THE KANIGORO'S CURSE PART. 4

3K 46 4
                                    

Argo masih dengan tatapan amarah menodongkan pistolnya pada Suro.
Suro tidak menyangka kalau Argo akan seberani itu pada dirinya.

Matahari semakin redup tertutup awan tipis.
Empat ajudan yang menyeret tubuh wanita gila itu juga belum kembali.
Tak di duga-duga, Argo kemudian meletakkan pistolnya dan melancarkan ciuman dan cumbuanya pada Suro.

Dua pria itu seperti kesetanan, mereka saling balas cumbuan yang panas beguling - guling diatas tanah.
Argo melepaskan kancing baju suro. Begitu juga sebaliknya.

Mereka juga saling bergantian mengeluarkan batang mereka dan saling kulum satu sama lain.
Argo berontak kembali saat Suro berusaha memasukkan batang nya diantara pantat Argo.
Argo terus bertahan tidak ingin dibobol tuanya. Argo terus melawan sampai akhirnya dia yang berhasil membobol pantat Suro.

Diludahinya pantat tuannya itu, dan dengan kasar dia hujamkan batangnya ke lubang Suro.

"Argh!... "
Suro mengerang kesakitan, tangan kekarnya mencengkram tanah disekitarnya.
Argo tidak memperdulikan kesakitan sang tuan hingga akhirnya dimuntahkan semua air mani nya di dalam lubang Suro.
Sebagai pamungkas, Suro tumpahkan spermanya di mulut Argo. Keringat membasahi keduanya, nafas mereka saling berburu.
Suro mendarat kan ciumannya dibibir sang ajudan.

Selang beberapa saat Gading, ajudan senior datang bersama ke tiga rekannya.
Beruntung lah Suro dan Argo telah selesai berbenah mengenakan pakaian mereka kembali.

Gading mengernyitkan dahi melihat baju kedua pria itu terlihat lusuh dan kotor oleh tanah.
Dalam benaknya dia bingung apa yang barusan terjadi antara Suro dan Argo. Lalu dia pun melaporkan kalau telah berhasil membuang tubuh wanita gila itu.

" Wanita itu saya pastikan sudah mati tuan. Dia tidak akan selamat."

" Siapa keluarga wanita itu, kalau perlu habisi semua. Aku tidak ingin masalah ini berkepanjangan." Perintah Suro geram

" Baik tuan, kami akan segera mencari tahu, dan menghabisi mereka."

Mendengar perintah itu, Argo melirik ke arah Gading. Sebagai ajudan termuda. Argo memang belum banyak tahu tugas-tugas yang harus dia kerjakan. Termasuk melakukan pembunuhan bagi siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berurusan dengan Suro Kanigoro.

Rombongan itupun lalu pulang kerumah Kanigoro.
Selama perjalanan, Suro hanya diam.
Kebetulan dia satu mobil dengan Argo dan Gading yang duduk dibalik kemudi.
Sesekali Gading mencuri pandang kearah Suro di kursi belakang.
Dia juga sesekali melihat kearah Argo.

Tidak seperti biasanya, selama dalam perjalanan Suro banyak diam seperti sore itu.

Hari beranjak gelap...
Dirumah khusus ajudan belakang rumah inti Kanigoro.
Beberapa pria  muda berperawakan tinggi dan gagah. Mereka adalah ajudan pilihan Suro sendiri.
Mereka berlalu lalang telanjang bulat untuk antri mandi.

Gading masih penasaran apa yang terjadi siang itu antara Argo dan Suro.
Gading yang sudah selesai mandi dengan melilitkan handuk dibawah perutnya.
Menghampiri Argo yang masih malas malasan mandi.
Gading mengambil sebatang rokok milik Argo. Dan menyalakan nya. Setelah dua kali hisapan dia membuka obrolan dengan Argo, yang dianggapnya sudah seperti adik sendiri.

" Apa yang sebenarnya terjadi siang tadi? "
Sambil menghembuskan asap rokoknya, mendengar pertanyaan Gading itu, Argo hanya sekilas memandang kearah Gading yang menghadap dirinya  Argo lalu membuang pandangannya kearah lain.
" Aku tidak ingin terjadi apa - apa dengan kamu."
Lanjut Gading. Argo tahu, Gading sangat mengkhawatirkan dirinya. Lalu Argo menatap kearah pria yang diatasnya dua tahun itu. Argo lalu tersenyum dan menepuk nepuk pundak Gading yang dipanggilnya abang.

THE KANIGORO'S CURSE  ( Kutukan Kanigoro ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang