12

2.9K 289 18
                                    


Sekarang jevan dan rian baru saja sampai di mansion keluarga Oscars.

Jevan lalu memarkirkan motornya lalu turun dari motor miliknua sedangkan rian menunggu jevan untuk menggendong nya karna ia tak bisa turun sendiri karna motor milik jevan terlalu tinggi.

Jevan lalu menggendong rian ala koala dan membawa rian ke mansion.

Sedangkan rian ia membenamkan wajahnya di jeruk leher jevan dan tanpa sadar ia tertidur di gendongan jevan apa lagi saat jevan mengelus punggung sempit milik rian membuat rian semakin nyaman dan mengantuk.

Setelah sampai di depan pintu mansion jevan menekbn bel tiga kali lalu beberapa lama kemudian pintu terbuka menampilkan seorang wanita parubaya yang tak lain adalah ana.

"Eh nak jevan, riannya kenapa? " Tanya ana khawatir melihat rian yang di gendong jevan sedangkan jevan hanya menggeleng pelan.

"Tidur" Ucap jevan singkat, ana yang sudah terbiasa dengan orang orang yang dingin seperti jevan contoh nya suaminya sendiri jadi dia mengerti kata kata singkat seperti itu.

"Ehm yaudah nak jevan bisa tolong bawa riannya ke kamarnya di lantai 3 pintunya warna baby blue" Ucap ana dan di angguki jevan.

Jevan lalu membawa rian ke kamarnya menggunakan lift.

Saat sampai di depan kamar rian jevan tersenyum kecil membaca papan nama di depan kamar ruang yeng tertulis "rian ganteng".

Jevan lalu menatap rian yang tertidur di gendongannya lalu mencium pucuk kepala rian sebelum ia masuk ke kamar rian.

Saat masuk jevan lagi lagi tersenyum melihat kamar miliknya yang berwarna baby blue di tambah dengan bau kamar itu sama seperti bau tubuh rian yaitu bau bayi.

Dengan perlahan jevan membaringkan rian di kasur king size milik rian dengan hati hati agar rian tidak terbangun.

Saat jevan membaringkan rian, rian menggeliat dan ingin bangun tapi dengan sigap jevan mengelus surai rambut rian.

"Ssttt tidur lagi hmm" Bisik jevan di telinga rian dan itu berhasil rian tertidur kembali.

Jevan menatap gemas miliknya yang tertidur dengan damai tapi ada yang membuat rian bingung mulut riwn sperti sedang mencari sesuatu.

Jevan lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan tatapannya jatuh pada nakas di sisi lain kasur rian dan benda itu tak lain adalah Pacifer.

Jevan menyeringai melihat benda tersebut ada di kamar miliknya.

"Aahh kau benar benar menggemaskan baby aku tak akan pernah melepaskan mu beby bear"
Batin jevan menyeringai dan menatao rian penuh obsessi.

Jevan lalu mengambil Pacifer itu dan memasukan nya ke dalam mulut rian dan di Terima baik oleh sang empu.

Jevan yang tak tahan melihat pipi chubby yang bergoyang goyang karena menghisap Pacifer langsung saja menghijani rian dengan kecupan di kedua pipi chubby rian.

Tapi sang empu tidak terganggu sama sekali karna jika Pacifer kesayangan nya sudah ada di mulutnya makan ia tidak akan terganggu lagu tidurnya.

Saat asik mengecupi miliknua tiba tiba ponsel rian berbunyi menandakan ada yang menelfon nya.

Jevan berdecak kesal. Siapa yang berani mengganggu waktu nya dengan miliknya pikir jevan lalu mengambil ponsel nya yang ia simpan di saku celananya.

Dan ternyata yang menelfon adalah ayah dari jevan. Jevan dengan malas mengangkat telfon itu.

"Hm? " Dehem jevan dengan nada malas.

"Kantor.penting" Ucap ayah jevan.

Setalah berkata seperti itu ayah jevan lalu memutuskan panggilannya dan lagi lagi jevan berdecak kesal.

"Ck.pengganggu" Ucap jevan lalu mengecup ke 2 pipi chubby rian dan langsung keluar dari kamar rian menuju ke kantor sang ayah dan tak lupa juga ia berpamitan pada ana dulu.

Saat ini rian dkk baru selesai ganti baju setelah habis latihan basket dan sekarang mereka pergi menuju taman tempat  rian menunggu rion selesai latihan.

Sampai di taman tidak ada orang satu pun di taman sekolah.

"Eh bukannya rian bilang dia nunggu nay disini yah" Ucap reza.

"Yon coba telfon" Ucao ken dan di angguki rion.

Rion lalu menelfon nomor rian tapi nomor rian tidak aktif membuat rion khawatir.

"Gk aktif" Ucao rion

"Mungkin HP rian lobet jadi mati daya kita coba cari aja di toilet atau di kantin" Usul reza da di angguki yang lain mereka laku mencari rian dengan cara berpencar.

Setelah beberapa lama mereka mencari rian tqpi tetap tidak ketemu juga bahkan mereka sudah cari di satu sekolah bahkan di gudang pun mereka cari.

Sekarang mereka benar benar khawatir.terutama rion.

"Yon coba lo telfon mommy lo sapa tau rian udah pulang sendiri karna malas nungguin kita" Ucap ken dan rion langsung menelfon sang mommy.

"Mom rian ada? " Tanya rion

"Loh bukannya rian sama kamu yah? "Tanya tania

" Gk ada mom kayanya rian hilang karna rion udah cari si seluruh sekolah tapi tetap gk ketemu"ucap rion

"APA!! Jangan jangan rian di culik lagi aduh rion coba kamu cari rian sekrang di mana pun itu kamu cari yah mommy mau kasih tau daddy dan papa kamu dulu" Ucap Tania panik

"Iyh mom" Ucap rion lalu mematikan telfon nya.

"Suruh anak² lain buat cari" Ucap fier dan di angguki oleh Raka.

Raka lalu menelfon para anak buah mereka dan menyuruh mereka semua berpencar ke seluruh kota mencari rian.

Mereka juga ikut mencari rian.

Dan arter dan gerlan juga menyuruh anak buahnya mencari rian.

Arter dan gerlan sangat panik saat mendapatkan kabar dari tania kalau putra kesayangan mereka hilang merek langsung menyuruh anggota keluarga lain berkumpul di mansion untuk berdiskusi siapa yang menculik rian.

Dan sekrang merek sudah berkumpul kecuali ana yang ad di kamarnya.

"Jadi siapa yang berani menculik rian" Ucap arter datar.

"Aku tak tau pah yang pasti aku akan membunuh orang itu" Ucap Ager dingin.

"Cek CCTV sekolah" Ucap grelan.

"CCTV sekolah sedang rusak dad" Ucap arsa.

Mereka semua yang mendengar itu berdecak kesal. Akan sulit jika seperti ini.

"Ehh ada apa ini kok kalian semua berkumpul dan seperti nya kalau membicarakan hal yang serius" Ucap ana yang baru datang.

Ana di buat bingung dengan aura para pria pria keluarga Oscars dan juga tania yang sedang menangis di pelukan grelan.

"Rian hilang mah" Ucap arsa dingin

"Hilang? " Ucap ana bingung karna setaunya dia baru saja dari kamar rian mengecek anak itu dan rian masih ada di kamar dan sedang tidur nyenyak.

"I-iyh ana hiks bagaimana ini hiks putra kecil ku hiks" Ucap Tania yang sudah menangis sesegukan.

"Tenanglah hm aku akan mencari anak kita sampai ketemu dan tanpa luka sedikit pun" Ucap grelan menenangkan sang istri.

Bersambung.....

Mwehehehe hay gays hari ini kau up 2 kali karna mood ku hari ini sangat baikヾ(^-^)ノ

Jangan lupa vote yang dan maaf banyak typo nya soalnya saya males cek

Oke lanjut  gk nih(❁´◡'❁)

𝙏𝙍𝘼𝙉𝙎𝙈𝙄𝙂𝙍𝘼𝙎𝙄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang