Tantangan #7

1.4K 11 1
                                    

"Pak nanti jam delapanan ketemu di ruang kerja Bapak ya" kata Dion. "Kan hari ini waktunya Bapak dikasih tantangan lagi" kata Dion lagi.

"Siap. Nanti kita ke sana" kata Allan sambil turun dari mobil. Demikian juga dengan Reza yang ikut turun dari mobil. Keduanya lalu masuk ke dalam rumah, sementara Dion memasukan mobil ke dalam garasi dan menuju kamarnya.  Selanjutnya Allan dan Reza pun naik tangga menuju ke ruang atas.

"Ahhhh ..... ngelonjor dulu ah gue" kata Reza sambil mendudukan dirinya di sofa di ruang tengah.

"Lo mau mandi gak" tanya Allan, setelah meletakan kamarnya di dalam kamar.

"Lo aja sana. Gue kan juga tadi habis dari gym, mandi dulu" kata Reza.

"Ya gue juga sebentar lagi. Masih keringatan" kata Allan sambil melepaskan kemeja yang dikenakannya. "Kenapa lo senyum-senyum" kata Allan yang kini sudah bertelanjang dada memperhatikan Reza yang nampak tersenyum dan tertawa kecil.

"Gak, gue cuma inget aja dulu. Kalau gue udah kesini, ntah gue yang duluan atau lo yang duluan, yang pasti kita udah ngentot aja" kata Reza. "Tapi neh sekarang, baik gue atau pun lo gak ada yang mulai" kata Reza sambil tertawa.

"Hahaha iya ya. Kalau difikir benar juga lo" kata Allan sambil mendudukan badannya di sofa.

"Tapi ngomong-ngomong nih ya, lo masih ada kepengenan gak ML sama gue?" tanya Reza.

"Terus terang?" kata Allan sambil mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Ya dong" kata Reza.

"Masih. Neh aja gue udah horny sebenarnya" kata Allan.

"Terus, kenapa lo gak perkosa gue, hehehehe" goda Reza.

"Anjir lo mancing-mancing" kata Allan. "Nah itu yang gue bingung juga Za. Gak ke lo aja, ke Yudha, Adri. Cuma koq gue mau ngelakuin kayak takut ya?" kata Allan. "Lo sendiri gimana?" tanya Allan.

"Kalau gue gini yang gue rasain. Ada sensasi beda saat gue ngerasa kayak gue lagi dipantau gitu. Jadi gue ngerasa gerak gerik gue itu dimata-matai sama Dion." Kata Reza. "Dan lo tahu, itu bikin gue horny hahaha. Perasaan gak bebas dan didominasi, bukan hanya pas lagi sama Dion aja" kata Reza.

"Persis... persis sama ama yang gue rasain. Karena gue udah merasa takluk, ya gue kayak udah seharusnya mau dijajah" kata Allan sambil menggerakan tangannya seakan memberikan kode tanda petik.

"Tapi lo ngiri gak sama Yudha?" tanya Reza.

"Ngiri kenapa?" tanya Allan.

"Ya kan kita tahu Yudha itu dikuasai sama OB nya. Dah lama malah. Waktu lo belum sama Dion aja, lo masih sering entotin dia kan?" kata Reza.

"Hahaha kalau itu Yudha nya aja yang cheating. Eh tapi bisa aja karena disuruh atau dibolehin sama ob nya itu. Kan lo juga tahu, Dion ngebolehin teman-temannya yang supir truk itu kalau mau pake gue" kata Allan.

"Gimana rasanya dipakai supir truk? Masih penasaran gue" kata Reza. "Gue ngebayangi, selama ini kita, khususnya lo ya, ML sama yang yaaaa paling gak berkelas lha. Terus lo dientotin supir truk, hahahaha... gak kebayang gue" kata Reza.

"Sialan lo. Ntar tunggu giliran lo" kata Allan sambil bangun berdiri dari duduknya. "Udah ah gue mau mandi dulu. Terus abis gitu kita makan dulu, baru ke ruang kerja gue ketemu Dion" kata Allan sambil masuk ke kamarnya untuk mandi. Sedangkan Reza kembali menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa sambil meletakan kedua kakinya di atas meja.

***************

"Mana pak kartu tantangannya" kata Dion saat sudah berada di ruang kerja Allan. Allan yang mengenakan celana pendek dan kaus butung, mengambil setumpuk amplop yang berada di meja kerjanya dang menyerahkannya ke Dion. "Pak Reza, Pak Reza yang pilihin Pak, tantangan buat Pak Allan berikutnya apa" kata Dion sambil menyerahkan keenam amplop kepada Reza dan menyuruhnya untuk memilih salah satunya.

12 Tantangan buat MajikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang