🌹9🌹

288 35 5
                                        

≈Author POV≈

Suara bel pintu terdengar di salah satu rumah di pagi hari.

"Anyone home? Excuse me"

Oleh seseorang yang asing bagi pemilik rumah.

"Yes?", si pemilik rumah membukakan pintu. "Ehm, are you looking for someone?"

Sang tamu menatap si tuan rumah dari atas sampai bawah beberapa kali.

Plak!

Dan menepuk tangannya dengan keras. "I know it!", serunya. "Excuse gentleman"

Menggeser Soap dengan tongkatnya.

Tamu itu masuk tanpa dipersilakan.

Indra penglihatannya berkeliling, menatap setiap inci dan sudut rumah itu.

"Red! Is me, honey! Are you theur my little rose!"

Dan naik ke lantai dua, memasuki tiap ruang yang ada.

Tamu tidak sopan :v

Soap mengikutinya dengan waspada.

Orang asing yang mencari roomatenya entah musuh atau kawan.

Gerakannya yang akan mengambil pistol di saku belakangnya terbaca.

"No need to be sharp, soldier. I'm not your enemy", kata sang tamu. "Oh, i apologize for being annoying"

Tamu itu kembali ke ruang tamu dan duduk dengan tenang.

Soap menyimpan lagi pistolnya.

"Oh, i forget to introduce myself", ujar tamu. "Silly me, you can call me Mihawk or Owlsen"

"Olsen?"

"Owlsen with W, you must be Mr. Mactavish"

"Well, yeah...nice to meet you?"

"Oh, kau tidak perlu waspada begitu sayang. Aku guru anak yang kau pungut"

Soap sedikit bingung harus bagaimana menanggapinya.

"Anyway, can i have a cup of tea? Dengan gula balok 5 buah, no, no, no, seven please with creamer"

🌹🥀🌹

Soap POV≈

So...Mr. Owlsen is her teacher?

Orang yang unik, penampilannya seperti mafia saja.

"How smart you make this, is very delicious"

"Thank you"

Untuk apa dia datang kemari?

Ah, [y/n] belum pernah memberitahuku wajah gurunya jadi aku sedikit bingung.

Sifat keduanya mirip.

"Is she in duty?"

"Tidak, dia sedang belanja bulanan. Aku datang sedikit telat"

"Oh, dia sudah dewasa rupanya"

Dia tidak tahu [y/n] sedang apa rupanya.

Dia hanya meninggalkan sticky note di kulkas.

Dia bilang, sedang joghing sekalian belanja.

"Kedatanganku ke sini bukan karena Red dalam bahaya atau apa, tenang saja. Aku hanya dapat kabar kalau dia ada di sini sekarang dan menetap lama", informan pasti. "Aku tibggal dekat sini jadi sekalian saja mampir ingin tahu kabar anak itu"

[Y/n] bilang, gurunya sudha seperti orang tuanya.

Orang ini yang merawatnya sejak bayi.

Dan mengajarinya banyak hal.

"I'm home!", ther is she.

Dia selalu lewat pintu belakang kalau belanja.

"Don't tell her about me", Mr. Owlsen benar-benar eksentrik.

"Scottie, apa kau sudah pulang? John!"

"Yeah, i'm here!"

Mr. Owlsen tersenyum dan tertawa cekikikan.

Aku tidak mengerti kenapa.

"Hei, i bought bagel you wanna eat..."

Sruk!

Bagel keluar dari kantong plastik begitu jatuh.

[Y/n] tampak terkejut.

"Hi, little rose~ one bagel please"

"Why you here!? John, explain!"

Aku hanya menaikkan bahuku.

Aku tidak mau ikut campur urusan ayah dan anak.

"Apa itu kata yang kau ucapkan pada orang tuamu ini? Setelah tidak bertemu lama dan tidak ada kabar hm? Mana pelukanku?"

"Najis tua! Mau apa kau kemari?!"

"Jaga mulutmu nona muda! Kemari kau!"

"Hell no!"

Berisik juga ya ternyata.

"Please, calm down you two! This is my house! I have a rules and--"

"NEVER!"

Hah, sama-sama tidak mau menuruti aturan.

Keributan ini bisa di dengar dan hanya akan buat salah paham.

Ah, mereka sampai saling menjambak rambut.

Haruskah aku lerai?

Astaga sampai guling-guling!

Bayi-bayi berumur ini benar-benar bisa membuatku stress rasanya.

"Who want lasagna?"

"Me! Me!"

Begini saja baru bisa akur.

"Aku akan buatkan dengan syarat, kalian berua jangan ribut. Bisa-bisa ada polisi yang datang"

🌹🥀🌹

≈Red POV≈

Untuk apa pak tua ini kemari?

Aku duduk bersebrangan dengannya di meja makan.

Pasti dia membayar orang-orangku yang di sini.

"Aku lega kau tampak sehat seperti terakhir kali aku ingat"

"Huh, kau masih bugar untuk ukuran pak tua"

"Aku belum setua itu dasar anak kurang ajar"

Pasti dia tadi sudah masuk dengan sembarangan dan melihat setiap sudut dan inci rumah ini.

Mengerikan, aku pun diajari olehnya untuk begitu.

"Bagaimana keluargamu?"

"Harmonis, damai, kami mau ounya anak kelima fufu"

"Oh, happy family"

Benar-benar damai sekali hidupnya.

"Bagaimana kalian bertemu?"

"He is not my boyfriend or husband"

"We having sex, at my friend wedding"

"Scottie!"

"Haha, unik sekali"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang