⧼ -39- ⧽

231 35 8
                                    


╍╍╍

Sesal

╍╍╍

Ervin POV.

Zlaina Clarissa, teman pertama yang bisa kuanggap sebagai 'teman'. Bukan hanya sebagai sebutan teman, tetapi menjadi sesorang yang dapat ku percaya. Kami menjadi dekat karena tugas kelompok. Iya, hanya karena tugas kelompok. Aneh emang, tapi maklumi aja deh.

Dia orang yang berhasil membuatku keluar dari rasa bosan menjalani hari. Orang yang membuat setiap detik di sekolah terasa menyenangkan. Tapi, dia itu orangnya gak pekaan. Sial, masa dia gak sadar-sadar?

Hmm, pertemanan kami ini nggak lurus aja gitu, banyak lika-likunya. Banyak orang yang tidak menyukai Clarissa, bahkan mungkin, dia dikucilkan di kelas. Bukannya aku tidak ingin membantu, tapi kalau aku mencoba agar tidak ada yang berbuat buruk kepada Clarissa, itu malah akan memperburuk keadaan.

Aku selalu siap menjadi pendengar. Haa, tapi malah aku yang jadi sering bercerita. Saat bercerita kepada Clarissa, ku pikir aku adalah orang paling menyedihkan karena tidak pernah mendapatkan apreasi juga perhatian dari keluarga bila mendapatkan penghargaan, juga harus tetap tegar walaupun semua temanku paslu.

Salah. Aku bercerita pada orang yang salah. ANJRR GIMANA INI?! Beberapa hari setelah aku bercerita, dia juga jadi bercerita tentang penderitaannya selama ini. Cerita kehidupan Clarissa lebih mengejutkan dibandingkan dengan rank ML ku yang tiba-tiba turun.

Rasa bersalahku bisa meledak nih. Aku juga jadi plin-plan saat ingin merespon. Orangtua Clarissa ga waras juga ternyata.

ah iya! Kami bisa kenal karena satu kelas saat masuk SMA!

Setiap hari, ia terus-terusan selalu memberikan rekomendasi film Detective Conan kepadaku, pada akhirnya aku menonton film tersebut. Filmnya keren sih, tapi, bukannya jadi tahu cara memecahkan kasus, malah jadi tahu cara membunuh. Semoga tidak ada yang menyalahgunakan anime satu ini....

Yaaa, setelah menjadi 'Teman dekat' kami bersekolah seperti biasa. Kadang juga mengerjakan tugas bersama. Karena orangtuanya yang overprotective, kami jadi tidak bisa bermain bersama.

Aku sempat menawarkan jika Clarissa ingin menjadi rangking satu, aku bisa saja mengurangi jumlah nilaiku dan mengalah agar ia tidak tersiksa oleh orangtuanya. Namun, ia tolak.

Baru ditolak penawaran kecil aja udah bikin nyesek gini. Otw jadi sedboy sih nanti kalau confess terus di tolak.

----

Aku berjalan di lorong sekolah. Dan semua tatapan orang yang berada di sana tertuju pada pipi dan pelipis ku yang memakai plester. Di balik plester tersebut ada luka sayat kecil karena pisau.

Yang menyayat ku adalah wanita tua yang menyebut dirinya 'Mamah'. Kemarin, kami bertengkar. Saat itu, dua gelas di depanku menjadi korban karena ku lempar, lalu pisau yang entah datang darimana tiba-tiba ada di genggaman si wanita tua dan menyayat mukaku.

Wanita tua itu.. Padahal selama ini ia tidak pernah peduli ataupun memperhatikanku sebagai anaknya. Tapi, ia malah memaksaku untuk menjauhi satu-satunya 'Teman' ku? Ia beralasan karena Imageku akan jelek. Lalu, memangnya kalau Imageku jelek kenapa?.

Aku mengepal tanganku keras-keras, ingat akan debat kemarin. Ingin rasanya melawan perkataan wanita tua itu. Tapi, dia bisa menghancurkan Clarissa kapan saja. Wanita tua itu bukanlah orang sembarangan, aku harus berhati-hati terhadapnya.

『 Memulai Kembali 』〔DCMK ×  OC〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang