Pagi-pagi gini udah disuguhi pasangan yang always bucin tiada tara, siapa lagi kalo bukan Heejake yang udah bucin di depan meja kasir. Dengan Jake yang duduk diatas meja kasir dan Heeseung yang berdiri dihadapannya dengan badan dicondongkan ke si mungil.
Kedua pasangan ini lagi suap-suapan rambutan. Lebih tepatnya Jake sih yang minta suap soalnya dia gak bisa makan rambutan, alias kadang kulit bijinya suka ngikuti ke makan dan dia gak suka. Jadi sebagai pacar yang berbakti Heeseung mah iyain aja kemauan ayang, soalnya bonus cium pipi juga. Kesempatan mana lagi yang kau dustakan wahai Bapak Lee Heeseung.
Kalo kalian nanya reaksi yang lain gimana tentu sudah masang muka emot batu. Udah terlanjur hafal dan muak dengan keromantisan kedua pasangan itu
"Mangap yang lebar sayang, pesawat mau masuk..ngengg."
Jake mangap ikutin intruksi Heeseung. Sedangkan Heeseung tertawa mendapati kegemasan sang pacar
"Kudunya Ni-ki pasang spanduk didepan 'Dilarang pacaran!'." Jay yang baru datang membawa 2 tumpuk kardus pun menyindir
Pasangan itu mah bodoamat. Mau disindir sampe ratusan kali juga tetep aja betah bucin.
Daripada rasa iri para kaum jomblowan dan joblowati semakin menjadi karena pasangan ini. Lebih baik kita beralih ke sisi lain
Terlihat dua anak menggemaskan tengah membuat sesuatu didapur
"Adonannya dikit aja Kak. Kan namanya mini pancake, masa adonannya satu teflon sendiri."
"Ih ini buat aku tau!"
Yang lebih muda nampak menghela nafas dan menggelengkan kepala maklum. Ia pun memilih untuk fokus pada pancake buatannya sendiri.
"Wonie aku mau nanya boleh?" Ucap Sunoo
Jungwon menoleh sekilas. "Tanya apa?"
"Sejak kapan Wonie suka masak?"
Jungwon berpikir sejenak. "Semenjak masuk SMP kayaknya. Awalnya aku iseng bikin kue dengan bahan seadannya di dapur dan ternyata enak. Terus ibu nyaranin aku masuk tata boga aja."
Sunoo mengangguk menanggapi jawaban Jungwon. Ia tentu merasa iri dengan anak itu. Walau masakan yang ia buat tidak terlalu buruk, tapi tentu masakan Jungwon jauh lebih enak dari miliknya.
"Aku iri sama Wonie karena bisa masak. Aku masak telur aja kadang masih gosong kalo gak ya keasinan."
Jungwon tertawa pelan. "Awalnya aku juga gitu kak. Namanya belajar, kan semua butuh proses."
Obrolan keduanya tak sengaja didengar oleh Sunghoon yang memang sedari tadi berdiri di ambang pintu. Senyum tak pernah luntur dari bibir tipisnya, apalagi saat ia memandang punggung Sunoo. Pria mungil berhoodie biru itu tidak pernah luput dari pandangan matanya
"Hoon."
Pranggg
"BANGSAT SUNGHOON!"
Sunghoon membulatkan matanya. Mangkok kecil yany berisi tepung itu ia lempar asal karena saking terkejutnya.
Teriakan melengking Jay tentu mengambil atensi seluruh orang
"EYYO SELAMAT PAGI SEM-Phffft HAHAHA BANG JAY ABIS BEDAKAN BERAPA LAPIS." Ni-ki yang baru sampai langsung ngakak guling-guling saat melihat wajah Jay yang putih karena tepung
Semua pun ikut tertawa menyaksikannya, tak terkecuali Jungwon dan Sunoo.
Sedangkan Jay yang menjadi objek lelucon memandang kemusuhan pada pria dihadapannya
"S-Sorry Jay..." Sunghoon melangkah mundur
"SINI GAK LO!"
"KABUR."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypen's Diner || Enhypen
Fiksi PenggemarIni bukan Karen's Diner, tapi Hypen's Diner "Dikit amat pesanannya, miskin ya lo." "Ambil sendiri ya Kak, saya mager." "BUSET! SUARA LATTO-LATTO SAPA TUH." "HEH! ITU MATA MINTA DI COLOK YA! ENAK AJA GODAIN LAKI GUE." "Aduh Kak maaf ya, tapi es disin...