(Feb 2, 2023) Mori

74 5 0
                                    

"Bawakan berkas lainnya." Ucapnya bersuara dari atas kasurnya, dia kini sedang menyelesaikan masalah yang ada.

Menggunakan meja lipat dia mengerjakan dengan posisi bersandar pada ranjang kasur, kedua tangannya fokus memilah sembari menandatanganinya.

"Hentikan seluruh perintah sebelumnya, aku ingin meninjau ulang." Lanjutnya pada Hirotsu yang masih bergeming diam.

"Baik bos." Dengan patuh Hirotsu menganggukinya dan pergi dari ruangan itu meninggalkan dirinya sendiri bersama Mori.

"Aku haus, ambilkan minum." Ucapnya, tentu saja pada Mori yang sedang asik membaca buku.

"Tentu saja, akan aku ambilkan yang baru." Jawab Mori dengan senyum simpul.

Melihat Mori yang pergi keluar membuat dirinya berakhir bisa bernafas lega.

"Sejujurnya satu ruangan dengan orang yang ingin membunuhku membuat tubuh ini tegang.. aku ingin segera pergi dari sini." Gumamnya rendah dengan menunduk.

Suara langkah yang mendekat membuat dirinya menoleh ke pintu, "Cepat sekali kau kembali." Ucapnya pada Hirotsu yang masuk.

"Saya kembali melapor, tugas telah saya selesaikan." Ucap Hirotsu dengan menunduk.

"Bagus," angguknya sebentar, tangannya menempel pada dagu untuk berpikir, "Apa kau kenal seorang bocah yang menjadi bagian pemburu bayaran, umurnya sekitar 15 tahun, seharusnya."

"Sepertinya saya kenal seseorang, bos ingin saya menghubunginya?" Tanya Hirotsu.

"Tidak usah, nanti dia akan masuk sendiri kemari." Ucapnya dengan mengibaskan tangan.

"Omong-omong lama juga Mori kembali." Lanjutnya.

"Tadi tuan Mori meminta saya untuk menyampaikan pada anda bahwa dia ada urusan." Sahut Hirotsu dengan menatapnya.

Mendengarnya dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, memijat keningnya dia menatap dokumen ditangannya kembali. "Lupakan saja." Ucap akhirnya.

Hanya ingin BersantaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang