02 | kegaduhan di pagi hari

224 36 5
                                    


Happy reading💙

•_•


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























Setelah dari taman minji masuk ke dalam mansion dan berjalan ke kamarnya. Saat minji ingin membuka pintu kamarnya ia melihat hanni yang berjalan ke arahnya, minji tersenyum pada hanni

"Ada apa? Tumben kau kamari"

"Aku hanya ingin bilang padamu, jika kau berani bilang pada appa kalau aku merundung siswi itu... Aku akan benar benar tambah membencimu dan kita tidak akan pernah bersama" Ancam hanni

Ekspresi minji berubah terkejut mendengar perkataan hanni, ia kira hanni tidak akan mengatakan hal itu tapi minji salah, justru hanni mengancamnya

"Wae? Apa kau ingin mengadu pada appa?"

"Aniyo, aku tidak akan bilang apa apa pada appa. Tapi, kita akan tetap bersama kan?" Minji mendekat pada hanni, tapi hanni memundurkan langkahnya membuat minji berhenti untuk mendekat

"Aku tidak tau"

"Appa juga tidak akan percaya padaku hanni, kau juga tau itu"

"Baiklah, aku hanya ingin mengatakan itu" Hanni berjalan pergi menuju kamarnya

"Sampai kapan sikapmu padaku ini berhenti hanni, apakah suatu hari kita akan akrab? Jika benar, aku sangat menantikannya" Minji bergumam kecil sambil melihat hanni yang mulai memasuki kamarnya

Setelah begumam hanni langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu.

•_•

Pagi 06:47 minggu

Terlihat hanni sedang sibuk di dapur, ia ingin membuat teh hangat.

"Aish kenapa airnya lama sekali mendidih"
Ia mengomel pada kompor dan air yang lama mendidih itu, setelah mendidih ia mengangkat air hangat itu lalu ia tumpah ke dalam gelas yang sudah berisi gula dan teh

Di antara anak tangga terlihat minji berdiri di sana memperhatikan hanni sambil terus berjalan ke arah dapur

"Selamat pagi" Sapa minji pada hanni, tapi yang disapa tidak menyahut sama sekali. Minji yang terbiasa mendapat sifat seperti itu dari hanni, ia hanya bisa memaklumi

Minji duduk di meja makan, hanni juga bergabung tapi jarak mereka cukup jauh. Mereka menyantap sarapan mereka, disana hening tidak ada yang memulai pembicaraan, minji hanya menatap hanni yang sedang makan dengan lahap

Saat hanni ingin mengambil tehnya tiba tiba saja teh itu...

"Auh!! Aah! Panas!!" Teh itu terjatuh mengenai kaki hanni, hanni berteriak dengan keras dan nyaring. Minji yang kaget langsung saja menghampiri hanni dengan raut wajah panik

I Just Want To Be Happy  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang