Rose

🌹5🌹

≈Reader POV≈

Oh, come on!

Apa susahnya bebaskan aku?!

Setelah diintrogasi dengan sedikit penyiksaan sekarang juga diintrogasi?

Badanku sakit tidur dalam keadaan duduk dan terikat!

"Anggotamu ada berapa orang?"

"Many question i have answered, i work alone! With myself and also for me!"

"Oh, what about 'that people' work for you?"

"Who the fuck you talking about?"

Antek-antekku maksudnya?

Mereka orang random juga.

Yang mau lakukan apapun jika dibayar.

Meski aku punya beberapa teman orang dalam untuk mempermudahku.

"Aku detektif swasta yang memiliki izin tahu!"

"Like a Sherlock Holmes?"

"I'M NOT HIM!"

Jangan samakan aku dengan pecandu kokain itu!

Yah, meski memang kami mirip sedikit tapi dengan teknologi yang memadai.

Beda zaman juga.

"Dia tidak bohong"

"Get off your hand! That's my bag!"

Mereka mengais tasku!?

"Tidak sopan sekali kalian mengobrak-abrik isi tas perempuan", TAMPONKU DI SANA BANGSAT! "I will make it quick, what do you want from me?"

"You know him?"

Penipu sialan itu!

Aku meludahi foto itu. "Fucking general! Aku hampir jadi buron gara-gara dia! Aku tidak tahu yang dia mintai untuk menghancurkan dunia!"

"Apa yang dijanjikannya padamu?"

"Dia bilang itu untuk membantu kalian! Team Force 141! Oh, my bad, now what the team name? Specru? Team Ghost? Which one? Answered!"

"Fucking shit"

"Kita buron gegara dia juga"

"The hell! Is your problem not me! Not in my business! Let me go!"

Masa mereka mau menyalahkanku?

Ini bukan sepenuhnya salahku juga, aku sendiri tidak tahu.

"Let her go"

"Finally! Can you make it quick?"

"Mactavish"

"Yes sir"

🌹🥀🌹

≈Author POV≈

Mobil dengan dikendarai seorang tentara dan detektif swasta terlihat canggung di dalam.

Sang detektif masih kesal karena perlakuan rekan di supir.

"Where we go?", tanyanya.

"Take you home", jawab si tentara.

"I don't have it"

Mobil seketika berhenti mendadak.

Jalanan untungnya sepi.

"What? You don't have it?"

"Aku tinggal di mana saja dan aku tidak punya kewarganegaraan"