4

4.5K 381 11
                                    


Saat ini rian sedang dalam perjalanan ke masion utama.

Sedari tadi rian diam sambil menatap ke arah luar mobil, memandangi jalan kota yang sibuk.

Hingga beberapa menit kemudian mobil yang rian naiki sudah masuk ke dalam kawasan masion utama.

"Eh! Sudah sampai? " Ucap rian yang tersadar dari lamunannya saat mobil berhenti.

"Iyh tuan muda kita sudah sampai" Ucap sang supir yang tidak lain adalah roni. Rian lalu mengangguk dan saat ia akan membuka pintu mobil pintu mobil sudah di buka okeh salah satu bodyguard.

Rian lalu turun dan berjalan menuju pintu masion. Rian memencet bel masion itu.

Di  Sisi Lain....

Di meja makan semua orang tua sedang makan bersama sedangkan anak anak mereka sedang tidak ada di rumah.

Ke empat orang tua itu sedang makan bersama dengan suasana hening. Hanya dentingan sendok yang beradu saja yang terdengar.

Saat semua sedang asik makan mereka semua mendengar suara bel ber berbunyi dan mereka semua menghentika makan mereka dan saling menatap satu sama lain.

"Bukannya hari ini tidak ada tamu yang akan datang? " Ucap seorang wanita parubaya yang tak lain adalah Atania Oscars, mommy rian.

Ketiga orang yang mendengar pertanyaan atania hanya menggangguk saja.

"Huh baiklah biar aku cek" Ucap atania. Kebetulan juga dia sudah selesai jadi dia yang mengecek siapa yang datang di jam makan malam begini.

Di Sisi Rian....

Rian sedari tadi menekan bel masion itu tapi tak kunjung terbuka. Akhirnya ia kesel juga dan menekan bel itu terus menerus dengan agak kasar. Hingga pintu punyer bukan menampipam wanita parubaya ynag masih terlihat awer muda.

Atania yang melihat rian seketika mematung di tempat dengan menatap rian tak percaya.

"Eh an-anu i-" Ucapa rian terpotong saat atania tiba-tiba menerjang tunuh rian dan memeluknya dengan erat.

"Rian hiks sayang anak mommy hiks akhirnya kamu pulang mommy sangat merindukanmu sayang hiks hiks" Ucap atania sambil menangis sesegukan. Rian yang melihat atania menangis dengan sigap membalas pelukan mommy barunya ini dan mengelus punggung atania.

"Iyh mo-mommy rian pulang" Ucap rian menelusupkan wajahnya di leher arania dan menghiruo bau tubuh atania yang sama persis dengan bau tubuh bundanya.

Lama berpelukan dalam diam akhirnya atania mengajak rian masuk.

"Yasudah ayok masuk anak mommy di luar dingin nanti kamu sakit" Ucap atania dan di angguki rian.

Atania dan rian lalu masuk dan berjalan menuju ruang tamu. Saat sampai di ruang keluarga. mereka melihat seorang wanita parubaya yang masih awet muda sama seperti atania sedang duduk sambil memainkan iPad nya. Wanita itu adalah Alana Oscars, mama rian.

"Ana" Panggil atania. Nama panggilan alana adalah ana sedangkan nama panggilan atania adalah tania.

Mendengar namanya di panggung ana mengalihkan perhatiannya dari iPadnya dan menatap tania dan seseorang yang di samping tania yang sangat ana kenal.

Ana mematung melihat rian. Dan tak lama kemudian dia menaruh iPadnya di sofa lalu berdiri dan berjalan menuju rian lalu menerjang tubuh mungil rian.

Rian yang mendapatkan pelukan tiba² hanya bisa pasrah dan membalas pelukan dari orang yang dia yakin adalah mamanya.

Tania yang melihat itu hanya tersenyum lembut. Dan beberapa lama kemudian ana melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi rian.

"Rian ini kamu sayang? Hiks mama sangat merindukan mu akhirnya kamu kembali baby huhu" Tangis ana lalu kembali memeluk rian.

"Hei sudah sudah ana biarkan rian duduk dulu dia pasti lelah" Ucap Tania pada ana. Ana yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya pada rian dan membawa rian duduk di sofa.

"Rian tunggu sini yah mama panggilin papa sama daddy kamu" Ucap ana lalu di langsung berlari kecil meninggalkan ruang keluarga

Atania yang melihat itu hanya gelang gelang kepala melihat tinggal adik iparnya itu. Ia lalu duduk di samping rian.

"Rian anak mommy laper gak? " Tanya tania lembut sambil mengusap kepala rian lembut dan h
nya di balas celengan oleh sang empu.

"Rian tadi udah makan mom" Ucap rian dan mereka berdua pun berbincang bincang sambil menunggu yang lain datang.

Di Sisi Lain.....

Di ruang kerja sang daddy. Ada dua orang pria parubaya yang sedang duduk berhadapan. Mereka sedang membahas hal yang penting.

"Bagaimana dengan bajingan itu" Ucap pria parubaya yang sedang menyesap kopinya. Namanya agrelan Oscars, daddy rian. Nama panggilannya grelan.

"Sudah ku bereskan dan semua bukti yang dia punya sudah ku singkirkan hingga ke akarnya" Ucap pria yang sedang merokok itu. Namanya  Artero Oscars, papa rian.nama panggilannya arter.

"Bagus pastikan semuanya beres" Ucap grelan.

"Hmm dan so-" Ucapan terhenti saat seseorang membuka pintu ruang kerja itu dengan kasar.

BRAK.

Yap ana lah yang membuka pintu itu dengan kasar. Ana memang orang yang barbar sedangkan tania orang yang ramah dan kalem.

"Ana apa yang ka-" Ucapan arter lagi dan lagi terhenti karna ana memotong ucapannya.

"MAS ASTAGA MAS APA KAU TAU" teriak ana melengking membuat grelan dan arter menutup telinga mereka.

"Ana jangan teriak sayang ini bukan hutan" Ucap arter. Sedangkan ana tak. Mempedulikan perkataan sang suami dia malah berteriak lagi.

"ASTAGA MAS INI PENTING LOH. APA KALIAN BERDUA TAU AKU MEMBAWA KABAR YANG SELAMA INI KALIAN TUNGGU TUNGGU" Teriak ana lagi. Sedangkan arter memijit pangkal hidungnya. Dia lelah mengurus istri barbarnya ini. Untung sayang kalau tidak sudah kubunuh sedari tadi pikir Artero.

"Baiklah apa itu dan berhentilah berteriak" Ucap arter sedangkan grelan hanya menatap datar.

"BABY RIAN MAS BABY RIAN DIA KEMBALI DAN SEKARANG RIAN ADA DI RUANG KELUARGA BERSAMA KA TANIA MAS!!! " Teriak ana lagi. Mendengar itu arter dan grelan langung menatap ana tidak percaya.

"Ana jangan bercanda" Ucap grelan dingin.

"Aduh ka grelan aku tak bercanda kalau kalian tidak percaya ayo ikut aku" Ucap ana.

"Jangan bercanda ana kami sedang membahas hal penting sekarang" Ucap arter. Dia pikir ana ingin mengerjai mereka karna ana memang sangat jahil walau sudah tua sifat barbar dan jahilnya itu sma sekali tidak berubah.

"Ck. Aku tak bercanda ayo ikut aku ke ruang keluarga. Ayo cepat aataga kalian ini" Ucap ana

Arter dan grelan saling memandang dan setelah itu mereka berdua menghela nafas kasar lalu mereka berdua mangangguk dan berdiri dari duduk mereka dan berjalan mengikut ana dari belakang.

Saat sampai di ruang keluarga ana berhenti dan mereka berdua juga berhenti.

"Liat itu mas, kak gerla. Itu rian" Ucap ana sambil menunjuk rian.

Arter dan gerlan melihat ke arah yang ana tunjuk dan mereka melihat tania yang sedang berbincang dengan seorang pemuda mungil yang membelakangi mereka.

"Rian" Panggil ana. Rian yang di panggil membalikan badaanya.

Saa rian membalikan badannya arter dan grelan mematungei tempat.

Mereka lalu.....

Bersambung.......

Sampai sini dulu ya gays hehehe.

Jalanan lupa vote dan komen yah.

Maaf kalau banyak typonya soalnya saya mager buat cek.

𝙏𝙍𝘼𝙉𝙎𝙈𝙄𝙂𝙍𝘼𝙎𝙄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang