35. Rencana

3.3K 234 13
                                    

Hi :)
Jangan lupa tinggalkan jejak :)

***

Sienna dan Adhara tertawa menonton film favorit Adhara. Gadis kecil itu mengajak Sienna menonton film kartun favoritnya, bagi Adhara sangat menyenangkan menonton film bersama sesama perempuan. Jika bersama papa dan abangnya tidak asik, keduanya fokus dengan kerjaan mereka masing-masing.

Jika bersama bundanya, keduanya menonton dengan serius. Tertawa bersama saat scene lucu. Bersama bundanya Adhara merasa hidupnya lebih berwarna. Melakukan aktivitas berdua, aktivitas yang biasa anak perempuan dan ibunya lakukan.

"Bunda," panggil Angga.

Anak laki-laki itu berjalan mendekati Sienna dengan membawa buku matematika ditangannya. Sudah satu jam Angga mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan gurunya. Tapi tidak juga selesai hanya karena satu nomor yang dia lupa caranya.

Melihat Adhara yang sudah selesai membuat Angga iri, dia juga ingin menonton bersama bunda dan adiknya, tidak papa menonton frozen yang penting dia tidak berperang dengan soal-soal matematika lagi.

"Kenapa Bang?" tanya Sienna, memberikan isyarat Angga untuk duduk disampingnya.

"Satu soal lagi, Angga bener-bener bingung Bunda, ini jalannya gimana."

Angga memberikan bukunya kepada Sienna setelah mendaratkan bokongnya di samping Sienna. Sienna membaca satu soal yang ditunjukkan oleh Angga dengan serius. Tidak butuh waktu lama untuk Sienna memahami soal itu, setelah mengatahui rumusnya, Sienna memberitahu Angga.

"Astaga lupa, iya Bunda. Jadi panjang kebun sebenarnya dibagi panjang kebun di denah Bun?"

"Iyaa, setelah itu hasilnya dikali lebar kebun di denah."

"Oke-oke, berarti nanti hasil dari perkalian itu adalah hasil lebar kebun sebenarnya?"

"Yupss bener."

"Gampang, tapi Angga lupa. Makasih ya Bunda."

"Sama-sama Bang." Sienna mengusap kepala Angga dengan lembut.

Angga mulai mengerjakan satu soal tersisa yang baru saja diajarkan oleh sang bunda. Ditengah-tengah mengerjakan satu soal itu, bundanya pamit ke kamar karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh papanya.

Di kamar Lendra mematikan laptopnya saat Sienna masuk ke dalam kamar mereka. Pria itu meletakkan laptopnya di nakas, samping tempat tidur. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang sedikit bermasalah.

"Mas.."

Sienna naik ke atas kasur, masuk kedalam pelukan Lendra. Dia ingin meminta izin kepada Lendra terkait rencana adik-adiknya tapi dia bingung bagaimana memulainya.

"Kenapa hmm?" tanya Lendra, melihat istrinya melamun membuat Lendra bertanya.

"Kalau aku berlibur sama temen-temen aku boleh gak?"tanya Sienna. Dia mendonggakkan kepalanya agar bisa menatap Lendra.

"Liburan?"

"Iyaa, tapi kalau gak dikasih izin gak papa Mas."

Lendra terkekeh, mengusap kepala Sienna dengan sayang. Dia tidak mungkin tidak memberikan izin istrinya, Sienna masih muda, wajar jika rasa ingin bermain dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

"Kenzie sama Mas berencana liburan kalau kita sudah sama-sama memiliki pasangan. Tapi sayang Kenzie masih belum memiliki kekasih."

Perkataan Lendra mengingatkan Sienna akan Megan yang menyukai Kenzie. Bagaiman jika mereka berlibur bersama? Bukan kah itu akan membuat Megan dengan mudah mendekati Kenzie, sehingga Kenzie akan melupakan matan kekasihnya?

Sienna menggangguk dengan semangat, idenya benar-benar luar biasa. Melihat Sienna yang tersenyum membuat Lendra menatap dengan bingung istrinya itu, bagaimana bisa mood istrinya berubah dengan cepat.

"Mas setuju kan Megan dan Kenzie?" tanya Sienna.

"Maksudnya?"

"Jawab dulu iya atau enggak kalau Megan dan Kenzie memiliki hubungan?" paksa Sienna.

"Iya setuju. Tapi emang Megan mampu ngambil hati Kenzie? Wanita dewasa aja gak sanggup apa lagi Megan gadis dua puluh tahun."

Sienna menggelengkan kepalanya, "Mas jangan meremehkan Megan. Nanti Mas lihat aja deh gimana Megan kalau sudah berulah."

"Jadi kita liburan bareng temen-teman Sayang?" tanya Lendra.

"Mas kok tahu? Kan aku belum bilang rencana aku."

Lendra terkekeh, mengecup bibir Sienna sekilas. "Mas analisis kalimat terakhir kamu Sayang."

Sienna akui Lendra sangat jenius, tidak perlu berbicara banyak suaminya itu sudah mengetahui maksudnya.

"Jadi Mas setuju?" tanya Sienna.

"Setuju kalau bisa membuat sahabat Mas gak jomblo lagi."





Isi pesan Lendra dan Kenzie⤵️

Isi pesan Lendra dan Kenzie⤵️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







To be continue...

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang