00 | prolog

550 41 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Plak!!!

Suara nyaring itu sukses membuat seisi rumah keluar menuju pintu utama. Terlihat joongki baru saja selesai menampar putri keduanya itu, membuat putri keduanya itu tersungkur ke lantai akibat sangat kerasnya tamparan itu.

"Sudah ku peringatkan padamu, jangan pernah melanggar larangan ku!" Joongki dengan nafas mengebu ngebu menatap putrinya yang masih terduduk di lantai.

Minji sudah terbiasa mendapat perilaku seperti ini dari appanya, minji ingin melawan tapi dia masih menghargai dan menghormati Joongki sebagai appanya. Jika minji melawan dia juga tidak akan menang melawan joongki yang egois dan keras kepala.

Hye kyo, soohyun, hanni, turun menghampiri mereka berdua dengan raut wajah khawatir terhadap minji kecuali Hanni. Hye kyo mencoba menghampiri minji tapi dengan sigap joongki menghalangi istinya itu.

"Tidak perlu ikut campur" Joongki dengan tatapan tegasnya ke arah Hye kyo.

"Bagaimana bisa aku diam saja saat melihat anakku di beri perilaku kasar olehmu yang berperan sebagai ayahnya" Hye kyo mencoba melawan, tapi tetap saja tidak bisa.

Joongki berjongkok di depan minji, mengambil dagu minji dan mulai mengangkat mukanya. Terlihat darah segar itu mengalir dari hidungnya, joongki mulai mencengkram dagu minji dengan kasar dan tatapannya tajam. Minji yang sudah merasakan pusing sejak tadi hanya bisa memejamkan matanya kuat.

"Makanya jangan pernah melanggar laranganku, begini akibatnya" Setelah mengatakan itu joongki membuang kasar muka minji.

Minji tidak bisa apa apa sekarang, ini salahnya, salahnya karena keluar malam. Tapi maksud Minji keluar malam hanya untuk ke apotek membeli obat obatan. Minji tidak izin keluar pada appanya, maka dari itu appanya marah.

Memang dirumah joongki menerapkan peraturan untuk tidak ada perempuan yang boleh keluar malam malam kecuali ada urusan penting dan sudah izin. Tapi menurut minji ini tidak adil, kenapa saat dia yang keluar malam karena urusan penting, ayahnya marah padanya. Tapi jika pada hanni, ayahnya selalu bersikap lembut pada hanni dan tidak pernah memarahinya.

Minji tidak izin pada ayahnya karena percuma saja, ayahnya tidak akan peduli. Dia akan marah saat minji sudah kembali setelah keluar dari rumah beberapa menit saja. Dia marah seolah olah minji tidak pernah izin padanya, maka dari itu minji tidak izin pada ayahnya karena tau ia akan di acuhkan.

" Sangat tidak masuk akal "

Minji iri dengan saudarinya yang mendapat kasih sayang ayahnya, sedangkan minji.... Tidak sama sekali. Bahkan soo hyun juga merasakan apa yang dirasakan minji, tapi soo hyun juga sempat merasakan kasih sayang ayahnya. Tidak seperti minji, yang sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang ayahnya.

•_•

Kamar minji

Minji pov:

I Just Want To Be Happy  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang