02

1.8K 136 14
                                    


Enjoy~

"Renjun, bantuin baba bikin cookies, yuk!"

Winwin segera menarik Renjun menuju dapur. Winwin sebenarnya masih sangat terkejut dengan syarat yang Renjun ajukan. Menurutnya, syarat itu terlalu berlebihan. Ia rasa syarat itu akan sangat membebani Johnny dan ia takut jika syarat aneh yang diajukan putranya bisa membuat nama baik Johnny jadi buruk.

Setelah sampai di dapur, Winwin langsung menginterogasi putra semata wayang nya.

"Renjun, syarat yang kamu ajukan menurut baba terlalu berlebihan, bagaimana jika itu membuat nama baik Johnny tercemar? Kamu tidak memikirkan akibatnya?" Winwin menggenggam tangan Renjun cukup kuat, sampai Renjun merasa sedikit kesakitan.

"Aduh, baba tangan Renjun sakit, jangan kuat-kuat, ba, " Renjun meringis kesakitan.

"Jawab baba, Renjun!" Nada suara Winwin sedikit naik.

"Maaf, baba... Renjun udah mikirin akibatnya kok, lagian om Johnny nya juga mau buat memenuhi syarat yang Renjun minta." Jelas Renjun pada baba nya.

"Tapi--"

Belum sempat Winwin melanjutkan, ucapannya dipotong oleh Renjun.

"Renjun bilang gitu karena ada tujuannya, jadi baba ga perlu khawatir. Percaya deh sama Renjun." Renjun menatap Winwin dengan penuh keyakinan. Berharap baba nya akan mempercayai nya.

"Baiklah, baba akan percaya padamu."

Senyum manis langsung terpancar dari wajah Renjun.

"Makasih baba... Renjun sayang baba,"

Renjun memeluk Winwin dan menggoyangkan tubuh ke kanan dan ke kiri. Winwin hanya pasrah menerima nya.

"Udah, udah! Sekarang bantuin baba bikin cookies."

"Baik baba sayang~"

Renjun melepas pelukannya lalu membantu Winwin menyiapkan bahan-bahan membuat cookies dan membuat cookies bersama baba nya.

Renjun memang sering membantu baba nya memasak, membuat dessert dan berbagai macam makanan. Jadi tidak perlu diragukan lagi bagaimana rasa masakan Renjun.

Dirinya juga sesekali membatu membuat makanan dan bahkan membuatkan menu baru di cafe milik Haechan.

Sudah hampir waktunya makan siang. Renjun dan Winwin sudah selesai membuat cookies dan juga makanan untuk makan siang keluarga kecil mereka di tambah satu tamu. Berbagai macam hidangan sudah tersusun rapi di atas meja makan. Hanya tinggal dinikmati saja.

"Sayang, ajak ayah sama om Johnny makan siang."

"Siap, baba!" Ucap Renjun dengan memberikan sikap hormat layaknya seorang tentara.

Winwin hanya terkekeh melihat sikap putranya yang begitu lucu dan random.

Tanpa babibu lagi, Renjun langsung menghampiri ayahnya dan Johnny yang tengah asik mengibrol di teras rumah.

"Ayah, om Johnny. Disuruh baba makan siang."

Tanpa peduli dengan tanggapan keduanya, Renjun langsung pergi begitu saja. Meninggalkan Yuta dan Johnny dan menghampiri baba nya.

"Dasar tidak sopan," Yuta geleng-geleng kepala melihat kelakuan renjun.

Yuta mengalihkan atensi nya dari Renjun pada Johnny. Menatapnya melas.

" Yang sabar ya John, ngadepin tingkah Renjun yang masih kekanakan. Apalagi nanti kalau sudah merried."

Yuta menepuk bahu kanan Johnny. Menyalurkan kekuatan seorang ayah. Johnny hanya bisa tersenyum menanggapi sahabatnya yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya.

Om Johnny || JohnrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang