Happy Reading 💙
•_•
Minji meremas erat piama yang ia kenakan, mengatur nafas nya yang mulai tersengal. Sedari tadi, darah tidak bisa berhenti mengalir dari hidungnya, kepalanya sakit seolah olah akan meledak.
"Ah! Kenapa sakit sekali...." Minji terduduk lemas di lantai kamar mandinya, dengan memeluk lututnya.
"Tuhan, jangan ambil aku sekarang. Aku baru saja merasakan kebahagiaan ku, izinkan aku bahagia sebelum pergi untuk selamanya" Minji mencoba bangun dengan bertumpu pada kloset di sampingnya.
Saat sudah berhasil bangun, ia berjalan dengan pelan menuju wastafel, dengan darah yang masih terus mengalir.
"Padahal tadi sudah minum obat, tapi kenapa sekarang sakit lagi" Ia membersihkan darah yang mengalir menggunakan air keran.
Minji meringis ketika merasakan otak nya di serang dengan rasa sakit lagi, pandangannya mulai buram. Dan akhirnya....
Dia pingsan....
•_•
"Aish, anak ini benar benar" Mengomel pelan pada minji yang masih menutup matanya.
"Untung aku yang kemari, jika yang lain kemari dan mereka yang menemukanmu dalam keadaan seperti tadi, pasti mereka akan tahu yang sebenarnya" Hanni mengusap lembut surai minji, bisa di lihat dari tatapan hanni, dia benar benar khawatir.
"Aku tidak memanggil dokter untuk memeriksa mu karena, aku tidak tahu siapa dokter khusus mu. Jika ku panggil dokter, semua pasti akan tahu penyakit mu. Kau menyembunyikan penyakitmu karena tidak ingin orang lain tahu kan?"
"Aku juga tidak memanggil eomma, appa, oppa. Karena, pasti kau tidak mau mereka mengetahui penyakitmu. Jika mereka tahu karena ku, kau pasti kecewa padaku, walaupun kau belum tahu kalau aku mengetahui penyakitmu"
"Ayolah, ku mohon, bangun dan sehat lah. Aku ingin bersamamu sampai kita tua, bukankah hubungan kita baru saja akur?"
"Aku tahu Kanker Darah itu penyakit yang mematikan, aku akan membantumu untuk sembuh. Jadi ayo bertahan"
Hanni mengusap lembut telapak tangan minji dengan ibu jarinya, berharap minji segera sadar dari pingsannya.
Flashback on :
Hanni baru saja selesai membuat makanan, ia akan membawa makanan yang ia buat ke kamar minji, lalu mengajaknya makan bersama. Bersenandung ria sambil terus berjalan ke arah kamar minji, tak sabar ia akan makan bersama lagi dengan minji.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want To Be Happy [End]
RandomKenapa semuanya tidak adil padaku, salahku apa - Kim Minji [Baku] Mari dibaca>>>