THE KANIGORO'S CURSE PART. 2

5.3K 67 1
                                    

Setelah lima tahun pernikahannya, akhirnya Antonia hamil anak pertama mereka.
Seperti calon orang tua baru pada umumnya.
Suro dan Antonia sudah tidak sabar untuk melihat wajah bayi mereka.
Suro dan Antonia berharap bayi pertama mereka berjenis kelamin laki-laki. Agar bisa menjadi penerus Kanigoro berikutnya.

Suro terus menerus mengusap perut istrinya yang makin membesar.

" Bila nanti dia terlahir laki-laki aku ingin memberinya nama Marlon. Marlon Kanigoro. Bagaimana menurut mu? "
Antonia tersenyum setuju dengan ide nama calon bayinya itu.
Lalu Suro bangkit dari tempat tidur dan bergegas mengganti bajunya dengan setelan jas.
" Kamu mau kemana? "
" Maaf sayang, aku sudah ada janji dengan beberapa calon pembeli hasil panen kita. Percayalah aku akan segera pulang" Jawab Suro sebelum melanjutkan langkahnya meninggalkan kamar.
Antonia hanya terdiam dan membiarkan suaminya berlalu pergi tanpa sebuah kecupan di keningnya.

Malam semakin larut
Antonia mulai gelisah diatas tempat tidur nya, dia sudah mulai merasakan sakit melilit, mulas diperutnya yang sudah berusia 9 bulan itu.
Antonia tahu kalau dia akan segera melahirkan, dia ingin momen itu ditemani suaminya.
Tapi begitulah Suro, selalu tidak betah di rumah. Dia lebih punya waktu bersama teman-teman nya di tempat-tempat hiburan. Daripada bersama keluarga nya.
Antonia lalu menyuruh Argo salah seorang ajudan nya untuk mencari Suro. Dan mengabari kalau dia akan segera melahirkan.

Para pembantu di rumah itu mulai sibuk mempersiapkan kelahiran calon bayi majikannya.
Seorang dokter juga telah datang, Antonia terus mengeluh kesakitan. Tubuhnya mulai basah dengan keringat.
Dibantu berdiri para pembantunya, dia mondar mandir di dalam kamarnya.
Lalu dokter mengecek pembukaan nya. Hampir dua jam masih pembukaan satu.

DI SEBUAH RUMAH JUDI DI KOTA
Suro sedang merayakan kemenangan nya. Dia menyewa beberapa pelacur untuk menghiburnya bersama teman-teman nya.
Wanita-wanita muda itu naik keatas panggung ditengah rumah perjudian itu.
Mereka telanjang bulat sambil menari erotis untuk menghibur para pria dari kalangan atas pada masa itu.

Diluar rumah judi,
Argo, tahu persis dimana tuanya berada. Lalu dia masuk ke rumah perjudian itu dan menemukan Suro disana.
Ditengah pesta liar itu, Argo menyampaikan pada Suro kalau Antonia memintanya segera pulang. Karena akan melahirkan.

" Maaf tuan, sepertinya nyonya akan segera melahirkan. Anda diminta segera pulang "

Suro terdiam berpikir sejenak.
Tapi kemudian dia bilang ke Argo, untuk pulang duluan dia akan segera menyusul.

Rupanya Suro tidak menghiraukan permintaan istrinya tersebut.
Justru dia larut dalam pesta liar yang dibuatnya.

Nampak beberapa pasangan pria wanita saling bergumul penuh nafsu diatas panggung.
Mereka bergantian bertukar pasangan.
Terlihat Suro duduk diatas kursi dan dibawah nya dua orang wanita sedang bergantian mengulum batangnya.

Pada masa penjajahan Belanda,
Perbudakan sex sangat marak. Karena kemiskinan, Wanita-wanita pribumi banyak yang jadi budak sex para tentara Belanda.
Perkosaan merajalela di mana-mana.
Hanya wanita-wanita yang bernasib sedikit lebih baik yang bisa menjadi wanita bayaran.

Pesta sex pada masa itu seperti hal yang legal. Orang-orang Pribumi berkantong tebal , dan punya power yang biasa melakukannya. Seperti halnya Suro Kanigoro.
Karena kegilaan nya pada sex, dia tak segan segan menggelontorkan dana yang cukup besar untuk kesenangannya itu.

Suro yang telah terbakar nafsu birahi nya. Seketika lupa peperangan hidup dan mati yang sedang dilakoni Antonia untuk melahirkan anak pertama mereka.

Suro lalu mengangkat tubuh salah satu wanita yang bersamanya itu untuk ditidurkan diatas meja judi.
Suro menenggelamkan wajahnya diantara selangkangan wanita berdada besar itu.
Suro terus memainkan lidahnya disana. Hingga wanita itu melenguh penuh kenikmatan.
Sedangkan wanita yang satunya terus mengulum dan menjilati bola Suro.

THE KANIGORO'S CURSE  ( Kutukan Kanigoro ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang