(Feb 8, 2023) Dingin

25 5 0
                                    

Rasa dingin menempel pada kulit lehernya, ini membuat tubuhnya merinding serentak membuka mata lebar.

"Ekh-"

Mori ada disamping ranjang kasurnya dengan posisi salah satu tangan menyodorkan pisau bedah pada lehernya. Untuk sesaat nafasnya terasa tercekat.

"Oh halo bos, senang melihat anda terbangun untuk menyapa saya." Ucap Mori menatapnya tanpa terkejut.

"Namun ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal-"

"Tuan Mori, sepertinya saya tidak menyetujui hal ini." Sahut Hirotsu yang muncul dari pintu.

Di saat dirinya merasa tegang karena posisi pisau itu tidak berubah, dia memaksakan diri untuk berbicara.

"T-tidak." Ucapnya bersusah payah.

"Bunuh saja.. tubuh ini." Lanjutnya.

"Apa yang bos katakan?!" Hirotsu menatapnya tidak percaya.

"Apa kau bisa menjamin bahwa bos yang asli ini tidak kembali?!" Dengan penuh keberanian dia mengutarakan pemikirannya.

"Tidak bukan? Lagipula tubuh ini juga sudah tidak mampu, buat apa menunggunya terus."

"Aku sudah tidak tahan juga dengan dunia ini..."

"Ini sangat merepotkan."

Setelah mengatakannya secara lantang, Mori mengayunkan tangannya secara horizontal dengan cepat.

"Selamat tinggal bos terdahulu, karena kini aku yang akan memimpinnya." Ucap Mori

Rasa dingin pun menjalari lehernya, mata yang terbuka itu melotot karna terkejut.

Ini sangat menyakitkan.

Hanya ingin BersantaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang