia mencoba untuk menghampirinya.

"Maaf, Nak. Apa kau teman Jeongwoo? Saya rasa sejak tadi kau menatap ke arah kami," tanya Rosé membuat Haruto sadar dari lamunannya. Haruto kemudian ikut berdiri dan membungkuk pelan di hadapan Rosé.

"Ah, maaf, Tante. Iya, benar, saya temannya Kak Jeongwoo. Kami belum lama bertemu ketika Kak Jeongwoo tiba-tiba mengalami kecelakaan. Dan perkenalkan, saya Haruto," ucap Haruto tak lupa menambahkan kata 'Kak' karena memang Jeongwoo lebih tua tiga tahun darinya.

"Ah, begitu, ya? Apa Nak Haruto lebih muda dari Jeongwoo?"

"Iya, Tante. Saya bertemu Kak Jeongwoo saat saya kelas tiga sekolah menengah pertama di perpustakaan. Kak Jeongwoo membantu saya belajar untuk ujian akhir."

Rosé mengangguk pelan ketika mendengar penjelasan Haruto sembari tersenyum. "Ya, Jeongwoo memang sering membantu anak-anak belajar. Ah, saya Rosé. Haruto bisa panggil saya Mama sama seperti Jeongwoo dan Yewon. Tidak banyak teman Jeongwoo yang datang ke sini. Hanya beberapa saja."

"Iya, Mama. Saya juga baru kali ini berani bertemu. Beberapa kali ke sini saya hanya melihat dari luar saja." Haruto terkekeh pelan di akhir kalimatnya.

"Haruto mau masuk?" Rosé menawarkan Haruto untuk masuk ke ruangan sekaligus menemani Jeongwoo di dalam sana.

"Boleh, Ma?" Haruto tersenyum dan menatap Rosé dengan tatapan berbinar.

"Tentu, Mama akan ke cafetaria sebentar. Yewon, adiknya Jeongwoo sudah menunggu Mama di sana."

Haruto mengangguk pelan sebagai jawaban. "Ah, iya, Mama. Haru masuk ke dalam, ya."

Rosé mengangguk kemudian pergi ke cafetaria setelah berpamitan dengan Haruto. Remaja manis itu kemudian masuk ke ruang perawatan Jeongwoo setelah mensterilkan tubuhnya. Haruto melihat raga Jeongwoo yang terlihat begitu lemah di ranjang rumah sakit. Berbagai macam alat membantu Jeongwoo agar dapat bertahan hidup. Sosok Jeongwoo juga terngah berdiri di samping raganya.

Haruto tersenyum dan menghampiri sosok Jeongwoo. Haruto menatap Jeongwoo yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang, entahlah, Haruto sendiri tidak dapat memahaminya.

"Jeongwoo, kau sudah rindu dengan keluargamu, 'kan? Gih, cepat kau kembali ke ragamu. Jika terlalu lama, kau akan kesulitan untuk kembali."

"Manis, aku tidak bisa masuk kembali ke badanku."










-ˏˋ. E P H E M E R A L ˊˎ-





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ephemeral || jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang