08 | mulai dekat?

232 36 7
                                    

Happy reading 💙

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Pria dengan jas hitam nampak sedang memijat pelipisnya pelan, menyandar pada kursi kerjanya. Mengomel kecil karena pekerjaannya tak kunjung selesai sedari tadi pagi, melihat kondisi kota dari atas gedung tempat dia bekerja.

Beranjak dari duduknya, berjalan ke arah jendela. Memandang betapa cantiknya suasana malam di kota seoul yang dingin, memikirkan sesuatu yang dari tadi terus saja memenuhi isi kepalanya.

"Huft, aku benar benar keterlaluan. Mereka itu kan anak anakku" Berjalan kembali, kali ini arahnya menuju sofa panjang yang ada di ruangannya

"Seharusnya aku tidak pilih kasih terhadap mereka" Membuka laptop di depannya, membuka sesuatu di laptop itu. Sampai terlihat gambar seorang bayi yang sedang tersenyum pada kamera. Tanpa sadar, joongki mengulas senyuman.

"Appa minta maaf padamu" Mengusap foto tersebut yang di yakini adalah Minji yang masih bayi

"Appa sungguh minta maaf, selama ini appa berperilaku buruk pada minji"

Tok! Tok! Tok!

Melepas pandangannya dari layar laptop, dan beralih menatap pintu ruangan nya.

"Masuk!" Teriaknya sambil mematikan layar laptopnya

"Selamat malam appa"

"Oh! Tumben sekali mengetuk pintu, biasanya kau langsung masuk"

"Eh? Ini eomma membawakan appa makan malam, eomma bilang, dia menelpon hampir sepuluh kali. Tapi appa tak menjawab, eomma ingin kemari awalnya, tetapi dia sedang bersama minji dan juga hanni. Jadinya eomma tak enak pada mereka"

Joongki tersentak mendengar penjelasan sang anak, menyambar ponselnya yang ada di atas meja kerjanya. Melihat banyak sekali notifikasi dari sang istri yang belum sempat ia balas, dia juga sebenarnya tidak tau kalau istrinya mengirim pesan bahkan menelpon.

Membalas sebentar pesan sang istri, lalu beranjak duduk di samping sang anak.

"Soohyun, maafkan appa" Menatap lekat wajah putranya

"Maaf untuk apa?"

"Untuk semua yang telah appa lakukan selama ini padamu dan minji"

"Minji yang tersakiti appa, bukan aku. Kenapa minta maaf kepadaku, appa seharusnya minta maaf pada minji secara langsung"

"Malu ah! Appa kan orangnya gengsian"

I Just Want To Be Happy  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang