Tantangan #2

3.3K 21 1
                                    

Tantangan kedua adalah bagaimana Allan harus menaklukkan egonya kala harus mau menjadi pelampiasan nafsu bagi remaja SMA yang pernah ditolaknya. Bagaimana Allan dapat menaklukkan egonya tersebut dan membiarkan dirinya menjadi dilecehkan dan direndahkan.


"Hai oom" kata seseorang berpenampilan pendek kurus dan berkacamata, menyapa Allan yang sedang duduk di tempat makan.

"Hai, Egha kan" kata Allan "duduk. Langsung pesan aja ya" kata Allan yang lalu memanggil pelayan resto tersebut. Allan kemudian memesan menu makanan dan juga Egha. "Balik sekolah langsung kesini?" tanya Allan.

"Iya oom. Gak jauh koq dari sini" kata Egha.

"Naik apa kesini" tanya Allan.

"Naik angkot oom" kata Egha.

"Kamu sekarang kelas berapa?" tanya Allan

"Kelas dua oom" kata Egha "Perasaan saya kirim FB ke oom udah lama yaa oom. Kayaknya waktu saya masih kelas satu" kata Egha lagi.

"Iya, waktu itu jarang buka facebook" kata Allan mencoba mencari alasan. "Terus gimana udah ngeliat oom?" tanya Allan.

"Keren oom. Ganteng. Badan oom juga bagus" kata Egha.

"ini masih ketutup lho. Mau kan lihat kebuka semua" kata Allan.

"Emang oom mau sama Egha?" tanya Egha dengan sikap seperti manja.

"Ya kalau oom gak mau, ngapain bela-belain datang, ya kan?" kata Allan lagi.

"Tapi emang oom benaran B?" tanya Egha.

"Iya" kata Allan walau dengan sedikit terpaksa.

"Oom udah nikah?" tanya Egha.

"Udah. Anak dua" kata Allan lagi. Pada saat itu pramusaji menghidangkan pesanan mereka. Selanjutnya Allan dan Egha menyantap makanan sambil berbicara mengenal satu dengan yang lainnya.

"Jadi kamu bisanya kapan?" tanya Allan

"Jumat aja oom. Biar besoknya gak buru-buru berangkat sekolah" kata Egha.

"Tapi oom gak nginap ya" kata Allan

"Ya masa habis main langsung pulang seh oom. Cuma sekali dong?" kata Egha.

"Emang kamu kuat berapa kali?" tanya Allan

"Ya gak tahu" kata Egha.

"Ya udah, palingan nanti jam delapan sembilanan oom balik" kata Allan lagi.

"Egha bawa teman ya oom" kata Egha yang membuat Allan kaget.

"Koq bawa teman" kata Allan bingung.

"Yaa entar kalau oom nyulik Egha gimana?" kata Egha

"Emang ada tampang jahat?" kata Allan yang sedikit tersinggung.

"Yaa kalau mau seh oom. Kalau gak boleh, ya gak jadi aja. Egha takut kalau sendirian. Apalagi di hotel" kata Egha, yang membuat Allan menghela nafas panjang, sambil mengingat tenggat waktu dan sudah tidak ada pilihan lain. Karena yang lain tidak ada respon sama sekali.

"Teman Egha, teman sekolah juga kan?" tanya Allan.

"Iya oom. Nanti kita bertiga" kata Egha, yang bikin Allan tambah kaget dan bingung.

"Bertiga" tanya Allan.

"Iya oom, saya, Rama sama Garda" kata Egha lagi. Allan hanya bisa menghela nafas merasa seakan terjebak dengan situasi yang ada.

"Ok kalau gitu. Nanti mau oom jemput atau gimana?" tanya Allan.

"Boleh oom dijemput aja. Tapi jangan disekolahan. Malu nanti. Nanti Egha kasih tahu deh dimananya" kata Egha lagi.

**************

"Masuk Yuk" kata Allan, mengajak Egha, Rama, dan Garda saat mereka sudah sampai di kamar hotel.

"Kamarnya bagus" kata Rama. Setelah menutup pintu Allan melepaskan sepatu dan kaus kaki yang dikenakannya.

"Ya udah santai dulu aja. Saya ke kamar mandi dulu" kata Allan yang langsung menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Allan melepaskan baju serta kaus dalam dan juga celana panjang yang dikenakanannya, sehingga Allan hanya mengenakan celana boxer. Allan memandang sejenak dirinya ke cermin di wastafel dan tampak merenung. "Lo bisa Lan. Harus bisa" kata Allan memotivasi dirinya. "Ahhh.... fuck ....." kata Allan memaki diri sendiri. Allan lalu menarik nafas panjang. Perang bathin dalam diri Allan. Dirinya yang berbadan kekar dan berotot namun hari ini akan menjadi bottom bagi tiga orang remaja yang masih duduk di bangku SMA serta 2 diantara berbadan kurus. Allan seakan tidak dapat menerima hal tersebut. Setelah menarik nafas panjang dan menenangkan diri, Allan keluar kamar mandi hanya dengan mengenakan celana boxer ketat.

**************

"Ya Yon" kata Allan yang menerima panggilan video call dari Dion.

"Udah di rumah pak?" tanya Dion yang saat itu terlihat sedang tidur berbaring.

"Udah Yon" kata Allan.

"Gimana tadi? Enak kan sama anak-anak SMA" kata Dion

"Malu Yon terus terang" kata Allan.

"Rekamannya ada kan? Jadi kan taruh kamera?" tanya Dion

"Iya Yon ada" kata Allan.

"Nah gitu dong pak. Ya udah tidur sana pak" kata Dion

"Iya Yon. Saya lakuin" kata Allan.

"Ok ya" kata Dion sambil menutup video callnya. Allan lalu membuka aplikasi video di handphonenya. Allan lalu memutar video yang ternyata berisi saat dirinya bersama Egha, Rama, dan Garda. Allan melihat bagaimana dirinya yang seakan pasrah menjadi budak nafsu mereka. 

===EndofPart===

Cerita lengkap bisa kunjungi karyakarsa.com/nickname. Ketik langsung di browser, jangan pakai metode search.

12 Tantangan buat MajikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang