Prologue

16K 873 99
                                    

| A BIT CRAZY : An Intro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| A BIT CRAZY : An Intro

"Mas Songun," panggil Jake berbisik.

Diusapnya sisi wajah Sunghoon dengan hati-hati takut suaminya itu syok mendengar berita baru yang akan dia sampaikan. "Mas," panggilnya bercicit. Tangan kirinya tetap dia sembunyikan di balik badan sedangkan tangan kanan tetap konsisten 'menenangkan-in-advance' pipi kiri sang suami.

"Mas Songー"

Belum selesai panggilannya, Sunghoon sudah menarik napas dalam-dalam serentak dengan mata yang terbuka. Jake tahu dari cara Sunghoon menahan napas pria itu pasti was-was dan reaksi ini cukup membuatnya gugup. "Mas Songun jangan panik," ucapnya terbata-bata sambil mengusap pipi Sunghoon.

Kalau begini caranya sudah pasti Sunghoon panik. "Aku enggak kenapa-kenapa cuma habis nyetrika," katanya lagi belum puas melihat saraf leher suaminya tegang. "Cuma tangan Ikeu melepuh, tolong." Jake pelan-pelan menunjukkan tangan kirinya yang merah terbakar uap setrika.

"Ikeu," ucap Sunghoon menyebut namanya lembut dengan sarat rasa khawatir.

Digenggamnya tangan kanan Jake lalu diajak menuju kamar mandi. Sunghoon mana bisa marah di saat-saat begini, tidak tega, apalagi dilihatnya manik secerah bintang milik Jake sudah berembun. Ya, walaupun tak bisa bohong sebenarnya Sunghoon panik, untung saja ia tidak berteriak.

"Ini udah merah banget, kenapa enggak bangunin Mas dari tadi?" tanya Sunghoon mengarahkan tangan Jake pada air yang mengalir.

"Aku udah bangunin Mas delapan kali, Mas aja yang enggak bangun-bangun," repet Jake sebal dengan bibir mulai mengerucut. "Nanti kalau aku obati sendiri Mas tanya-tanya. Pakai apa siram tangannya? Ini tadi ditempeli es batu, ya? Langsung kamu pakaikan salep, Ikeu?" tiru Jake membayangkan Sunghoon mengoceh di setiap bencana yang ia ciptakan.

"Tiru terus, aku ini panik," balas Sunghoon mengangkat tangan Jake dari bawah keran untuk diamati dari dekat. Ditiupinya lembut membuat si empunya salah tingkah. "Masih panas?" tanya Sunghoon memperhatikan manik Jake yang sibuk menghindari matanya. Dipikir anak ini mungkin Sunghoon tak bisa membaca pipi merahnya.

"Salah tingkahnya diundur dulu, Sayang, masih panas?" bisik Sunghoon menyisakan jarak 1 cm antara wajah mereka berdua.

Bukannya tenang, pipinya malah semakin panas. Jake mengangguk saja sebagai jalan pintas. "Taruh tangannya di sini lagi, Mas ambil salep sebentar." Sunghoon menaruh tangannya di bawah keran kembali untuk dialiri air sedangkan pria itu menghilang dari kamar mandi.

Jake melirik sebentar jam dinding yang menunjukkan pukul setengah lima pagi dengan perasaan bersalah. Seharusnya Sunghoon masih bisa istirahat satu setengah jam lagi tapi karena kecerobohannya, suaminya itu terpaksa bangun lebih cepat. Jake mengaku dirinya agak ceroboh walaupun tujuannya memang baik ingin menyetrika setelan jas untuk sang suami.

A Bit Crazy | SungJake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang