"Bunda, Bunda, Bunda!"
Haruto berjalan cepat dari kamarnya menuju ke ruang tengah di mana sang bunda berada. Teriakan Haruto yang cukup nyaring membuat Lisa yang sedang menonton drama itu terkejut bahkan hampir melempar toples makanan ringannya. Kepalanya menoleh dan menatap sang putra dengan tatapan kesalnya.
"Hish, Bunda tidak tuli. Kenapa Haru berteriak seperti itu? Ini sudah malam. Ada apa?" Lisa mengeluarkan separuh kata-kata mutiaranya kepada sang putra.
Haruto duduk di single sofa yang ada di sebelah Lisa. Remaja delapan belas tahun itu hanya diam dan menatap Lisa. Hal itu tentunya membuat Lisa semakin penasaran.
"Haru, kenapa diam saja? Haru pikir Bunda bisa membaca pikiranmu?"
"Apakah mungkin kalau ternyata saat ini Jeongwoo belum meninggal tetapi sedang koma di rumah sakit?" Pertanyaan yang dilontarkan Haruto membuat Lisa tersedak air yang sedang diminumnya. Wanita cantik itu terbatuk beberapa kali sebelum menjawab pertanyaan Haruto.
"Ehem. Atas dasar apa Haru berpikir seperti itu?" tanya Lisa setelah berhasil meredakan batuknya.
"Entahlah, Jasmine yang berpikir seperti itu. Tapi memang apa yang dialami Jeongwoo benar-benar tidak sesuai dengan yang biasanya terjadi. Dia berkeliaran di dunia manusia tanpa tujuan yang jelas." Haruto terdiam sejenak sebelum kembali bertanya. "Jadi?"
"Arwah seseorang yang sedang koma akan dan harus selalu berada di sekitar raganya. Arwahnya tidak boleh terlalu jauh dari raganya. Hal itu akan mempengaruhi bagaimana seseorang itu akan sadar atau tidak. Jika arwah orang yang sedang koma berada jauh dari raganya, ia akan sulit sadar dari masa komanya," ucap Lisa menatap serius Haruto.
"Lagi pula, arwah orang koma akan mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Maka dari itu ia akan selalu berada di sekitar raganya. Namun, Haru bilang Jeongwoo tidak mengingat apa pun tentang masa lalunya. Haru, bahkan Jeongwoo sendiri tidak tau di mana raganya berada," lanjut Lisa masih dengan tatapan seriusnya pada Haruto.
"Jeongwoo tidak ingat dengan masa lalunya dan arwahnya tidak berada di sekitar raganya. Apa itu artinya Jeongwoo tidak koma dan memang sudah meninggal?"
"Jeongwoo benar-benar sudah meninggal?"
-ˏˋ. E P H E M E R A L ˊˎ-
Keesokan harinya, Haruto bersiap untuk pergi ke sekolah seperti biasa. Namun, kali ini Haruto harus menunggu Jeongwoo yang saat ini sedang bersiap merapikan seragam yang dikenakannya. Haruto menatap malas sosok tampan yang saat ini sedang bercermin walau tidak memiliki pantulan itu. Haruto berdecak kesal karena bosan menunggu sosok yang sok ketampanan itu.
"Hei, Hantu. Cepatlah, kau mau bersiap sampai setampan member Treasure pun tidak akan ada yang melihatmu selain aku," ucap Haruto kesal melihat Jeongwoo yang belum menunjukkan tanda-tanda akan selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
ephemeral || jeongharu
Fanfic(n) to have a brief and precious existence. Ini kisah tentang Haruto yang berusaha membantu sosok hantu yang ia temui di sekolah barunya bernama Jeongwoo. Seiring berjalannya waktu, Haruto jatuh hati pada sosok Jeongwoo. - remake dari au dengan pair...