THE KANIGORO'S CURSE PART. 7

1.9K 37 2
                                    

Malam itu,
Suasana disetiap sudut rumah Kanigoro nampak lengang dan sepi.
Digarasi koleksi mobil Suro Kanigoro.
Pandu membantu menurunkan tas - tas yang dibawa Argo dari luar kota.
"Kenapa kamu pulang sendiri?" Selidik Pandu.
"Aku diperintahkan tuan untuk pulang, Nyonya Rossana sudah cukup bersama bang Gading. Dan yang lain." Jawab Argo datar.

Pandu kemudian mendorong Argo masuk kedalam mobil, hingga Argo terduduk dibalik kemudi, Pandu berusaha membuka resleting celana Argo.
Sudah lama Pandu tidak bercinta dengan Argo, seperti orang kelaparan dia berusaha menemukan batang Argo.
Tapi Argo kemudian mendorong Pandu ke belakang hingga tubuhnya terhempas ke mobil yang terparkir dibelakangnya.

Melihat sikap Argo yang berubah, Pandu jadi bingung. Argo kembali merapikan celananya yang sempat diacak-acak Pandu dan berlalu menenteng dua tas majikannya masuk kerumah meninggalkan Pandu yang masih mematung dengan perasaan berkecamuk, dengan sikap Argo yang sangat dingin padanya. Pandu masih menunggu Argo kembali keluar.

Tak berapa lama, Argo keluar,
Pandu membuntuti Argo yang berjalan cepat menuju kamarnya. Tapi kemudian,
Argo menghentikan langkah nya .
Argo berganti arah menuju ke lapangan.

Dibawah sinar bulan,
Dua pemuda itu telah berdiri ditengah lapangan. Argo masih membelakangi Pandu.

"Akhir-akhir ini aku merasa kalau kamu makin menjauhi aku."
"Maaf kalau itu membuat mu kecewa." Argo tak sedikitpun memandang kearah Pandu.
"Kamu sengaja menjauhi aku seperti ini, bukan karena saat ini kamu dekat dengan Karsih kan?"

Argo terdiam, memang sejak beberapa bulan terakhir, Argo telah menemukan tambatan hatinya, pembantu lain dirumah Kanigoro bernama Karsih.
Karsih seorang janda beranak satu yang ditinggalkan suaminya tanpa kabar.
Suami Karsih kabur dari rumah itu setelah kedapatan mencuri barang barang berharga milik mendiang Antonia setahun lalu.
Karsih ditinggalkan begitu saja dalam keadaan hamil tua.
Argo sangat mencintai Karsih.
"Iya, aku mencintai Karsih, aku ingin menikmati hidupku sebagai lelaki normal pada umumnya." Jawab Argo kemudian, yang membuat Pandu terkejut mendengarnya.
"Tapi aku mencintai mu Go... "
Mendengar jawaban Argo, suara Pandu bergetar. Airmatanya bercucuran. Tubuhnya lemas mendapati kenyataan orang yang selama ini dicintainya memilih orang lain.
"Terserah itu hakmu, tapi aku masih normal. Aku tidak akan pernah jatuh cinta pada sesama lelaki."
"Lalu apa arti dari semua yang sudah kita lakukan selama ini Go?"
Pandu mempertanyakan arti dari kebiasaan mereka bercinta sejak masih belia.
Argo hanya terdiam dan berlalu pergi meninggalkan Pandu sendirian di tengah lapangan.
Hati Pandu sangat hancur. Ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.
Pandu tertunduk lemah diatas rerumputan menangis, meratapi nasib cintanya.

Kenangan kenangan indah bersama Argo dari kecil hingga beberapa detik lalu terus melintas dikepalanya.
Semua itu cukup menguras air matanya.
Selama ini apapun telah dia lakukan untuk membuat Argo bahagia. Bahkan tak jarang Pandu memberikan separuh gajinya untuk membantu Argo bisa membeli sesuatu yang dia inginkan.
Akhirnya Pandu menyimpulkan bahwa selama ini dia hanya dimanfaatkan Argo.

Di dalam kamarnya, Mbok Tirah masih tidak menyangka kalau Rubi akan mati secepat ini, apalagi mati dengan sangat mengerikan.
Sebagai orang terdekat Rubi di rumah itu, dia sangat kehilangan.
Meskipun serangkaian pembunuhan sering terjadi dirumah itu. Tapi bagi mbok Tirah kematian Rubi baginya paling sadis.

Kemudian Pandu datang,
Mbok Tirah melihat kesedihan putranya itu. Pandu terus menuju kamarnya dan membenamkan wajahnya ke atas bantal.
Mbok Tirah lalu duduk di tepi ranjang sambil mengelus rambut anaknya.

"Apakah tuan memarahimu nak? Kalau iya, maklumi saja. Tidak perlu kamu ambil hati. Tapi kalau bukan karena tuan, lalu karena siapa dan kenapa ?"
Mbok Tirah begitu sabar , lembut dan sangat menjaga perasaan anaknya. Dia sengaja bicara tidak langsung ke intinya.
Mbok Tirah yakin, kalau Suro tidak pernah sama sekali memarahi Pandu.
Pandu memang anak emas bagi Suro.
Pandu masih terdiam. Menyadari anaknya sedang butuh waktu sendiri. Mbok Tirah lalu meninggalkan Pandu sendiri di kamarnya.

THE KANIGORO'S CURSE  ( Kutukan Kanigoro ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang