13

3K 291 14
                                    


"Ais apa yang kalian bicarakan hah? Rian? Hilang? Yang benar saja rian itu tidak hilang tau" Ucap ana sambil memijat pangkal hidungnya.

"Tidak hilang? " Ucao mereka semua serempak.

"Iyh lah rian itu ada di kamar lagi tidur tadi di anter nak jevan" Ucap ana.

Mereka semua membolakan mata mereka terkejut. Orang yang membuat mereka panik ternyata sedang enak enak tidur di kamar sedangkam mereka sudah kelimpungan bahkan hampir gil karna tak bisa menemukannya.

"Ja-jadi putra ku tidak hilang tapi dia sedang tidur di kamarnya? " Ucap Tania.

"Iyh kak kalau kalian gk percaya cek aja gih, aku aja baru dari ke kamar rian buat cek rian dan dia masih tidur tuh" Ucap ana

Mereka semua langsung pergi menuju kamar rian saat sampai di depan kamar rian dan membanting pintu kamar rian dengan keras membuat sang pemilik kamar yang tertidur langsung tersentak kaget.

Mereka semua menatap rian dengan nafas terengah engah sedangkan rian menatap seluruh keluarga Oscars dengan mata berkaca kaca.

"Hiks" Satu isakan lolos dari bibir mungil rian membuat mereka gelagapan karna kesayangan mereka menangis.

"HUAAAA hiks hiks.... Rion kaget hiks HUAAA MOMMY HIKS" Pecah sudah tangisan rian membaut semua orang panik dan dengan sigap tania yang di panggil oleh rian langsung menggendong rian dan menimang rian sambil mengelus punggung sempit rian yang bergetar.

"Cup cup cup udah yah nanti rian sesak loh hmm" Ucap Tania lembut dan yang lain hanya menatap interaksi antara ibu dan anak itu.

Setelah beberapa menit rian sudah tenang dan sekarang hanya sesegukan kecil saja.

Mereka sudah berkumpul di ruang keluarga begitu juga rian yang duduk di pangkuan daddynya sambil mendungsel dungsel di dada bidang sang daddy.

Mereka semua duduk dalam diam sambil menatap rian insten. Setelah lama kesunyian itu berlalu akhirnya rion berdiri dari duduknya dan mengambil rian dari pangkuan sang daddy dan menggendong rian ala koala.

Rian yang di gendong oleh kembarannya hanya bisa pasrah dan menyembunyikan wajahnya di jeruk leher sang kembaran berbeda dengan daddynya yang sudah mengeluarkan aura hitam dan menatap tajam rion yang dengan santainya kembali duduk ke kursinya sambil memangku putra kesayangannya.

Rion lalu menangkup wajah rian dan mengelus pipi chubby rian yang lembut sambil tersenyum lembut ke arah kesayangannya ini.

"Tadi pulang sama siapa hm? " Tanya rion lembut.

"Pulang sama bang ano " Ucap rian polos membuat mereka mengerutkan kening mereka bingung kecuali ana yang sudah tau siapa yang rian panggil bang ano itu.

"Ano? " Tanya arse dingin.

"Uhm itu panggilan khusus dari rian buat bang jevano"ucap rian membuat mereka mengangguk paham.

" Dek abang gk di kasih nama panggilan nih? "Ucap arsa membuat rian perpikir dengan kepala di miring kanan dan jari telunjuk nya di dagu sambil matanya yang melihat ke atas seolah sedang berpikir keras dan itu membuat mereka yang ada di ruangan terkekeh kecil melihat tingkah rian yang sangat menggemaskan itu.

" Aha! "Seru rian membuat mereka berhenti terkekeh dan menatap rian dengan tatapan lembut.

" Rian akan panggil abang arsa dan bang arse jadi bang aran dan bang aren"ucap rian antusias membuat mereka lagi lagi terkekeh kecil melihat betapa menggemaskan nya permata mereka ini.

"Hmm sudah sekrang rian harus jawab pertanyaan abang oke" Ucap rion saat melihat arsa akan bicara lagi dan sontak itu membuat arsa mendengus kesal dan menatap penuh permusuhan pada adik sepupunya ini yang tak lain adalah rion tak mungkin rian bukan? .

Sedangkan rian hanya mengangguk sambil menatap rion polos.

"Kenapa tadi tidak kasih tau abang dulu kalau kamu pulang sama bang jevano hm? " Tanya rion

"Ehm hehehe rian lupa bang soalnya waktu itu rian ngantuk banget jadi lupa kasih tau abang dulu dan HP rian juga lowbat" Ucap rian sambil cengengesan lucu membuat yang lain hanya bisa menghela nafas dan geleng geleng kepala dengan kesayangannya mereka ini.

"Jangan ulangi hm kamu tau gk abang sama yang lain sudah panik karna kami pikir kamu hilang baby" Ucap arsa membuat rian mengangguk patuh dan mereka semua tersenyum puas melihat rian yang begitu penurut dan itu membuat mereka senang.

"Sudah sekarang sudah waktunya kalian tidur boy" Ucap arter mebuat para cucu Oscars mengangguk.

Rion lalu membawa rian ke kamar nya dan begitu pun yang lain mereka pergi ke kamar masing masing untuk istirahat sedangkan para orang tua masih ada di ruang keluarga dengan berbincang bincang atau lebih tepatnya hanya Tania dan ana kalau arter dan grelan mereka sibuk dengan leptop mekera yang ada di pangkuan mereka.

Rion menidurkan rian di atas kasur king sizenya lalu mengelus surai rambut milik rian dengan lembut membuat rian menutup matanya merasakan elusan dari kembarannya yang terasa sangat nyaman dan dalam waktu singkat rian sudah tertidur pulas.

Melihat rian yang sudah tertidur rion lalu beranjak dari kasur miliknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu karna itu sudah kebiasaannya saat ingin tidur ia harus membersihkan tubuhnya dulu agar nanti ia nyaman tidur.

Setelah beberapa menit rion keluar dengan mengenakan baju kaos hitam dan celana panjang yang berbahan kain berwarna hitam.rion memang lebih suka tidur dengan menggunakan celana panjang dari pada celana pendek.

Baru saja rion keluar dari kamar mandi tiba tiba rion mendengar suara hpnya yeng berdering.

Rion lalu mengambil hpnya yang ada di atas nakas dan terpampang kah di layar ponselnya nama kenan rion lalu mengangkat panggilan itu.

"Woy yon lo mau ikut balapan kali ini gk? "

"Gk, besok" Ucap rion dingin dan terdengar suara decakan kesal dari sebrang sana.

"Hadeh pasti lo lagi ngebucin ama si manis kan" Ucap ken

"Bukan urusan lo" Ucap rion dingin

"Haelah yaudah eh bro besok ada tawuran sama geng sebelah" Ucap ken semangat

"Geng mana" Tanya rion

"Geng herenes, geng yang baru di buat sebulan yang lalu itu dan sekarang dia ngajak kita tawuran. Cih mereka pikir mereka sekuat apa sampai nantangin kita" Ucap ken dengan nada emosi.

"Hm gue bakal datang" Ucap rion lalu menutup telpon nya secara sepihak dan meletakan kembali hpnya di nakas.

Rion lalu pergi mungkin kasur king sizenya lalu merebahkan dirinya di samping adik kesayangannya itu dan membawa rian ke dalam dekapannya lalu mengelus surai milik rian dengan lembut dan menutup matanya guna untuk menyusul rian ke alam mimpi.

Bersambung....

Oke itu aja jang lupa vote yah

Dan seperti biasa maaf kalau banyak typonya hehe

Jadi gimana se jauh ini suka gk nih sama cerita ku ini?

Next gk nih (≡^∇^≡)

𝙏𝙍𝘼𝙉𝙎𝙈𝙄𝙂𝙍𝘼𝙎𝙄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang