Rumahnya kembali sepi, menonton televisi dia bersantai dengan memakan camilannya.
"Jahat banget, kenapa mereka seenaknya sendiri, huh. Setidaknya 'kan bisa kasih tahu aku kalau kedua anak itu akan diambil, dasar orang dewasa."
Sembari menggerutu dia masih mengganti channel, karena bosan dia meninggalkan rumah itu kosong.
"...apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku bisa saja memilih tidur, tetapi itu hanya membuat waktu berjalan cepat, ini tidak menyenangkan.."
Tepat beberapa langkah setelah keluar dia dikejutkan oleh seekor kucing yang mengeong padanya.
"Tuan kucing? Oh benar.." ucapnya dengan berjongkok dihadapannya.
Mengusapnya pelan dia merasakan moodnya menurun tanpa sadar, "Huft- aku suka cerita ini, tetapi.. itu hanya sebagai posisi pembaca. Bagaimana ini? Aku menyukainya sekaligus benci. Arrggh- terserahlah-"
Kesal sendiri dia berbicara kepada kucing itu.
"Hm.. tentu saja ini rahasia kita ya." Lanjutnya dengan berbicara pelan mirip berbisik.
Tersadar dia bangkit, "Aku mirip orang gila ya, hebat. Tapi sebenarnya mungkin aku sudah gila duluan."
Bergumam kecil dia melanjutkan jalannya, meninggalkan kucing itu dibelakang.
"Apalagi sebelumnya aku sudah berada ditubuh bos gila itu, apa ini namanya bawaan jiwa?" Berpikir berdasarkan logika bisa dibilang ini masuk akal, ditambah tubuh aslinya memang masih remaja membuat mentalnya tidak stabil.
"Apa aku cari orang diluar cerita ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya ingin Bersantai
Fanfiction《END》 > "Bos?" "BOS KATAMU?!" "Ah- sialan, sepertinya aku berurusan dengan hal yang merepotkan, TETAPI KENAPA HARUS BOS GILA! GAK GINI JUGA TAHU!" (F/n) sebagai seorang pembaca sangat menantikan fandom Bungo Stray Dogs, tetapi mana mungkin dia haru...